Kepala BKKBN menerima Penghargaan Doktor HC dari UNY
Menurut rencana pada hari Sabtu tanggal 1 Agustus 2020 Kepala BKKBN Pusat dr Hasto Wardoyo SpOG (K) akan menerima penghargaan Doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Yogyakarta. Penghargaan tersebut adalah berdasar prestasi yang luar biasa dalam kedudukan beliau sebagai Bupati Kulon Progo untuk hampir dua masa jabatan sebelum diangkat dan dipercaya sebagai Kepala BKKBN Pusat di Jakarta. Seorang dokter dari Puskesmas yang kemudian mengambil spesialisasi sebagai dokter ahli penyakit kandungan, melakukan kegiatan menolong masyarakat yang mengandung dan melahirkan dengan sangat baik berkat pengalaman beliau sebagai dokter Puskesmas. Dengan sedikit “hampir dipaksa” beliau di calonkan sebagai Bupati dan terpilih dengan mulus sebagai Bupati yang berprestasi dengan sangat baik.
Selama menjabat sebagai Bupati dokter Hasto tidak “memerintah” tetapi bersatu dan mengajak rakyat yang miskin untuk tidak miskin lagi tetapi menggalang kebersamaan, bergaul akrab dengan sangat dekat. Beliau banyak mendengarkan banyak saran, memilih yang baik dan tanpa ragu-ragu melaksanakan gagasan yang baik tidak peduli datang dari mana saja, asal untuk kepentingan rakyat banyak. Pada hari pertama di lantik menjadi Bupati, kami datang mengucapkan selamat dan membawa “banyak gagasan”. Dengan sabar sampai larut malam beliau melayani dan “banyak gagasan” yang dikembangkan beliau jauh lebih baik dari gagasannya.
Tatkala gagasan menyegarkan gagasan gotong royong sebagai kekuatan masyarakat sebagai modal sosial yang kami bawa sebagai oleh-oleh Yayasan Damandiri8 yang waktu itu kami, Prof. Dr. Haryono Suyono pimpin, dengan spontan gagasan itu diterima dan dikembangkan di seluruh Kabupaten Kulon Progo. Para Camat, antara lain Dra Sri Hermintarti dengan semangat tinggi memimpin pengembangan Posdaya di seluruh Desa di setiap Kecamatan dengan sangat baik. Ibu Sri Hermintarti tidak sendirian, tetapi hampir semua Camat kemudian dengan semangat tinggi berkat dukungan Bupati secara serentak ikut serta menyatukan rakyat dalam gegap gempita pembangunan yang menempatkan rakyat banyak sebagai titik sentral pembangunan.
Tidak terasa gagasan demi gagasan muncul dari bawah dan potensi desa yang dinamis ditangkap dengan sangat cerdas oleh Bupati yang dinamik. Gagasan dan kecepatan para Camat dan masyarakat Desa itu menjadi kekuatan modal sosial yang sangat ampuh dalam gerakan yang dinamis dari kiprah Bupati yang berhasil. Lebih-lebih mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi negeri dan swasta, termasuk Universitas PGRI, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) dan lainnya, diterima dengan baik dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) di semua desa di Kulon Progo.
Dinamika rakyat itu di dorong oleh Bupati dengan menciptakan moto “Cinta Kulon Progo bela Kulon Progo” yang meningkatkan cinta kasih pada produk dari daerah Kulon Progo yang dimulai dari pangan pokok beras, air, produk pakaian batik dan lainnya sehingga Kulon Progo seakan fanatik dan bangga dengan produk dari daerah sendiri. Toko asing seperti Alfa Mart yang melayani masyarakat di sulap menjadi toko dengan penguasaan koperasi milik rakyat sesuai dengan moto rakyat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Segala sesuatu di sulap dalam berbahasa kepentingan rakyat sederhana menuntun sikap kemandirian dan tekad untuk maju tidak mau kalah dengan “orang asing” atau segala sesuatu yang bisa dikerjakan oleh orang luar, masyarakat Kulon Progo bisa mengerjakan dengan baik asal dilandasi komitmen, kesempatan yang dilandasi komitmen yang tinggi oleh pemimpin, mau belajar, kerja keras dan sistematis serta tidak merasa di saingi oleh rakyat karena segala sesuatu demi kepentingan rakyat banyak.
Bekal keberhasilan membangun Kabupaten Kulon Progo, dengan kepercayaan tinggi Presiden Jokowi menugaskan Dr. dr. Hasto Wardoyo SpOG (K) membawa sumber daya manusia yang selama ini telah dipersiapkan menyatu dalam keluarga kecil yang makin berusia panjang, laki perempuan sama derajatnya, makin urban dan memiliki pendidikan tinggi untuk dengan semangat tinggi mendorong dan berperan dalam pembangunan yang mampu mengangkat bangsa ke posisi yang lebih tinggi.
Karena itu, Roadmap atau jenjang pembangunan keluarga yang telah dipersiapkan dari tahapan keluarga prasejahtera menjadi keluarga sejahtera III plus perlu dibantu dengan intervensi dukungan pembangunan dan diikuti secara terarah tepat sasaran agar mampu mengangkat kakayaan yang masih terpendam di tanah air yang kaya raya menjadi produk laku jual dan menguntungkan.
Harapan itu tertumpang pada Dr. dr. Hasto Wardoyo SpOG untuk membawa kekuatan yang maha dahsyat dari BKKBN mengantar dan mengangkat sumber daya manusia yang dipersiapkan dalam kekuatan keluarga sejahtera yang dinamis menjadi kekuatan bangsa yang maju dan mandiri. Selamat untuk Doktor dr. Hasto Wardoyo SpOG (K), bersama keluarga, semoga selalu mendapat perlindungan dan petunjuk dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiin YRA.