Silahtutahmi pada Ketua Yayasan Damandiri di Jakarta
Pagi ini Prof Dr Haryono Suyono, mantan Ketua Damandiri, didampingi Dr Moch Soedarmadi, mantan Sekretaris Eksekutif Damandiri, Dr Mazwar Noerdin dan Dr Mulyono D Prawiro bersilaturahmi, masing-masing mantan karyawan senior dan karyawan Damandiri mengadakan silaturahmi mengucapkan selamat atas pengangkatan Ketua Yayasan Damandiri, Letjend TNI (Purn) Soegiono menggantikan Dr.(HC) Subikakto Tjakrawerdaya yang baru-baru inni meninggal dunia. Pertemuan itu diadakan di Kantor Damandiri di Gedung Granadi di Jakarta.
Dalam bersilaturahmi yang sangat akrab itu, Prof Haryono Suyono menceritakan sejarah berdirinya Yayasan Damandiri dan berbagai kegiatan yang dilakukan selama duapuluh tahun dibawah kepemimpinan beliau bersama almarhum Bapak HM Soeharto.
Salah satu kegiatan yang disampaikan adalah kerja sama dengan sekitar 450 Perguruan Tinggi Negeri dan swasta dari seluruh Indonesia dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pengembagan puluhan ribu Pos Pemberdayaan Keluarga atau populer dengan nama Posdaya di semua desa di seluruh Indonesia.
Banyak Posdaya itu dewasa ini menjadi embryo dari Program Pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui dukungan Dana Desa yang dilimpahkan langsung ke desa guna membangun keluarga dan masyarakat desa yang maju dan mandiri.
Diceritakan juga kepada Ketua Yayasan Damandiri bahwa dimasa lalu sampai sekarang program KKN pada di sebagian besar Perguruan Tinggi tetap berlangsung melalui dukungan pemerintah, masing-masing Perguruan Tinggi, sering Yayasan Anugerah dengan dukungan Damandiri memberikan dukungan pencerahan melalui sistem Webinar tanpa harus datang ke Perguruan Tinggi dimaksud karena adanya serangan Virus Corona yang belum mereda.
Pembinaan di Desa masih tetap dilakukan secara terbatas oleh para anggota PWRI yang jumlahnya sangat melimpah, sekitar 5 juta pensiunan, langsung di desa dalam wilayah jangkauan para anggota di tempat tinggalnya, utamnya dalam pengembangan Kebun Bergizi atau pembinaan anak-anak yang terpaksa belajar dari rumah. Karena para anggoya PWRI adalah pensiunan, maka dapat menggantikan orang tua anaknya yang juga terpaksa “bekerja dari rumah” berhubung adanya serangan Virus Covid-19 yang belum mereda.
Kegiatan Yayasan Damandiri juga dilanjutkan oleh Lembaga Sosial yang dokoordinsikan oleh DNIKS, utamanya bagi keluarga miskin dan disabilitas. Seperti diketahui DNIKS berfungsi mengkoordinakan DNIKS dan BK3S dengan anggotanya pada tingkat Provinsi, Kabupaten, Kotamadya dan desa juga sangat aktif membantu penanganan keluarga miskin dan disabilitas yang pada masa lalu selalu mendapat dukungan dari Yayasan Damandiri.
Disamping itu disampaikan juga bahwa selama ini, atas petunjuk dan ijin Pak Harto, Yayasan aamandiri juga memberi bantuan kepada beberapa Perguruan Tinggi melalui beasiswa untuk para dosen guna mendpatkan gelar S2 atau S3 agar kualitas perguruan tinggi makin bisa diandalkan dan utamanya menampung anak-anak cerdas dari desa guna memperoleh pendidikan tinggi serta kemvali ke desa membangun keluarga dan desanya. Bantuan juga diberikan guna menghsilkan bidan dan tenaga ahli kesahatan di lapangan kepada dua Perguruan Tinggi yang sengaja di dirikan yaitu Universitas Trilogi dan Sekolah Tinggi Mitra RIA Husada di Jakarta.
Di masa lalu Perguruan Tinggi Taman Siswa yang didirikan oleh Pahlawan Nasional Ki Hajar Dewantara juga memperoleh bantuan yang dewasa ini telah berkembang pesat menjadi Perguruan atinggi dengan kualitas yang sangat tinggi.
Yayasan Damandiri melalui kerja sama yang berlangsung lebih dari duapuluh tahun tetap memelihra silaturahmi melllaui jaringan internet seperti sistem Zoom dan jaringan hubungan langsung mellaui sistem WA atau sitem modern lainnya. Dalam situasi Covid-19 dewasa ini kegiatan yang sangat menarik melalui jaringan TV Show di Surabaya, Semarang, Jakarta dan daerah lain terpaka dihentikan karena mencegah berkumpulnya banyak orang dalam siaran hidup yang biasanya selalu sangat menarik. Siaran Radio melalui DRadio oleh Pengurus baru sejak tahun 2015 dihenritikan. Kami berharap bahwa siaran ini dihidupkan kembali sebagai wadah dialog penyambung antara Pimpinan Yayasan Damandiri, para Rektor, Pimpinan Lembaga Pengabdian Masyarakat pada setiap Perguruan Tinggi dan masyarakat Desa yang biasanya merasa bangga bahwa suaranya di dengar oleh Pemimpinnya. Dikombinasi dengan kegiatan Webinar yang nmarak bisa membangun kebersamaan antara pengambil kpeputusan tingkat pusat, Kementrian terkait dengan kalangan Perguruan Tinggi serta masyarakat luas di desa.
Masih banyak lagi yang dibicarakan dan didengar sangat serius oleh Ketua Yayasan dengan sangat baaik. Para mantan yang sejak didirikan Yayasan ini menerima dan bersama Bapak HM Soeharto ikut aktif mendirikan Yayasan ini sangat berharap bahwa Ketua Yayasan yang sangat simpatik pada hari ini bisa menindak lanjuti persahabatan Yayasan dengan jajaran Perguruan Tinggi, PWRI, DNIKS, kalangan Babinsa di Desa serta ribuan Kelompok PKK yang selama ini dengan antusiasme sangat tinggi mmembngun kebersamaan gotong royong melalui kelompok Posdaya di seluruh desa di Indonesia. Semoga.