Ziarah Pada Monumen Mahatma Gandhi di New Delhi

Makam1.jpg

Segera setelah upacara peresmian Pusat Gerakan Perdamaian Dunia di Desa Playen di Jepara atau “kerennya” disebut  Plaza, maka Pelopor Gerakan  yang dalam Bahasa populer disebut sebagai “President”, segera bergerak cepat. Seperti dicita-citakan, pada 5 Februari 12003 berhasil mendapat dukungan dari Sekretaris Jendral PBB yang melakukan launching Gerakan Perdamaian Dunia di Swiss Geneva.

makam2.jpg

Sekjen PBB mendapat inspirasi dari Gerakan serupa oleh Sri Chinmoy pimpinan Gerakan serupa dari India yang selama bertahun-tahun melakukan khotbah Perdamaian Dunia di Markas PBB di New York, sehingga memberi dukungan pada Gerakan serupa yang muncul di berbagai belahan bumi lainnya.

Dengan dukungan itu pada tanggal 20 Agustus 2004 untuk pertama kalinya Pelopor Gerakan Djuyoto Suntami yang oleh banyak rekannya dari luar negeri disebut sebagai “President Peace Movement”, membawa “Gong Perdamaian Dunia” pertama kali ke Kota Penglai, Shandong, China  dan memasangnya secara permanen dan megah sebagai suatu Monumen yang terhormat.

Dengan rasa syukur, keberhasilan itu membawa Gerakan Perdamaian Dunia seperti dianjurkan Bung Karno dalam Pidato yang berapi-api sewaktu mengantar lahirnya Pancasila pada tahun 1945, untuk memberi hormat kepada Gerakan Perdamaian Dunia yang lebih senior, Mahatma Gandhi dari India, Djuyoto Suntami sebagai Pelopor dan Pemimpin Gerakan dari Indonesia, pada tanggal 9 September 2006, bersama rombongan yang besar diantar oleh Prof. Dr. Haryono Suyono dan Mulyono Dani Prawiro mengadakan kunjungan Ziarah ke Makam Mahatma Gandi, sebagai Pelopor Gerakan Perdamaian Dunia dari India itu di Komplek Makam beliau yang indah  di New Delhi.

makam3.jpg

Acara itu difasilitasi Tim Pembina Makam Mahatma Gandhi dengan sangat baik, termasuk penyediaan rangkaian bunga indah yang sangat beraneka warna serta pengawalan oleh para pengikut dan pengasuh Monumen yang sangat dihormati dan terawat dengan baik dalam lingkungan masyarakat India di New Delhi.

Dalam kesempatan ziarah tersebut rombongan dari Indonesia yang dipimpin oleh Djuyoto Suntani mendapat kesempatan luas untuk mengenal perjuangan Mahatma Gandhi bagi masyarakat India yang sangat terkenal sebagai perjuangan yang disertai dengan keyakinan untuk hidup mandiri menggunakan produk dalam negeri dalam berpakaian dan menggunakan segala benda konsumsi sehari-hari sehingga masyarakat India maju pesat dengan kemandiriannya yang tinggi.

Ajaran Mahatma Gandhi diikuti dengan sangat baik oleh masyarakat India dengan setia menggunakan cara berpakaian dan lainnya sesuai dengan ajaran kesederhanaan sekaligus menunjukkan ciri yang khusus sebagai orang India.

Sampai sekarang mereka tetap dalam suasana resmi menggunakan pakaian dan cara berpakaian seperti dianjurkan oleh tokoh yang sangat berjasa tersebut.

Kunjungan Tamu dari Jakarta di terima dengan baik karena kami sedang mengembangkan gagasan seperti dianjurkan oleh Bung Karno dalam memperkenalkan Pancasila harus dilakukan dalam semangat kerja sama yang akrab dengan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia. Suatu gagasan yang tidak banyak bedanya dengan gagasan besar tokoh dari India tersebut.

makam4.jpg

Karena itu kesempatan tersebut merupakan keakraban antar sahabat dalam perjuangan yang mendapat apresiasi yang sangat tinggi dari tuan rumah yang menyambut kedatangan misi perdamaian dari Indonesia yang bermaksud mengajak masyarakat dunia mengembangkan  kedamaian antar bangsa sehingga terwujud kebersamaan dalam membangun untuk kebahagiaan dan kesejahteraan yang tidak ada hambatannya. Akhirnya kunjungan tersebut diakhiri dengan silaturahmi yang akrab dengan para tokoh perdamaian yang hadir dengan sangat terhormat menyambut misi dari Indonesia tersebut. Sekaligus disepakati bahwa satu Gong Perdamian Dunia sebagai simbul dan ajakan kepada seluruh ummat manusia untuk hidup damai dan rukun dipasang di arena Makam Mahatma Gandhi itu secara terhormat.




Haryono SuyonoComment