Bapak HM Soeharto yang memiliki Kasih Sayang yang Sangat Tinggi pada Keluarga Indonesia

PHarto.jpg

Hari ini tanggal 8 Juni adalah hari lahir Bapak Pembangunan Nasional almarhum HM Soeharto, mantan Presiden RI selama lebih dari 30 tahun. Suatu hari yang mengingatkan kita semua kepada seseorang yang begitu menjabat sebagai Presiden RI keputusan yang diambilnya sebagai bukti kasih sayangnya kepada keluarga Indonesia adalah suatu keputusan untuk mengeluarkan Inpres Pendidikan yang memberi instruksi kepada aparat di seluruh tanah air untuk membangun puluhan ribu gedung SD, SMP dan SMA agar anak-anak keluarga Indonesia dapat mengikuti pendidikan di sekolah mulai dari Sekolah Dasar sampai setinggi-tingginya di Sekolah Menengah Atas.

anak.jpg

Segera setelah itu, karena mengetahui bahwa tingkat kematian anak-anak ballta dan remaja sangat tinggi segera dikeluarkan Inpres Kesehatan guna mendukung pembangunan ratusan Pusat Kesehatan Masyarakat di Kecamatan di seluruh Indonesia, suatu keputusan membantu rakyat desa dengan akses yang melompat tinggi kegunaannya untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan rakyat Indonesia. Pada waktu itu belum dikenal apa yang dinamanya Human Development Indeks (HDI) yang disponsori oleh PBB, tetapi apabila sudah ada, maka mutu angka HDI di Indonesia akan sangat meningkat tajam dengan pembangunan dua bidang yang menjadi bagian dari tiga indikator ukuran HDI secara internasional tersebut.

17an.jpg

Kecintaan pada keluarga Indonesia tidak berhenti di situ saja, segera pula di keluarkan Inpres Pasar guna mendukung agar keluarga desa segera bisa menjual produk hail pertanian dari sawah di desanya di pasar agar bisa ditukarkan dengan pemenuhan kebutuhan lain yang tidak bisa diproduksi di desa dalam keadaan desa yang belum maju.

Setelah semua karya yang didukung berbagai Inpres itu dilaksanakan ternyata tidak mencukupi dan pemerintah tidak bisa memenuhi tuntutan yang mengarah pada kebutuhan keluarga miskin yang tertinggal, maka segera pak Harto yang sangat cinta pada keluarga Indonesia mendirikan beberapa Yayasan yang melengkapi apa yang bisa dikerjakan oleh pemerintah tetapi menyisakan kesenjangan karena kebutuhan keluarga miskin belum tercukupi sehingga beliau mendirikan beberapa Yayasan utamanya guna mendukung anak-anak cerdas yang orang tuanya tidak mampu memberi dukungan anak-anaknya meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berdiri Yayasan Supersemar untuk mendukung beasiswa bagi anak keluarga miskin yang otaknya encer guna meneruskan ke pendidikan dengan tingkat lebih tinggi.

Muncul Yayasan Dharmais guna mendukung pendirian Rumah Sakit dan memberi dukungan Panti Asuhan menampung yatim Piatu sampai sekarang agar biarpun tidak memiliki orang tua kehdiupannya di masa depan tidak terlalu suram dan dapat belajar dengan bak. Kegiatan Yaysan ini sampai hari ini tetap membantu ribuan anak yatim yang ditampung di berbagai Panti Asuhan di seluruh Indonesia dengan bantuan pakaian dan makanan sehari-hari sampai tumbuh besar dan mandiri.

Yang kemudian sangat mengejutkan adalah keberanian pak Harto untuk bergabung dengan Kepala Negara lain pada tahun 1969 untuk mendukung kegiatan PBB dalam program pengaturan kelahiran melalui program KB karena bagi masyarakat dengan mayoritas beragama Islam sangat riskan untuk mengambil kebijaksanaan tersebut tanpa dukungan alim ulama yang sangat kuat. Tetapi dengan sangat bijak dan sabar beliau dengan jajaran BKKBN yang kemudian dibentuk beliau membei instruksi agar pendekatan KB yang semula berbasis klinik di sempurnakan menjadi pendekatan kemasyarakatan bertumpu pada dukungan alim ulama dan para sesepuh masyarakat yang ternyata mencuat dengan sangat berhasil sehingga mengangkat bangsa Indonesia mendapatkan penghargaan PBB berupa UN Population Awards pada tahun 1989.

UNAwards2.jpg

Sungguh luar biasa, Bapak HM Soeharto berkenan secara langsung berkunjung ke Markas PBB di New York guna menerima Penghargaan itu pada saat Hari Ulang Tahun beliau pada tanggal 8 Juni 1989. Penghargaan Dunia itu diserahkan langsung Sekjen PBB di Markas PBB di New York sebagai pertanda yang sangat kuat atas cinta kasih beliau pada keluarga Indonesia yang  sebelumnya telah menetapkan tanggal 29 Juni 1983 sebagai awal bahwa setiap tanggal 29 Juni ditetapkan sebagai “Hari Keluarga Nasional” sebagai pengakuan perjuangan yang gigih dari semua keluarga Indonesia atas kemenangan berjuang membebaskan diri dari cengkeraman kolonialisme Belanda yang ingin menjajah kembali negara Republik Indonesia. Suatu bukti puncak cinta kasih Bapak HM Soeharto pada keluarga Indonesia. Semoga almarhum Bapak HM. Soeharto dan Ibu Tien Soeharto selalu berada dalam kebahagiaan dan kenikmatan yang sejuk di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, Aamiin Ya Robil Aalamin.

 

Haryono SuyonoComment