Dua Srikandi Posdaya dan seorang Gatutkoco Raih Penghargaan Akademis yang Tinggi

KI Hajar.jpg

Dua orang Srikandi Posdaya, masing-masing Prof. Dr. Supiana Dian Nurtjahyani MKes, Rektor Universitas PGRI Ronggolawe (Uniro) Tuban mendapatkan pengukuhan sebagai Guru Besar dan Dr. Atiek Siti Rochmiyati dari UST di Yogyakarta lulus sebagai Doktor dalam Ilmu Pendidikan Bahasa dari UNY di Yogyakarta. Dua-duanya adalah Srikandi yang sangat rajin dan aktif dalam kegiatan pemberdayaan keluarga, pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) dan pengentasan kemiskinan di banyak desa di sekitar Tuban dan di seluruh Daerah Istimewa di Yogyakarta dengan hasil yang luar biasa. Universitas PGRI Ronggolawe Tuban dalam pemberdayaan keluarga itu selalu mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan mengirim mahasiswa ke desa-desa sebelum ada kuliah merdeka di desa seperti dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru.

Dr. Atiek Siti Rochmiyati , biasa kami panggil Ibu Atiek yang baru saja lulus dari ujian doktor secara terbuka sangat rajin mengembangkan kuliah kerja nyata di hampir seluruh kabupaten kota di DI Yogyakarta. Ibu Atiek adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dari UNY. Karena sangat rajin mengembangkan Posdaya maka penulisan Laporan Hasil Penelitian dan Disertasinya sangat tertunda, sehingga melihat ketika ditugaskan dalam membina LPPM, Penelitan dan Pengembangan serta KKN pada UST hasilnya yang membwa nama UST melejit, sesungguhnya hasil ujian terbuka bisa “Cum Laude”, tetapi karena waktunay molor, maka beliau terpaksa tidak dapat mengantongi nilai yang moncer tersebut.

posdayaBoyolali.jpg

Tentang Drs H. Pardimin MPd PHd yang juga rajin memberi kesempatan mahasiswanya mengikuti KKN membentuk Posdaya secara khusus mengingatkan kami kepada Bapak mantan Presiden HM Soeharto yang pada awal tahun 2000 tatkala Yayasan Damandiri ingin membantu anak-anak SMA daari keluarga miskin agar bisa masuk ke Perguruan Tinggi harus minta tolong kepada para dosen agar membantu anak-anak tersebut dengan pelajaran ekstra untuk ujian masuk. Lebih dari itu, Yayasan bermaksud membantu dosen dengan beasiswa bagi dosen yang menolong anak-anak SMA dengan “pelajaran ekstra” mata ajaran untuk ujian nasional. Pak Harto pesan agar Universitas Taman Siswa diajak karena Ki Hajar Dewantoro telah di tetapkan sebagai Bapak Pendidikan sehingga perguruan Tingginya perlu dibantu agar dosennya meningkat mutunya. Kami langsung menghubungi Pengurus Majelis Luhur di Yogyakarta menawarkan beasiswa untuk para dosennya. Kita tawarkan 100 beasiswa tetapi hanya diambil sebanyak 5 orang saja karena dosennya banyak pinjam dari Perguruan Tinggi lain.

Uniro.jpg

Pada jaman sebelum pak Pardimin mulai ada perbaikan. Pak Pardimin dengan gigih ikut kuliah di Malaysia dan setelah mendapat gelar Doktor diangkat sebagai Rektor dan membawa kemajuan UST yang saya sebut sebagai Universitas Sangat Terkenal, karena itu kami ucapkan selamat kepada Drs. Pardimin Ph D yang mulai tanggal 1 April 2020 dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Pendidikan Matematika, suatu penghargaan Akademis yang mengangkat Perguruan Tinggi yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantoro sebagai perguruan tinggi yang bermartabat. Selamat dan semoga UST yang diasuh beliau benar-benar menjadi Universitas Sangat Terkenal karena lulusannya bermutu.

Haryono SuyonoComment