Gagasan “Kurikulum Pagi Bercocok Tanam” di Sekitar Rumah mendapat Apresiasi
Gagasan sederhana yang dilontarkan oleh Mantan Menko Kesra dan Taskin Prof. Dr. Haryono Suyono, yang kini masih aktif membantu Menteri Desa PDTT sebagai Ketua Tim Pakar, dan disebar luaskan melalui Media Sosial gemari.id dan Sindikat Post, yang bermarkas di Surabaya serta di kutib berbagai media sosial lainnya, telah mendapat berbagai tanggapan yang positif. Dirjen Pendidikan Tinggi, Prof. Ir. Nizam, MSc, DIC, PhD, melalui WA pribadi menyatakan bahwa gagasan tersebut “keren”. Lebih lanjut Dirjen yang dinamik tersebut, sebelum menjabat sebagai Dirjen Dikti, Prof. Nizam merupakan Dekan FT UGM periode 2017-2021, sekaligus Guru Besar di Departemen Teknik Sipil FT UGM. Meraih gelar Ir. dari FT UGM, sementara M.Sc. dan Ph.D. diraihnya dari Imperial College of Science & Technology, University of London, Inggris.
Sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pendidikan Tinggi (DPT) dari tahun 2008-2013, dan Kepala Pusat Penilaian Pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Serta ikut berkontribusi dalam penyusunan Undang-Undang Pendidikan Tinggi pada tahun 2012, Undang-Undang Pendidikan Kedokteran tahun 2013, dan Undang-Undang Keinsinyuran pada tahun 2014.
Lebih lanjut beliau berkomentar bahwa sewaktu menjabat sebagai Dekan Fakultas Tehnik di UGM telah mengubah ruang-ruang kosong di sekitar Kampus menjadi tempat dan kebun produktif yang tertata, sehingga gagasan kurikulum pagi berkebun itu tidak mustahil dikerjakan di sekitar kampus, di sekitar sekolah, apalagi dewasa ini semua di anjurkan tinggal di rumah. Karena itu gagasan itu sangat baik menjadi “kurikurlum pagi” bagi setiap anak didik untuk bekerja di sekitar rumah mengumpulkan sampah, mengolah menjadi pupuk organik dan mencangkul tanah serta mengubah tanah olahan itu menjadi lahan siap tanam dengan tanaman organik yang berguna sehari-hari.
Prof. Munjrajad Kuncoro MA, PhD, Rektor Universitas Trilogi di Jakarta, sebelumnya Dosen Senior dari Universitas Gajah Mada dengan seabrek buku yang ditulisnya sebagai buku rujukan yang sangat populer, secara langsung menyatakan “luar biasa” dan menggaris bawahi bahwa anak-anak muda yang mengolah tidak perlu keluar rumah. Dengan mematuhi petunjuk pemerintah dengan baik, gagasan ini cocok bagi keluarga pada masa pandemi yang menganjurkan kita semua lebih banyak bekerja atau tinggal di rumah. Beliau menganjurkan agar kita lebih produktif dan sehat. Lebih lanjut Prof. Mudrajad menyatakan bahwa gagasan ini merupakan solusi yang tepat.
Disamping itu diperoleh laporan dari berbagai Media Sosial yang memuat gagasan tersebut antusiasme dan apresiasi yang tinggi terhadap gagasan tersebut serta menambahkan bahwa anjuran untuk Kebun Bergizi sudah sering di kumandangkan, tetapi masyarakat relatif “malas melaksanakannya”. Oleh karena itu bersama mantan Dirjen, Ir Sutarto, Pengurus PWRI, Prof. Dr. Haryono Suyono, sebagai Ketua Umum PWRI maupun Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT, akan segera menghubungi Menteri Pertanian dan para Dirjennya untuk menggairahkan kembali gagasan itu bersama jajaran Kementrrian Pendidikan dan Kebudayaan bersama para Rektor, Dekan, Kepala Sekolah dan guru di seluruh Indonesia memanfaatkan kesempatan tinggal di rumah, lebih-lebih menjelang musim hujan yang akan datang. Semoga.