Mamanfaatkan Bantuan untuk Pemberdayaan Bebas Kemiskinan

Jokowi.jpg

Pagi ini Presiden Jokowi memerintahkan agar memerintahkan jajarannya, secara khusus Menteri Sosial dan Menteri Desa PDTT, segera merampungkan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa. Beliau meminta agar prosedur penyaluran bantuan pandemi COVID-19 disederhanakan agar tidak mempersulit.

Menurut Jokowi, BLT Desa yang tersalurkan ke masyarakat baru 15 persen. Artinya masih ada 85 persen bantuan yang belum diterima oleh masyarakat. Sedangkan Bansos Tunai baru 25 persen, jadi masih ada 75 persen belum disalurkan, tegas Jokowi.

Bantuan tersebut terdiri atas penggratisan listrik untuk pelanggan 450VA dan juga diskon 50 persen untuk pelanggan 900VA bersubsidi, bantuan Kartu Sembako untuk 20 juta penerima, Program Keluarga Harapan yang diberikan kepada 10 juta keluarga, BLT Desa, dan Bantuan Sosial Tunai (BST)

KBBLT1.jpg

Sementara itu siang ini Kepala BKKBN Pusat Dr dr. Hasto Wardoyo telah bergerak cepat dengan bantuan TNI menyalurkan Pil KB kepada paa peserta KB yang menggunakan Pil agar tidak sampai terlambat dan berakibat kehamilan. Pil KB jaman sekarang memiliki hormon yang relatifr rendah sehingga kalau terlambat minum Pil KB kemungkinan akan hamil sangat tinggi. Kalau mau aman lebih baik pindah ke cara IUD, suntikan atau sama sekali dilakukan operasi.

KBBLT2.jpg

Presiden menggaris bawahi dua jenis bantuan yang disebut sebagai BLT dan Bansos Tunai yang masing-masing bantuan besarnya setiap bulan adalah Rp. 600.000,- dan akan diberlakukan masing-masing untuk tiga bulan. Sampai saat ini penerima bantuan baru mencapai kurang dari8 15 dan 25 persen, sehingga bantuan sembako dari BKKBN sungguh akan sangat menolong. Kami, selaku mantan Kepala BKKBN menganjurkan agar para PLKB yang bersama TNI dan jajaran lainnya menyalurkan bantuan sembako juga membawa Peta Keluarga dan mencocokan apakah yang dibantu termasuk keluarga prasejahtera atau keluarga sejahttera I yang miskin. Apabila betul demikian, maka kita anjurkan dengan membantu kelurga prasejahtera dan sejahtera I dengan sembako, maka bantuan uang yang besarnya Rp.. 600.000,- dapat dianjurkan kepada keluarga yang telah menerima tidak dibelikan sembako, tetapi untuk keperluan produktif.

KBBLT3.jpg

Para PLKB dan Pendamping Desa dalam tatanan Panca wisma bersama PKK bisa mengadakan kursus-kursus terbatas bagi penerima bantuan untuk usaha produktif, misalnya membuat makanan yang dibutuhkan warga. Para Ibu PKK yang lebih mampu bisa mengajari mereka dan membantu menyalurkan kepada warga lain sehingga uang yang akan diterima bulan berikutnya bisa menambah modal di samping sebagian untuk konsumsi. Dengan demikian bantuan BLT dan Bansos Tunai tidak langsung habis untuk konsumsi.

Haryono SuyonoComment