Hadiri Konperensi Generasi Muda Internasional di Rabat, Maroko
Keberhasilan Program KB di akhir tahun 1980-an sehingga mendapatkan Hadiah PBB berupa UN Population Awards pada tahun 1989 berhimbas pada dipercayakannya Indonesia sebagai Pusat Pelatihan Internasional dari negara-negara di Afrika. Banyak pejabat senior datang melihat dan belajar bagaimana kita mampu mengantar pasangan usia subur bergabung menjdi peserta KB. Setelah datang ke Indonesia para pejabat senior dari Afrika itu lebih kagum lagi karena bukan hanya pasangan usia subur, tetapi kita mampu mengajak pasangan muda, termasuk anak-anak muda, aktif bergerak dan mengajak anak-anak muda mulai aktif mengikuti gerakan mengentaskan kemiskinan, mengacu pada persiapan membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera.
Kegiatan itu sangat menonjol setelah Konperensi Kependudukan di Cairo pada tahun 1994. Karena itu tatkala Maroko mengadakan Pertemuan generasi muda dengan tema partisipasi mereka dalam pembangunan yang difokuskan pada partisipasi generasi muda, maka Kepala BKKBN, yang pada waktu itu telah pensiun sebagai Menteri Kependudukan dan Menko Kesra masih mendapat kehormatan diundang sebagai tamu kehormatan pada Konperensi Internasional tersebut. Prof. Dr. Haryono Suyono didampingi oleh Dr. Mulyono D Prawiro datang menghadiri pertemuan yang sangat terhormat di Rabat, Ibukota Maroko yang sangat indah tersebut.
Sebagai “tamu kehormatan” kita ditemui oleh Pimpinan resmi tuan rumah. Kami juga ditempatkan pada posisi terhormat. Dalam mengikuti jalannya Sidang kami tidak banyak mengerti karena menggunakan pengantar bahasa Perancis yang terjemahannya berjalan sangat cepat dengan gaya bahasa Inggris berlogat Perancis. Tetapi keakraban masyarakat Afrika, khusus yang bebahasa Perancis, sungguh sangat kentara sehingga Konperensi Internasional untuk generasi muda yang dihadiri tokoh-tokoh senior tersebut dapat kita nikmati dengan baik. Kita melihat bahwa pada tahun 1996 terlihat adanya semangat pemimpin yang secara sadar memberikan perhatian dan prioritas yang tinggi guna membangun sumber daya manusia untuk kemajuan masa depan bangsanya. Tekad dan niat baik itu muncul hampir dari semua pembicara dalam Konperensi Internasional yang anggun tersebut. Suatu tantangan bagi Indonesia untuk tidak ketinggalan membangun sumber daya manusia sejak saat yang sangat dini. Insya allah.