Program Pendorong Pertanian Organik Makin Populer

Map1.jpg

Pada acara keempat Pertemuan Webinar Zoom, MAPORINA, yang dipimpin Drs. Joko Sidik Pramono makin kelihatan minat dan popularitas Gerakan Pertanian sistem Organik. Jumlah peminat tetap melimpah sehingga perlu pengaturan yang lebih jelas dan sistematis tentang pilihan para penyaji agar para peminat yang melimpah itu mendapat manfaat yang maksimal. Sangat kelihatan bahwa acara yang dikelola oleh Drs. Fajar Wiryono, Ketua Bidang Pendidikan MAPORINA bersama Tim Tehnisnya, berkat bimbingan awal dari sahabat mereka, Drs. Handoko, Maestro yang sangat populer itu, mulai mampu mendatangkan peminat yang membanjir dan betah tinggal sampai acara selesai. Dari para peminat yang berkembang pada setiap acara tampak adanya tiga kelompok peserta yang berbeda-beda, yaitu pertama,  kelompok pemula, peminat baru yang mulai tertarik pada pertanian dengan sistem Organik. Kedua, peserta pemula, yaitu peserta yang telah  mencoba sistem pertanian Organik dan ingin maju. Dan ketiga, peserta maju yang ingin mengembangkan ilmu agar memperolah hasil yang maksimal dari kegiatan pertanian Organik.

Acara Webinar keempat tanggal 3 September 2020 yang lalu setelah diantar oleh Pembina MAPORINA Prof. Dr. Haryono Suyono dan Ketua Umum yang memberi sambutan dari Pakan Baru, Drs. Joko Sidik Pramono, dilanjukan dengan paparan dua orang nara sumber ahli, yaitu Prof. Dr. Dedik Sudianto dari Universitas Sriwijaya, ahli mengolah tanah atau wahana tanam dengan pupuk Organik, dan Prof Ahmad Sulaiman ahli Gizi dari IPB yang berpengalaman berbagai segi kegiatan produk tanaman Organik.

map2.png

Secara sistematis Guru Besar muda Prof. Dedik Budianto mengurai persiapan lahan yang harus dibebaskan dari sisa pengaruh pupuk kimia pada lahan yang akan dijadikan wahana tanam untuk tanaman yang bebas pupuk kimia dan diganti dengan pupuk Organik yang berasal dari kotoran binatang, kambing, sapi dan lainnya serta sisa-sisa sampah yang diolah. Secara tahap demi tahap dijelaskan prosedur pembebasan tanah dari pengaruh pupuk kimia yang tidak otomatis berubah menjadi tanah murni, atau tanah perawan, yang bisa langsung di garap menjadi tanah bebas pupuk kimia. Suatu kesabaran bagi petani yang ingin berubah, agar yakin bahwa tanahnya sudah bebas dari pupuk kimia. Suatu pelajaran berharga bagi petani untuk dengan tekun mengubah tanahnya bebas dari pengaruh lama dan diganti dengan pupuk organik.

Setelah itu tanah digarap dengan penuh kasih sayang dan di beri pupuk alami yang berasal dari kotoran kambing, sapi dan lainnya serta dari sampah yang diolah menjadi pupuk organik. Barulah setelah dianggap siap maka tanah itu menjadi wahana atau lahan siap untuk menanam tanaman yang intinya tidak lagi dengan pupuk kimia tetapi tanamannya hidup subur dengan dukungan pupuk Organik. Sehingga secara jelas dan sabar Prof. Dedik menggambarkan tahap demi tahap proses pengembangan penggunaan pupuk organik tersebut.

Paparan Prof Dedik Budianto tersebut sungguh sangat tepat untuk para pemula yang ingin mengembangkan penggunaan pupuk Organik untuk skala kecil, menengah atau besar, yaitu dengan kombinasi adanya peternakan sapi, kambing, atau binatang lainnya dan penggunaan sampah yang diolah dengan metoda tertentu menjadi pupuk yang apabila lahan untuk pertaniannya luas, juga diperlukan adanya peternakan sapi, kambing, ayam yang sangat besar agar kebutuhan pupuk Organiknya terjamin.

Prof Ahmad Sulaiman ahli Gizi dari IPB memberikan uraian yang luas tentang bisnis tanaman yang diolah dengan pupuk Organik. Keterangan Prof. Ahmad sangat cocok bagi mereka yang sudah berkecimpung dengan penggunaan pupuk Organik dan ingin mengetahui hubungan antar variabel dan komponen yang erat hubungannya dengan persiapan produksi, pengolahan hasil produksi, bisnis dan penjualan hasil produksi tanaman yang menggunakan pupuk Organik. Bagi pemula, keterangan Prof Ahmad kadang sangat abstrak karena mereka pasti belum berhubungan dengan banyak komponen yang belum menyangkut produksi atau pengolahan tanah sebelum menanam tanaman dengan pupuk organik. Sehingga kombinasi dari dua Guru Besar penyaji itu perlu dijelaskan dalam mengundang para peserta agar mendapat perhatian yang seksama.

Semoga seri Webinar MAPORINA yang kelima nanti makin maju karena kelihatan betul bahwa minat untuk Pertanian dengan pupuk Organik makin berkembang cepat perlu segera diundang para investor agar minat itu dapat diwujudkan dalam skala besar sehingga bisa meningkatkan kapasitas produksi karena permintaan masyarakat yang meningkat. Semoga.  

Haryono SuyonoComment