Embung Dumati Makin Marak menjadi Destinasi Wisata Favorit di Gorontalo
Sejak Tim Pakar Menteri Desa PDTT Prof. Dr. Haryono Suyono yang didampingi Dr. Mulyono D. Prawiro berkunjung ke Gorontalo dan bersama Rektor Universitas Muhammadiyah Dr. dr. Isman Yusuf OBYN dan jajaran berkunjung ke Embung Dumati, mulai terbayang bahwa daerah ini bisa menjadi suatu obyek wisata yang menarik. Embung Dumati di kitari dengan pemandangan gunung indah yang apabila di hijaukan, bisa menjadi daerah penyangga danau yang sangat menarik untuk menahan air danau dan menghidupkan danau sebagai tempat sisata ideal.
Danau yang indah itu, apabila masalah Virus Corona bisa diatasi, bisa menjadi tempat persemaian ikan, tempat berkeliling dengan perahu serta di pinggir danau bisa diubah sebagai tempat memancing ikan yang nikmat. Di pelataran bukit pinggiran bisa dibangun restoran kecil-kecil yang bisa dengan segera memasak ikan hasil pancingan untuk santap berama keluarga yang pada waktu kita datang belum seluruhnya di sulap menjadi tempat yang nyaman. Konon kini sudah disempurnakan.
Di bagian bawah bisa disulap menjadi tempat parkir yang mendatangkan uang sehingga bisa menutup biaya untuk membeli bibit ikan yang di ceburkan ke dalam danau sebelum danau menghasilkan ikan secara natural karena tiap minggu di panen dengan pancingan yang makin marak dan memerlukan jumlah ikan lebih banyak.
Hutan yang berbatasan atau memangku danau diatur menjadi tempat dengan bangunan restoran di atas bukit agar turis muda bisa berbondong naik ke bukit, makan minum atau bermain musik menikmati pemandangan danau yang diisi wisata perahu untuk bersantai ria sambil menikmati angin sepoi yang sumilir di danau yang indah itu.
Danau itu disulap menjadi surga tersembunyi bagi Gorontalo yang panas dan gersang. Danau mengubah Gorontalo menjadi primadona dimana masyarakat berkunjung, utamanya karena Desa Dumati, Kecamatan Telaga Biru dengan Embung Dumati itu tidak terlalu jauh dari kota yang akhirnya akan berubah menjadi objek wisata favorit.
Sejak kunjungan kami, tempat ini telah dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Dumati dan perlu dikeluarkan dana investasi lebih besar, kalau perlu diajak pihak swasta ikut membangun kios atau tempat makan dan pengembangan tempat memancing yang lebih nyaman Karena tempat sekarang agak sukar untuk dijangkau sehingga hanya mereka yang sungguh-sungguh ingin memancing dalam waktu lama bisa dan mau turun ke tebing yang masih belum nyaman. Dengan demikian, tempat strategis Embung Dumati menawarkan keindahan alam danau buatan yang diapit pegunungan yang jaraknya dari kota tidak lebih dari 20 sampai 30 menit saja, suatu karunia alam yang memerlukan sentuhan tangan yang bisa mendatangkan keuntungan, apalagi kalau rest areanya segera di hijaukan. Sementara itu BumDes Dumati baru mengeluarkan dana sekitar Rp 80 juta untuk memolesnya. Angka tersebut menghasilkan pendapatan sekitar Rp 120 juta, sehingga perlu lebih berani investasi lebih besar agar bisa menyulap daerah itu menjadi lebih sejuk dan menarik.