Ibu Astuty salah satu Srikandi KB dan Posdaya dipanggil Tuhan yang Maha Kuasa

MA1.jpg

Ibu Astuty hasinah Haryono Suyono yang dilahirkan tanggal 3 September 1944, salah satu Srikandi KB dan Posdaya pagi ini sekitar pukul 9.40 telah dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan tenang setelah beberapa bulan menderita sakit karena kadar gulanya yang tinggi. Pada tiga hari terakhir di bawa ke rumah sakit karena kesadarannya terganggu dan rencananya pagi ini jam 10.00 akan di bawa ke rumah untuk menjalani perawatan di rumah karena kondisinya yang membaik. Dalam persiapan dibawa ke rumah, sekitar pukul 9.00 mendapat obat-obatan dari RS Siloam tetapi rupanya sekitar empat puluh menit kemudian kondisinya mendadak drop kembali dan akhirnya dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan tenang sekitar pukul 9.40 sehingga persiapan perawatan di rumah layaknya seperti di kamar rumah sakit yang telah dipersiapkan dengan peralatan lengkap terpaksa tidak dapat digunakan.

MA2.jpg

Jenazah langsung dibawa ke rumah duka untuk di mandikan dan di sholat kan oleh banyak keluarga, sahabat dan rekan-rekan dari Ibu Astuty, pak Haryono Suyono bersama keempat anak-anak, mantu, cicit-cicitnya dan pelayat dari berbagai Kantor serta lembaga swadaya masyarakat, karena selama mendampingi Bapak Haryono sebagai Deputy BKKBN selama sepuluh tahun telah banyak menggerakkan program KB di seluruh Indonesia. Pada waktu pak Haryono diangkat sebagai Kepala BKKBN pada tahun 1983 kegiatan Ibu Astuty lebih luas lagi bersama Ibu-ibu Dharma Wanita sehingga ibu Haryono mendapat penghargaan Bintang Maha Putera Utama dari Pemerintah RI. Kegiatan selama mendampingi pak Haryono sebagai Kepala BKKBN, Menteri Kependudukan dan Menko Kesra yang tetap merangkap sebagai Kepala BKKBN hampir selama 17 tahun tetap sangat gigih ke daerah dan desa-desa dan sering disebut sebagai Keluarga Cendana karena wajahnya, menurut beberapa orang daerah, ada miripnya dengan Ibu Tien Soeharto.  

MA3.jpg

Diantara anak-anak muda sangat menaruh perhatian pada teman-teman dari anak-anak yang belajar bersama di rumah sehingga sangat akrab bersama anak-anak teman-teman dari anak-anak yang empat orang tersebut. Bahkan setelah pensiun, Ibu Astuty merelakan kamarnya dan kamar anak-anak yang sudah berumah tangga untuk di rombak menjadi suatu Hall yang dinamakan Haryono Suyono Center atau HSC yang oleh Yayasan Anugerah Kencana Buana dan Yayasan Damandiri digunakan untuk pelatihan Posdaya dengan peserta dari seluruh Indonesia. Menurut catatan tidak kurang dari 120 rombongan Pelatihan telah di laksanakan pada HSC Hall tersebut di mana setiap pelatihan diikuti oleh sekitar 100 sampai 150 peserta dari Provinsi, Kabupaten dan Desa dari seluruh Indonesia.

MA4.jpg

Tidak mengherankan begitu mendengar wafatnya, tamunya datang berbondong dengan ratusan karangan bunga yang datang dari Menko, Menteri, Kepala Lembaga pemerintah dan swasta berdatangan sampai jenazah sudah di kubur masih tetap mengalir. Keluarga merasa sangat terharu dan mengucapkan terima kasih atas kehormatan dan rasa duka cita yang mendalam tersebut. Tamu-tmu terhormat juga silih berganti, ada Menteri Cahyo Kumolo, mantan Ketua DPR dan Menteri Sekneg Akbar Tanjung dan istri, Sekjen Kementerian Sosial Hartono Laras, Wakil Ketua DPR Rachmad Gobel, Kepala BKKBN Dr Hasto Wardoyo, mantan Menteri Koperasi Subiakto Tjakrawerdaya, para pejabat teras dari berbagai Kementerian lain, Sekjen, ibu Mani, ibu Susi , pak Azis, pak Tarto, pak Dibyo, pak Progo, pak Subagio dan Pengurus Teras PWRI dan khalayak ramai yang tidak saja memberikan doa restunya di rumah duka tetapi mengantar sampai pemakaman secara militer di Makam Pahlawan Kali Bata. Sungguh suatu kehormatan yang sangat mengharukan.

MA5.jpg

Selanjutnya pada pukul 15.00 jenazah di bawa ke Makam Pahlawan Kali Bata untuk dimakamkan secara militer dengan Inspektur Upacara Kepala BKKBN Dr. Hasto Wardoyo dihadiri oleh ratusan pejabat dan sahabat yang berasal dari berbagai kalangan, termasuk alumni Lemhanas dan para sahabat yang datang langsung dari Pacitan dan kerabat dari Bogor dan daerah sekitar langkap dengan tetap menggunakan Masker sebagai pelindung dari kemungkinan serangan Covid-19. Upacara yang sangat khusuk berlangsung dengan lancar sehingga keluarga dengan penuh rasa harus sangat berterima kasih dan hormat pada Garnisun Kodam Jaya, Sekjen Kementerian Sosial  dan Inspektur Upacara Kepala BKKBN serta semua sahabat yang dengan sangat khusuk mengantar sampai upacara selesai.

MA7.jpg

Haryono SuyonoComment