Rektor UIN Sunan Ampel Tinjau KKN Posdaya di Madiun
Segera setelah pembekalan kepada ribuan mahasiswa Semester ke tujuh oleh Tim LPPM UIN Sunan Kalijaga di Surabaya, maka Ketua Yayasan Damandiri Prof. Dr. Haryono Suyono didampingi Dr. Mulyonno D. Prawiro serta Drs. Purnomo dari Bank UMKM Jawa Timur memberikan tambahan pembekalan dan kemungkinan kredit untuk usaha mikro yang dapat di akses dari tingkat Kabupaten bagi Kelompok Posdaya di Desa-desa yang dijadikan tempat kegiatan KKN Mahasiswa.
Setelah itu rombongan ribuan mahasiswa tersebut berangkat ke desa-desa yang untuk periode bulan Juli 2016 menuju Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. Mereka tinggal di desa-desa pada kecamatan tersebut selama satu setengah bulan. Pada minggu pertama acara mereka adalah perkenalan dengan camat, para Kepala Desa dan punggawa Desa sekaligus mengenal medan dan keluarga prasejahtera di Desa yang didampingi selama satu setengah bulan untuk makin mandiri secara tuntas. Para mahasiswa yang berasal dari UIN tersebut juga meninjau Masjid dan Mushola sebagai sarana untuk meningkatkan masyarakat pengguna dengan kemungkinan menyelenggarakan ibadah dan pelajaran agama setiap kali mereka yang beragama Islam melakukan ibadah sholat di Masjid atau Mushola. Mereka berusaha meningkatkan ibadah bagi keluarga prasejahtera. Data keluarga prasejahtera tersebut bisa diperoleh dari Petugas Lapangan KB atau PLKB Desa yang memiliki peta keluarga secara lengkap dan up to date yang digunakan sebagai “roadmap” guna mengenal keluarga yang akan dibantu untuk pemberdayaan dan didampingi dalam berbagai usaha di desanya. Akan sangat baik apabila semua kegiatan untuk pemberdayaan keluarga mempergunakan peta keluarga milik PLKB sehingga sasaran pemberdayaan jelas dan kemajuannya dapat dipantau oleh PLKB di setiap desa.
Setelah sekitar satu minggu di lapangan di Desa, Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Dr. A’la didampingi para wakil Rektor dan Tim LPPM serta Prof. Dr. Haryono Suyono beserta jajarannya, termasuk beberapa pejabat BKKBN Kabupaten dan Kota Madiun mengadakan peninjauan ke desa-desa yang menjadi pusat kunjungan ribuan mahasiswa di Kecamatan Mejayan, Madiun.
Pada setiap desa yang dikunjungi Rektor dan Ketua Damandiri secara bergiliran mengajukan pertanyaan tentang sambutan masyarakat, kemajuan perkenalan dan pendampingan program peningkatan ibadah di Masjid serta upaya mengembangkan pemberdayaan masyarakat. Umumnya mereka menyatakan bahwa berkat pembekalan sebelum berangkat, sambutan masyarakat desa sangat baik, utamanya karena para mahasiswa berasal dari UIN yang ibadahnya rajin sehingga memicu anak-anak muda makin rajin melaksanakan ibadah lima waktu secara berjamaah di Masjid.
Setiap kali Rektor atau Ketua Yayasan menyapa mahasiswa maka biasanya keluarga Desa sangat antusias dengan kedatangan mahasiswa di Desa. Bagi mahasiswa yang rajin beribadah, mereka bersama-sama mengumpulkan anak-anak muda desa untuk diberikan ceramah agama. Yang memiliki hoby menyanyi pada sore dan malam hari mengumpulkan anak-anak muda desa diajak menikmati hiburan bersama dengan menyanyi.
Pada akhir KKN selama satu setengah bulan, konon para mahasiswa sudah sangat akrab dengan masyarakat dan utamanya pemuda pemudi desa sehingga UIN makin terkenal di desa dan banyak calon mahasiswa yang ingin mendapat keterangan lebih luas tentang kemungkinan tamatan madrasah bisa kuliah di UIN Sunan Ampel di Surabaya. Semoga apabila Pandemi berakhir kegiatan KKN yang sekarang dinamakan Kuliah Merdeka bisa dilanjutkan lagi sebagai dharma baktimahasiswa dan dosen membangun masyarakat desa.
Bapak/Ibu yang kami hormati,
Mohon kesediaan untuk SUBSCRIBE Kanal Youtube kami :
youtube.com/c/HARYONOSUYONO-Prof
Terima kasih, wassalam, 🙏
Prof Dr Haryono Suyono