Gebyar Posdaya Maju dan dilalog bersama masyarakat desa di Kulon Progro

kulpro1.jpg

Pada sekitar awal November 2015, saat Bupati Kulon Progo dipegang Bapak Dr dr H Hasto Wardoyo, SpOG (K),  Yayasan Damandiri yang dipimpin oleh Prof. Dr. Haryomo Suyono berkunjung ke Kabupaten tersebut bersama Ibu Titiek Hadiyati atau Ibu Titiek Soeharto dengan staf untuk melihat perkembangan Posdaya yang maju pesat di berbagai desa di sana. Kunjungan ke Desa tersebut disertai beberapa Dosen dan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Yogyakarta sekaligus sebagai Kader Posdaya yang secara suka rela membantu pengembangan Posdaya dan kegiatannya memberdayakan masyarakat dan keluarga di desa. Dalam kesempatan tersebut digelar Gebyar Posdaya bersama Bupati dan perangkat Pemerintah Daerah Kulon Progo dan sekitarnya.

kulpro2.png

Pada acara Gebyar Posdaya tersebut para kader dan masyarakat umum diajak melakukan “talk show” yang disiar ulang melalui beberapa saluran TV dan Radio di Jakarta dan beberapa tempat lainnya. Materi talk show berkisar  pada komitmen politik yang tinggi dari Bupati dan jajarannya yang mengembangkan gerakan pembangunan diarahkan pada tekad mandiri dalam kehidupan masyarakat luas.

kulpro3.jpg

 Dalam kesempatan tersebut dapat dilihat bahwa gerakan gotong royong yang dianjurkan melalui Posdaya bisa terkesan sebagai awal gerakan “Cinta Kulon Progo Beli Kulon Progo” yang kemudian menjadi sangat efektif dan terkenal sebagai moto pembangunan mandiri yang digencarkan oleh Bupati dan jajarannya.

Kegiatan Interview tentang pembangunan kemandirian itu dilakukan kepada Bupati, mbak Titiek dn ibu-ibu pengurus dan anggota Posdaya sehingga terkesan marak untuk ditayangkan dalam acara seri bertemu dan bercanda bersama masyarakat desa  yang berasal dari berbagai kalangan dan akan disiarkan melalui Radio dan Televisi dari Jakarta.

kulpro4.png

Dalam acara Gebyar Posdaya masyarakat itu dilatih para pemuda memahami cara tanggap darurat agar apabila terjadi musibah terhadap masyarakat dan keluarga desa, mereka secara mandiri siap siaga dan bisa saling tolong menolong membantu sesama menyelematkan diri sehingga tidak banyak korban karena bencana yang terjadi di daerah tersebut. Pada saat yang sama para pemuda desa diajak berhimpun dalam kesatuan tanggap darurat sehingga dapat terus berlatih agar makin mahir serta lebih cekatan melakukan tugas apabila benar-benar terjadi masalah di desanya atau di desa tetangga.

Tenaga muda yang dilatih dan tertarik pada usaha gotong royong terhadap pencegahan terjadinya musibah atau bencana alam, kemudian membentuk kelompok Gawat Darurat dan melanjutkan pelatihan agar makin mahir dan secara sukarela membantu masyarakat atau keluarga menyiapkan diri mencegah terjadinya musibah atau memberikan bantuan apabila terjadi musibah di kampung atau dalam lingkungannya.

kulpro5.png

Para penggerak PKK pada tingkat kecamatan dan desa juga mendapat kesempatan interview radio dan TV sehingga para peserta yang mendengarkan acara terbuka itu merasa sangat puas serta memberikan apresiasi yang tinggi terhadap perkenan Bapak Bupati dan Ibu Titiek yng meluangkan waktu dan berkenan bincang-bincang bersama masyarakat desa.

Bapak/Ibu yang kami hormati,

Mohon kesediaan untuk SUBSCRIBE Kanal Youtube kami :

youtube.com/c/HARYONOSUYONO-Prof

Terima kasih, wassalam, 🙏

Prof Dr Haryono Suyono

Haryono SuyonoComment