Budaya Memakai Tutup Hidung dan Mulut Bisa Lebih Sehat dan Cegah Penyakit
Beberapa hari terakhir ini, dalam suasana bekerja dari rumah, kami banyak membantu Pengurus Yayasan Anugerah Kencana Buana disingkat Anugerah, ananda Fajar Wiryono, Rudi Lubis, Dadi Permadi dan Mulyono Dani Saputro. mengelola situs Gemari.id, guna mendukung Gerakan Masyarakat Mandiri yang di masa lalu dilakukan melalui “Majalah Gemari”, berhubung alasan biaya cetak dan ongkos kirim tinggi, terpaksa dihentikan. Penerbitan itu diganti melalui Media Sosial baru “Gemari.id” yang biaya operasionalnya lebih ringan guna melanjutkan upaya penyebar luasan tulisan atau berita positif yang memberikan dukungan semangat kepada masyarakat luas agar mandiri menghadapi, melakukan upaya pemberdayaan atau membangun kebersamaan gotong royong mendukung pemberdayaan dan pembangunan keluarga yang bahagia dan sejahtera.
Situs “Gemari.id” dan teman-teman yang membantunya, kebanyakan adalah teman-teman wartawan atau penulis relawan yang di masa lalu berjuang melalui BKKBN, Kantor Menko Kesra dan Taskin atau Yayasan Damandiri membantu informasi pemberdayaan dan pembangunan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Karena itu “gemari.id” dan rekan-rekan bekerja sama dengan Media Sosial dan penerbitan lain di mana mereka bekerja atau penerbitan yang dibantunya. Berita yang dimuat melalui Gemari.id atau media sosial itu di share ulang dalam versi berbeda agar sebarannya luas.
Minggu lalu kita, melalui WA atau Media Sosial, Haryono Suyono, mantan Menko Ksera RI, berbincang dengan mantan Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. FA Moeloek dan Dr. Nafsiah Ben mBoi bagaimana cara mengurangi dampak Virus Corona. Salah satu dari dorongan kita adalah penggunaan Masker oleh semua orang kapan saja, mencegah berkumpul dengan alasan apa saja, tidak bersalaman, rajin mencuci tangan dengan sabun atau diterjen serta memelihara jarak antara 1,5 sampai 2 meter. Ajakan itu mendapat dukungan yang luar biasa dari Kepala BKKBN Dr. dr. Hasto Wardoyo SpOG yang memberi petunjuk kepada seluruh jajaran BKKBN di seluruh Indonesia guna mengumandangkan anjuran tersebut secara luas memakai Mobil Unit dan pengembangan bahan KIE populer, poster, musik dan lainnya, yang biasa di gunakan mendapatkan dan membina peserta KB dengan berhasil. Dampak sumbangan kegiatan BKKBN di seluruh Indonesia itu sungguh sangat luar biasa.
Seruan penggunaan Masker di mana saja mendapat sambutan gegap gempita, utamanya pemakaian Masker yang dibuat mandiri. Ibu Yuli penyandang cacat yang kita bina di Bekasi mendapat pesanan dalam satu minggu ini sampai 20.000 unit sehingga anak buahnya sekitar 70 orang bekerja siang malam memproduksi Masker dengan 70 mesin jahit otomatis sumbangan donatur yang baik hati. Para Ibu-ibu Penggerak PKK dari Bogor di semua cabang juga sedang giat memproduksi Masker untuk dibagikan kepada keluarga di desa-desa. Belum dilaporkan dari daerah lain, diperkirakan hampir pasti ada kegiatan gotong royong dari Ibu-ibu PKK yang telah belajar menjahit maupun anggota Posdaya yang lulus dan memiliki mesin jahit membuat Masker sederhana bagi keluarga di desa untuk dipakai sebagai penutup mulut dan hidung di mana saja, mencegah virus atau mencegah polusi udara.
Ada juga kabar baik yang datang dari Dr. E. Nugroho yang menyatakan telah menemukan alat paling efektif untuk mencegah corona. Menurut dokter senior ini, suhu tubuh merupakan faktor yang menentukan kekebalan diri terhadap suatu virus. Hal itu disampaikan melalui kanal Youtubenya yang bertajuk Penemuan sembuh dari corona. Alat yang dimaksud adalah masker pelindung wajah. Beliau menemukan alat sederhana, praktis, manjur dan mudah dibuat, yaitu alat untuk menghangatkan tubuh dengan mudah. Penemuan itu di mulai sekitar 15 tahun lalu. Suatu alat yang sederhana, praktis, manjur, murah, gampang dicari, gampang dibuat. Dia bukan bawang putih, bukan bawang merah, bukan jahe atau temulawak, hal tersebut adalah masker bedah, masker kain atau masker apa saja. Yang dapat dilihat melalui Jitunews.com pada Minggu (5/4).
Pendapatnya mengenai masker, bukan ditekankan terhadap lubangnya, namun hawa panas yang dihasilkan. Anjuran beliau, pakailah selalu masker di luar rumah untuk menahan virus yang masuk. Yang terpenting hawa panas masuk ke hidung kemudian paru-paru.
Sementara itu, hari ini melalui WA ada khabar baru dari WHO, yang merevisi pandangannya tentang virus Corona yang dipastikan sebagai aerosol-borne dan dapat bertahan 8 jam di udara atau lebih tergantung pada situasinya, pada permukaan logam seperti tembaga dan baja selama 2 jam, di atas kertas dan plastik bertahan 3-4 jam. WHO memperbaiki keyakinan mereka sebelumnya bahwa corona virus tidak ada di udara!
Karena itu, setiap orang diharuskan memakai masker di mana-mana, Tolong jangan pergi ke tempat-tempat umum ber-AC, terutama kamar kecil dan tertutup. Silakan lihat URL berikut: https://www.cnbc.com/2020/03/16/who-considers-airborne-precautions-for-medical-staff-after-study-shows-coronavirus-can-survive-in-air.html. Semoga ada manfaatnya. Makin hati-hati dan makin cerdik serta melakukannya dengan benar dan sungguh-sungguh makin bisa kita mengatasi serangan Virus Covid-19 atau Virus Corona. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa melindungi kita semua. Aamiin YRA.