Pembekalan KKN pada UPI di Bandung Menarik Banyak Minat
Menjelang kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), pada waktu Rektor UPI di Bandung dijabat oleh almarhum Profesor Dr. Furqon MA, PhD diadakan acara pembekalan secara terbuka. Acara yang dihadiri oleh Rektor, para Wakil Rektor, Dekan dan Dosen Pembimbing Lapangan itu diikuti oleh ribuan mahasiswa Semester ke tujuh. Setelah sambutan pembukaan, Rektor dan para Wakil Rektor secara resmi melepas mahasiswa dan Dosen Pembimbing ke desa-desa di seluruh Jawa Barat. Direncanakan kegiatan di desa tersebut berlangsung selama satu bulan lima belas hari.
Secara khusus Prof. Dr. Haryono Suyono yang kebetulan anggota Wali Amanah UPI mendapat kesempatan memberikan sambutan pembekalan kepada para mahasiswa tersebut. Sebagai Ketua Yayasan Damandiri yang mantan Menko Kesra, kepada mahasiswa yang dalam satu semester akan lulus sebagai guru tersebut disampaikannya hal-hal yang erat hubungannya dengan peran guru yang akan mengikuti kegiatan KKN ke Desa. Diumpamakan bahwa setiap mahasiswa akan menjalankan peran sebagai “calon pelamar sebagai guru” untuk abak-anak desa yang dicinta dan disayang oleh para orang tua di desa agar dengan ikhlas para orang tua di desa menyerahkan anak-anaknya untuk diasuh dan dididik dengan baik. Setiap guru akan sayang dan membina setiap anak yang diserahkan kepadanya menjadi anak yang berbudi luhur, cerdas, sayang orang tua dan berbakti kepada nusa dan bangsa.
Cara memberikan sambutan itu tidak lazim seperti pidato tetapi dengan banyak kelakar dan santai seakan para mahasiswa dianggap mempersiapkan diri untuk “memamerkan” anaknya agar dijadikan menantu. Dalam kesempatan itu, Pak Haryono bertindak sebagai “konsultan” yang mengajarkan “trik ampuh” bagi seorang tua yang dimohon anaknya untuk bertindak sebagai “penjual kelebihan anaknya” agar “laku jual” kepada calon mertua yang memiliki anak gadis cantik yang ideal dengan pesan bahwa orang tua yang melamar bukan saja “berhasil lamarannya” tetapi “harus berhasil” karena pilihan anaknya “tidak bisa ditawar lagi”. Bahkan sang anak akan “drop out dari UPI” kalau orang tua tidak berhasil melamar calon idamannya. Mendengar senda gurau tersebut seluruh mahasiswa dan dosen yang mendengar ketawa gemuruh, membuat suasana lapangan yang dipenuhi mahasiswa tersebut sangat meriah, gegap gempita.
Setelah pembekalan usai, Rektor, para Wakil Rektor, Dekan dan Pimpinan LPPM dipersilahkan secara resmi memakaikan seragam dan tanda KKN bagi mahasiswa yang akan berangkat melaksanakan KKN. Setelah memberikan ucapan selamat jalan secara simbolis, Rektor dan Prof. Haryono secara bergilir memberikan ucapan selamat mengulurkan jabat tangan kepada setiap mahasiswa yang berdiri paling depan. Barangkali masih terngiang pada dagelan yang menghiasi sambutan beliau, para mahasiswa secara berebut memberikan salam balik kepada Rektor dan Prof. Dr. Haryono Suyono sebagai seorang ayah yang sangat dirindukannya. Alhamdulilah upacara pelepasan mahasiswa itu berubah dari “acara resmi” seperti Wisuda AKABRI menjadi “pesta ceria” karena mahasiswa dengan senang hati membawa pesan lewat yang “harus sangat baik kepada calon mertua anak-anaknya” sehingga mereka melanjutkan kuliah yang hampir selesai dan lulus dengan baik menjadi kebanggaan orang tua dan seluruh kerabatnya di kampung halaman.
Rupanya pidato Prof Dr Haryono Suyono sebagai pembekalan kepada ribuan mahasiswa UPI Bandung yang akan melakukan KKN tematik Posdaya di wilayah Jawa Barat itu sangat mengesankan. Pidatonya dianggap bermanfaat dan memukau, disampaikan dengan ceria sehingga banyak mahasiswa terkesan berebut tidak saja bersalaman dan mencium tangan tetapi saling mengeluarkan hape berebut selfie. Rektor Prof Dr. Furqon dan seluruh civitas Akademika sangat terkesan dan berharap Kuliah Kerja Nyata yang dibuka dengan marak itu memberi manfaat kepada masyarakat yang menjadi tuan rumah KKN selama satu setengah bulan. Semoga KKN sebelum masa Pandemi akan kembali lagi guna membantu dan mendampingi masyarakat desa membangun masyarakat dan keluarganya dengan semangat yang tinggi, aman dan membawa manfaat besar. Teriring salam kepada Bapak Rektor yang baru, Bapak Prof. Dr. Solehuddin serta para sahabat yang dulu pada LPPM Prof. Dr. Sumarto, Bapak Dr. Yadi Ruyadi dan Ibu Dra. Katiah MPd.