Kepala BKKBN kunjungi Kabupaten Madiun

Madiunk.jpg

Di tengah suasana serangan Covid-19, virus yang sangat berbahaya dewasa ini, hari ini, Rabu 29 Juli 2020, Kepala BKKBN Pusat dr. Hasto Wardoyo SpOG berkeliling memantau perkembangan program KB di daerah. Dengan didampingi Kepala Perwakilan BKKBN di Jawa Timur, Drs. Teguh Santoso dan Direktur BKKBN Pusat, Widwiyono, beliau mengadakan kunjungan dan pembicaraan mendalam dengan Bupati Madiun H. Ahmad Ragil Saputro didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Kabupaten Ibu Siti Zubaidah, Kepala Dinas  terkait dan staf lainnya. Seperti diketahui Bupati Madiun, sebelum merebaknya wabah Virus Corona sangat terkenal dengan program “saba Desa”, artinya setiap minggu mengadakan kunjungan, menginap di rumah penduduk di desa dan mengembangkan komunikasi langsung dengan masyarakat di desa, menggelar pertemuan, merancang program dan mengadakan pengecekan terhadap perkembangan berbagai program pembangunan di desa.

Bupati yang mengetengahkan berbagai unggulan pembangunan di Kabupaten itu memilih beberapa unggulan dengan misi yang jelas dan dimasyarakatkan secara luas sebagai Madiun Aman, Madiun Profesional, Madiun Mandiri, Madiun Berkualitas dan Madiun Berakhlak. Pelaksanaan misi itu dimulai dengan pembangunan dari desa. Oleh karena itu Bupati dengan staf senior lengkap menggagas dan tidak putus-putusnya melakukan kunjungan, tinggal menginap di desa dan mengadakan pertemuan dengan aparat desa secara lengkap, ibu-ibu PKK, organisasi masyarakat, para alim ulama, dan tokoh-tokoh yang dipandang sangat berpengaruh dan memiliki kepedulian kepada pengembangan masyarakat di desa dan sekitarnya. Tidak terkecuali masyarakat mampu yang diharapkan sumbangannya pada upaya pembangunan desa dan masyarakatnya.

Dalam kesempatan yang berbahagia tersebut Ibu Siti Zubaidah diberikan kesempatan menguraikan pendataan keluarga yang disebut Aplikasi IMP (Institusi Masyarakat Pedesaan) diterjemahkan dalam peta keluarga yang berbeda dengan Kabupaten dan Daerah lainnya dikonversikan secara modern ke dalam hand phone sehingga setiap Kepala Desa dan Punggawa Desa bisa membawa data tentang status dan perkembangan keluarga di desanya untuk diikuti sebagai peta kerja (road map) modern di tangannya setiap waktu, by name dan by adress keluarga yang ada di desa sebagai tanggung jawab pembinaannya. Setelah Ibu Siti memberikan paparannya, Bupati memberikan tekanan dukungan  karena ternyata dengan roadmap tersebut tingkat kemiskinan bisa diturunkan dengan sasaran yang tepat secara efisien.

Menaggapai sajian Aplikasi IMP (Institusi Masyarakat Pedesaan) Smart merupakan asli inovasi dari Kabupaten Madiun, merupakan aplikasi pendataan keluarga dan penduduk, yang bermanfaat untuk pendataan penduduk untuk pengentasan kemiskinan dan keperluan lainnya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Dr Hasto Wardoyo, mengapresiasi langsung kepeloporan Bupati Madiun Ahmad Dawami dan jajarannya. 

Dr Hasto Wardoyo menyatakan IMP Smart sangat istimewa sebab pendataan dilakukan mulai tingkatan di bawah. "IMP sangat istimewa karena mereka mulai bergerak dari sub PPKBD, PPKBD ITU ada di Desa, kesulitan dan RT. Di data secara rutin dan kontinyu, lebih istimewa mereka ( kader PPKBD) yang mengentry," ujar Hasto. Dia melanjutkan kalau dilain daerah data kependudukan di kumpulkan dan di entry oleh petugas. "Kalau saya lihat di beberapa tempat data dikumpulkan dan mereka minta bantuan petugas ada PLKB sehingga data menumpuk dan lama," lanjutnya.

Dinyatakan jumlah kader di Kabupaten sebanyak 1390 orang bisa dipastikan benar dan valid. "Jumlah kader 1390 Orang busa dipastikan data yang dimasukkan benar dan valid sebab mereka berasal dari daerah sekitar sehingga tahu kondisi riil lapangan, beda jika mendatangkan orang dari luar untuk mendata itulah yang sangat luar biasa," pungkas Hasto. Beliau berharap bahwa daerah lain akan bisa belajar dan meniru kepeloporan Kabupaten Madiun yang telah menggunakan data dan peta sebagai “roadmap” pemberdayaan dan pembangunan keluarga.

Haryono SuyonoComment