Pasian Stroke Berat Rawan Mal Nutrisi

Stroke di Indonesia merupakan penyakit ke-3 terbanyak di Indonesia, setiap 6 detik, 1 orang terdiagnosis stroke, ada kecenderungan penderita stroke bukan lagi usia lanjut, stroke dapat menyerang siapa saja, demikian kata dr. Wiwin Sundawiyani, SpS dalam pemaparannya ketika menjadi nara sumber pada seminar stroke awam yang diselenggarakan oleh Yayasan Stroke Indonesia bekerjasama dengan RS. Islam Jakarta di Gedung Pusdiklat RS. Islam Jakarta.

Stroke disebabkan adanya kelainan pembuluh darah otak yang menyebabkan kematian jaringan otak yang berakibat berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak, adapun jenis stroke ada dua , stroke perdarahan ada 30 persen pada pasien stroke tergantung lokasi perdarahannya dan stroke non perdarahan, yaitu stroke sumbatan paling banyak 70 persen stroke. Ujar dr. wiwin yang juga dokter rumah sakit Islam Jakarta.

Diperkirakan sekitar seperlima pasien dengan stroke akut mengalami malnutrisi saat masuk rumah sakit, dalam sebuah penelitian, pasien geriatri dengan stroke berat , 56,3 % mengalami malnutrisi selama masa rawat anap lebih dari 3 minggu, kata dr. Wiwin lebih lanjut.

Dr. Wiwin, SpS merinci lebih lanjut “Untuk itu pasien stroke yang berat perlu diberikan asupan nutrisi, penelitian yang menilai manfaat pemberian nutrisi dini dalam memperbaiki status klinis dan gizi pada pasien stroke akut lansia, hasil penelitian menunjukan selain memperbaiki status gizi, juga terjadi perbaikan pada kondisi stroke dan penurunan komplikasi, ujar dr. wiwin

Kolin dapat diberikan pada pasien stroke sebagai asupan nutrisi, kolin fungsinya mirip dengan vitamin, masih satu keluarga, berhubungan dengan folat dan vitamin B komplek, tubuh manusia mampu memproduksi sendiri kolin di dalam hati, namun hanya sedikit sehingga butuh asupan tambahan dari berbagai makanan untuk menunjang kesehatan tubuh, , kolin penting dalam membentuk membran sel, dan hantaran signal sel saraf ( neurotransmiter) dan memiliki efek pelindung sel saraf (neuroprotektif).

Kolin berfungsi untuk :

1. Menjaga kesehatan otak : membantu mempertajam ingatan dan mengatur mood, asupan makanan tinggi kolin dapat meningkatkan fungsi kognitif otak serta penyimpanan memori verbal dan visual.

2. Menjaga fungsi hati : membuat zat yang dibutuhkan untk mengangkut kolesterol dari hati, kekurangan asupan kolin dapat menyebabkan lemak dan  kolesterol terakumulasi di hati, yang memicu perkembangan perlemakan hati.

3. Menjaga kesehatan jantung : terlibat dalam pengendalian kadar homosistein di dalam darah. Kadar homosistein yang terlalu tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovascular. Ujar dr. Wiwin, SpS. (Sumber : Budi Kusumanto Yastroki)

Yastroki-maret-5.jpg

dr. Wiwin saat tampil sebagai pembicara Seminar

Para peserta seminar berfoto bersama setelah selesai acara

Para peserta seminar berfoto bersama setelah selesai acara

Mulyono PrawiroComment