Kesempatan Baru menjadi Sarjana Kesehatan Masyarakat

cibuburK1.jpg

Dalam pertemuan virtual antara Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra RiIA Husada di Cibubur Jakarta, Dr. Sri Danti Anwar MA, bersama seluruh Pimpinan Prodi dengan Ketua Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan Ibu Milangoni Subiakto dan jajarannya serta Ketua Dewan Pembina Prof. Dr. Haryono Suyono dan jajarannya serta para pengawas, utamanya setelah mendapat arahan dari Dirjen Dikti Prof. Ir. Nizam, MSc, DIC, PhD minggu sebelumnya, Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat dr. Engkus Kusdinar Ahmad MPH. menjelaskan bahwa dalam lingkungan Prodi Kesehatan Masyarakat, dewasa ini memiliki mahasiswa reguler yang langsung berasal dari tamatan SMA, ada pula Kelas Ekstensi yang memiliki mahasiswa berasal dari pegawai yang sudah bekerja, tamatan SMA yang ingin melanjutkan belajar guna mendapatkan gelar tingkat Sarjana. Dari tahun ke tahun jumlah mahasiswa Ekstensi ini makin banyak sehingga dirasa cukup menggembirakan karena dengan demikian bagi Instansi tempat mereka bekerja para pegawainya meningkat mutu dan ketrampilan karena mereka mengasah kepandaian dan ketrampilan dengan sedikit sekali memberi beban kepada Instansi atau lembaga mereka bekerja. Mereka belajar di luar jam kerja dan tidak mengganggu pekerjaan di kantornya, suatu pelaksanaan dar gagasan Kuliah Merdeka atau Belajar Merdeka.

cibuburk2.jpg

Dijelaskan juga bahwa Fakultas Kesehatan Masyarakat, seperti Perguruan Tinggi Negeri, memiliki banyak pilihan antara lain Program Studi Manajemen Rumah Sakit, K3, Promosi Kesehatan, Promosi Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi yang semuanya sangat dibutuhkan guna mendukung kehidupan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. Pada masa Kepala BKKBN masih dijabat Prof. Dr. Haryono Suyono, tidak sedikit lulusan FKM dipercaya memangku jabatan Kepala BKKBN tingkat Kabupaten dan Eselon I pada Kantor BKKBN Pusat di Jakarta. Banyak juga lulusan FKM menjabat Kepala Puskesmas dan jajaran Eselon Tinggi pada Departemen Kesehatan di Jakarta.

Karena itu Pembina Prof. Dr. Haryono Suyono menganjurkan agar Ketua Prodi, dr. Engkus tidak segan-segan, karena Perguruan Tinggi Negeri sudah mulai dengan kuliahnya, untuk menampung para calon mahasiswa yang gagal memasuki Perguruan Tinggi, menjadi mahasiswa di Sekolah Tinggi Ria Pembangunan di Cibubur, kalau perlu dengan memperluas daya tampung yang ada sehingga para lulusan kelak bisa menjadi motor promosi kesehatan yang dewasa ini sangat menyedihkan karena masyarakat tidak tunduk pada aturan kesehatan dan jajaran pemerintah lebih senang mengurus orang sakit dibanding melakukan promosi hidup sehat yang bermutu dan diikuti rakyat banyak, misalnya berkenaan dengan serangan Virus Covid-19.

Lebih lanjut Ketua Dewan Pembina Prof. Dr. Haryono Suyono menganjurkan agar Pimpinan Prodi dan jajarannya memperluas promosi dan ajakan kepada pegawai-pegawai Kementerian Kesehatan, BKKBN dan Tenaga Kerja mengajak para pegawai lulusan SMA yang belum Sarjana untuk mengikuti Program Ekstensi agar kualitas pengabdian dan pelayanannya pada negara, bangsa dan masyarakat bertambah baik. Karena lulus dari FKM mereka akan menjadi promotor Kesehatan, K3 dan KB dalam rangka mengantar keluarga sehat dan sejahtera, bukan hanya keluarga pengguna alat kontrasepsi semata, tetapi melengkapi setiap keluarga dengan penguasaan delapan fungsi keluarga yang paripurna. Lebih-lebih dalam Prodi ini diberikan mata kuliah K3 sehingga setiap lulusan bisa memberikan bekal kepada setiap penduduk usia kerja pengetahuan yang luas tentang Keselamatan kerja agar bisa memenuhi syarat kerja pada perusahaan yang sangat maju.

cibuburk3.jpg

Dalam suasana periode kuliah dari rumah Ketua Pembina mengajak Pimpinan Prodi dan para Dosen untuk mengadakan kuliah yang lebih intensif dengan Sistem Virtual dan sekaligus kepada mahasiswa diajarkan lebih banyak kegiatan menghidupkan Promosi Hidup Sehat melalui ciptaan sederhana yang isinya promosi kesehatan, keselamatan kerja, maupun memperkenalkan pola hidup sehat menghindari Covid-19 yang mendadak meledak kembali. Kalau semua dosen dan mahasiswa bergerak dengan komitmen dan frekuensi tinggi, siapa tahu bisa menolong masyarakat yang kurang disiplin untuk hidup lebih sehat dan merangsang masyarakat sekitarnya menyongsong budaya baru dengan norma yang lebih sehat dan sejahtera.

Haryono SuyonoComment