Malam Sabtu yang Indah dan Menyenangkan

mm1.jpg

Sejak siang tadi, anak, cucu dan cicit tercinta berdatangan memberikan rasa sejuk dan menyenangkan. Setiap ada cucu datang selalu menubruk eyangnya memberikan ciuman kasih sayang yang sungguh sangat menyejukkan. Kalau di Makam Pahlawan tadi pagi sempat menitikkan air mata karena teringat perjuangan Ibu Astuty Haryono dalam bulan Autum tahun 1972, tatkala keadaan di luar apartemen pohon-pohon mulai menguning coklat dan udara mulai panas, maka kita berdua menjadi lebih betah tinggal di dalam apartemen yang terdiri dari satu kamar tidur, satu kamar tamu dan satu dapur. Ada alasan tertentu karena apartemen kami memiliki AC yang lumayan sejuk dan lebih dari itu dengan setia Ibu Astuty menghadapi meja dengan mesin ketik listrik, menunggu naskah dan instruksi yang bisa datang setiap waktu dari suami tercinta yang mondar-mandir dari rumah ke Komputer Center mengolah hasil penelitian. Suami yang telah melengkapi hampir semua persyaratan bertekad menyelesaikan Disertasi guna memperoleh gelar Akademis Doktor dalam bidang Sosiologi dengan pilihan Komunikasi dan Perubahan Sosial dengan baik pada akhir musim.

mm2.jpg

Anak terkecil dr. Rina bersama suaminya mas Rudi Lubis seperti pernah kita kabarkan, sejak ibu Astuty sakit sampai dipanggil Yang Maha Kuasa, tinggal bersama kami dan keluar dari pekerjaannya di Rumah Sakit. Sekarang menjadi dokter pengawal bapaknya agar mematuhi protokol kesehatan dengan ketat. Anak ketiga mas Fajar sejak pagi sudah datang ke rumah bersama mas Bima yang langsung diperintahkan membersihkan “screen shot” hasil rekaman foto-foto kegiatan Webinar minggu lalu.

Setelah makan siang, anak pertama mbak Ria bersama dua orang cicit, Kaliyana dan Raili datang dan langsung menubruk kakeknya dengan ciuman kasih sayang. Sungguh sangat nikmat bersyukur bahwa hidup ini di karuniai Tuhan Yang Maha Kuasa dengan bonus usia yang panjang dan sehat sehingga bisa menikmati kebahagiaan dan kegembiraan bersama cucu dan cicit yang tumbuh sehat, lincah dan menyenangkan.

Tidak lama sesudah itu datang lagi dua orang cucu, Lila dan Ocha yang juga langsung menubruk kakeknya yang sedang meluruskan pinggang karena baru saja menulis cerita kenangan mengingat perjuangan istri tercinta Ibu Astuty dengan penuh keharuan.  Lila Fajar Wiryono baru saja memotong pendek rambutnya model anak muda sehingga kelihatan sangat cantik dan menawan. Kami sangat bangga karena cucu yang cerdas ini sudah berada pada kelas dua di SMA yang menjadi favoritnya. Ocha Fajar Wiryono kemarin baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke lima belas merasa sangat bahagia karena di samping cerdas, cucu terkasih ini memiliki kemampuan melukis gambar-gambar model dengan kualitas sangat tinggi seakan seperti hasil lukisan para ahli mode dari Paris atau ahli animasi seniman dari Jepang. Sungguh dua orang cucu yang sangat membanggakan kakeknya, dan juga neneknya sebelum meninggalkan kita. Cucu tercinta yang masih mengikuti “kuliah on line” gara-gara serangan covid-19 diajak pulang bapaknya karena merasa sayang pada ibunya di rumah tidak ada yang menemani karena Lila dan Ocha memutuskan untuk menginap menemani kakeknya bermalam weekend yang menyenangkan. Suatu pembagian tugas yang menarik dan penuh kasih sayang.

mm4.jpg

Di rumah yang biasa sepi berubah karena ada teriakan dua cicit yang merasa di mainkan oleh cucu-cucu yang lebih besar melalui permainan petak umpet. Cicit-cicit yang polos bermain dengan cucu-cucu yang merasa sayang ada keponakan yang datang dan minta dimanja melalui permainan petak umpet yang menantang tatapi sangat menyenangkan. Sebelum makan malam dr. Rina seperti biasa melakukan cek tekanan darah disaksikan kakaknya Ria dengan penuh kasih sayang, sungguh suasana malam Sabtu yang sangat membahagiakan. Terima kasih ya Tuhan telah memberikan kebahagiaan kepada kami dan seluruh keluarga.

Haryono SuyonoComment