Momentum 75 Tahun Indonesia Merdeka BKKBN Bertekad Wujudkan Era Baru Keluarga Indonesia Maju
(gemari.id) – Jakarta : Momen 75 tahun Indonesia merdeka disikapi serius Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pihaknya bertekad tidak hanya berubah dari sisi jingle, takeline, serta logo, tetapi juga mindsetnya harus berubah. Itulah sebanya, BKKBN bekerja sama dengan Komunitas Homeros dan mitra terkait akan menyelenggarakan “virtual seminar”, bertajuk "KELUARGAKU, INDONESIAKU, Menuju Era Baru Keluarga Indonesia Maju” pada Selasa, 18 Agustus 2020 mendatang. Langkah ini ditempuh dalam rangka menangkap apa dan bagaimana mewujudkan Keluarga Indonesia Maju yang diproyeksikan dicapai pada 2045.
Kerja sama tersebut disepakati di kantor BKKBN Pusat, Jl. Halim Perdana Kusuma, Jakarta, pada Jumat, 14 Agustus 2020. Sedangkan acara webinar ini nantinya akan diikuti oleh beberapa narasumber seperti Prof Dr Haryono Suyono, dr Hasto Wardoyo Sp OG (K), Rano Karno, GKR Mangkubumi, serta Ridwan Kamil.
Pada kesempatan itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengemukakan, BKKBN memaknai hari kemerdekaan Indonesia ke-75, betul-betul menjadi momentum bagi perubahan baru, BKKBN di era baru. "Generasi baru dengan cara yang baru, ini betul-betul menjadi satu momentum menurut saya. Karena, rebranding yang kita lakukan diimplementasikan di tahun-tahun yang akan datang. Untuk itu, saya berharap betul di masa-masa yang akan datang dalam momen 75 tahun Indonesia merdeka ini tidak hanya berubah dari sisi jingle, takeline, serta logo, tetapi juga mindsetnya harus berubah," ungkap Hasto.
Disebutkannya, era baru yang sedang dibangun BKKBN adalah sebuah upaya untuk mengkondisikan terbangun dan tercapainya keluarga Indonesia maju di 2045, sebagaimana dicita-citakan oleh bangsa ini. Framing program BKKBN telah "dicetak" ulang dengan format baru. Maka, menarik untuk dicermati adalah mengetahui upaya dan program apa saja dalam mewujudkan Keluarga Indonesia Maju dari berbagai sisi.
Diakui Hasto Wardoyo, peran BKKBN setelah 50 tahun baru terasa saat ini, karena bonus demografi masuk baru-baru ini yang nantinya terlihat di tahun 2024. Hasil ini merupakan kerja keras pendahulu-pendahulu dan seluruh jajaran BKKBN.
"Mereflesikan kerja keras pendahulu kita harus manfaatkan sebaik-baiknya dengan memaknai nilai-nilai luhur apa yang harus kita ambil," kata Kepala BKKBN.
Ke depan, lanjutnya, harus diwujudkan peta baru di era baru, dengan memetakan persoalan harus bisa mewujudkan SDM yang unggul untuk Indonesia maju. "Misalnya apa yang kita harapkan dari pasangan usia subur,yang baru, karena mereka adalah sasaran yang penting," terangnya.
Secara kelembagaan, lanjut Hasto, akan banyak perubahan karena BKKBN baru akan berubah baik struktural dan fungsional. "Kita akan memberikan kepada karyawan BKKBN agar dapat berkarir lebih cepat," ujarnya.
Kesejahteraan itu penting dengan menaikkan level tunjangan yang masih di bawah lembaga yang lain. "Kami mohon dukungannnya melalui Reformasi Birokrasi dengan score yang lebih baik," ucap Hasto. ADS