Ekonomi Biru: Prinsip Memberdayakan Sumber Daya Lokal

Catatan Aam Bastaman

Diantara beberapa prinsip Ekonomi Biru maka prinsip memberdayakan sumber daya lokal merupakan salah satu prinsip yang utama.

Labuhan burung 3.jpg

Untuk menciptakan peluang kerja ataupun peluang usaha maka sumber daya lokal yang tersedia perlu diberdayakan, baik sumber daya alam, masyarakat lokal, seni budaya dan semua kekayaan lokal yang dimiliki, dalam rangka mencapai kesejahteraan masyarakat lokal, dengan lingkungan ekosistem tetap terjaga.

Setiap daerah atau kawasan memiliki sumber daya lokalnya masing-masing. Namun ini bukan masalah banyak-sedikit atau kaya-miskin kekayaan lokal yang dimiliki, namun kemampuan memberdaayakan dan memanfaatkannya secara kreatif sehingga memberikan tambahan nilai, yang bermanfaat untuk kepentingan bersama dan secara berkelanjutan.

Prinsip memberdayakan sumber daya lokal merupakan pendekatan ekonomi yang mengusung partisipasi masyarakat lokal, dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki, dengan sentuhan inovasi dan kreatifitas. Tentu saja tidak lupa menirukan cara alam bekerja.

Dengan begitu penguasaan ekonomi lokal dapat dilakukan bersama-sama, tanpa perlu intervensi dari korporasi besar yang berasal di luar daerah yang bisa melakukan penguasaan terhadap proses-proses ekonomi lokal. Masyarakat lokal dapat menikmati langsung penambahan nilai dari setiap aktifitas ekonomi yang diciptaakaannya. Peran pemerintah setempat cukup mengayomi dan memberikan kesempatan dan rasa aman dalam berusaha.

labuhan burung 1.jpg

Proses bekerjanya ekonomi dengan partisipasi masyarakat lokal, dengan memberdayakan sumber daya lokal diarahkan pula untuk menghasilkan beragam produk beserta turunannya, tanpa menyisakan limbah, karena sisa proses suatu kegiatan ekonomi (residu) dapat menjadi bahan baku untuk proses ekonomi berikutnya, secara berputar dan berkesinambungan.

Dengan demikian berdasarkan prinsip pemberdayaan masyarakat lokal, Ekonomi Biru merupakan suatu paradigma ekonomi yang bersifat sederhana (simple), dengan penekanan pada “just do it”, dengan sumber daya yang ada, dan dapat dimulai saat ini juga, sehingga dapat menciptakan ekosistem kreatif bagi masyarakat lokal.

Menarik untuk disimak upaya seorang Askar Daeng Kamir dalam pemberdayaan masyarakat lokal Desa Labuan Burung, Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa, NTB, dalam rangka mengembangkan pariwisata desa dengan mengemas potensi lokal yang dimiliki masyarakat setempat, mulai dari budaya, pantai, kuliner lokal, serta cerita kearifan lokal yang menarik untuk didengarkan dan dirasakan (Kompas/23 Mei 2020).

Askar Daeng Kamir melihat adanya pergeseran pariwisata ke konsep pariwisata alternatif untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru bagi wisatawan.

labuhan burung 4.jpg

Pantai di Desa Wisata

Labuhan Burung

Ia kemudian membangun suatu komunitas yang disebut komunitas Jalan Kaki. Komunitas itu fokus membangun desa wisata dengan menempatkan masyarakat desa sebagai pelaku pariwisata dan penerima manfaat dri pariwisata. Karena berbasis pemberdayaan potensi wisata desa, maka model pariwisata yang digagasnya ini mutlak memerlukan keterlibatan masyarakat setempat, dengan perannya masing-masing, apakah itu pemilik atau penyelenggara home stay, pemandu wisata, pemilik penyewaan perahu. penyedia makanan dan minuman, peterjemah, ataupun koordinator pariwisaata desa. Keuntungan ekonomi dari kegiatan pariwisata ini kembali dinikmati oleh masyarakat.

Labuhan Burung 2.jpg

Kesejahteraan masyarakat bukan hanya diperoleh dari keuntungan ekonomi pariwisata secara langsung, seperti homestay, sarapan, makanan, pemandu wisata, penyewaan perahu dan kendaraan, namun juga mendorong penciptaan produk-produk lainnya, seperti oleh-oleh, baik berupa makanan lokal maupun hasil kerajinan lokal, yang dibuat oleh masyarakat setempat.

Askar berhasil menggerakkan masyarakat lokal untuk memberdayakan potensi sumber daya lokal di bidang pariwisata desa. Disamping itu pariwisata menciptakan berbagai produk baru beserta turunannya untuk mendukung industri jasa ini. Inilah salah satu prinsip Ekonomi Biru yang sangat penting: Memberdayakan sumber daya lokal.

(Aam Bastaman, Univ. Trilogi).

Foto-foto: Istimewa (sumber open access).





.

Aam BastamanComment