Membangun Usaha Keluarga Mandiri Entaskan Kemiskinan

dian3.png

Sungguh luar biasa, bulan Ramadhan tahun ini ternyata membawa berkah di tengah terpuruknya berbagai usaha menengah dan besar di seluruh dunia. Tetangga yang biasanya sibuk di kantor dan tidak pernah nongol, kelihatan pagi dan siang selalu terlihat ceria di antara bapak, ibu dan anak-anaknya. Karena rumah kita saling berdekatan, berbatasan tembok atau pagar, hampir segala gerak dari keluarga sebelah menyebelah rumah saling kelihatan, termasuk saling bisa merasakan bau masakan yang tidak biasa terbau, sebelum mulai bulan puasa dan bahkan menjelang buka puasa bau itu selalu menantang.

Sebagai tetangga yang baik, mulai satu dua hari pertama “libur di rumah” atau sopannya “kerja dari rumah” sementara saling bertetangga baik, bisa saling tukar menukar masakan atau saling ketawa ringan menilai hasil masakan, memberi pujian atau saling menonjolkan keahlian tertentu yang selama ini tersembunyi, karena kesibukan tidak pernah berbagi atau tidak pernah saling memuji. Atau bahkan tidak pernah ada kesempatan untuk saling “barter antar tetangga” seperti waktu kita di desa, sungguh menyedihkan. Gara-gara serangan Virus Corona berubah mendapat kesempatan yang apabila dengan Ridho dan kita gunakan petunjuk Tuhan Yang Maha Kuasa serta kita bisa mau dengan sungguh-sungguh dan ikhlas melaksanakannya, akan membawa kebahagiaan yang luar biasa karena keadilan dan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia yang sangat kita cintai ditunjukkan jalannya dengan jelas.

Jalan itu secara tidak kita duga diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa melalui Virus Corona sehingga setiap keluarga tinggal di rumah, bisa melakukan kegiatan dari rumah atau di rumah, bekerja dan tidak ada satu pun yang dikecualikan, apa saja bisa dikerjakan oleh seluruh anggota keluarga, atau keluarga yang saling berdekatan, atau keluarga dalam suatu lingkungan yang dekat. Padahal masing-masing keluarga memiliki keahlian yang berbeda.

pj3.png

Presiden Jokowi, semua Menteri dan seluruh aparat negara mengambil langkah-langkah positif secara kompak, tinggal di rumah, memakai pelindung mulut dan hidung, mengambil jarak sekitar dua meter dengan sesamanya, tidak bergerombol dan memelihara daya tahan kesehatan tubuh masing-masing. Dalam hubungan penjagaan daya tahan tubuh ini, Presiden memutuskan dana desa yang sudah dicairkan atau akan dicairkan tahun ini, diarahkan kegunaannya untuk Program Padat Karya Tunai Penanggulangan Virus Corona. Lebih lanjut Menteri Desa PDTT Gus Abdul Halim Iskandar dan Pejabat Eselon I Eko Sri Harjanto secara lebih terperinci menjelaskan kegiatan yang dapat dibantu dengan dana desa yang sudah atau akan dicairkan tersebut.

Sementara itu hasil Pendataan Keluarga BKKBN telah mencatat semua keluarga di Indonesia yang terbagi dalam keluarga prasejahtera sampai ke keluarga sejahtera III Plus secara jelas dengan indikator yang bersifat mutable, artinya bisa diubah oleh masing-masing keluarga sendiri. Dalam kondisi normal keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I sebagian besar akan menjadi keluarga sasaran ada sekitar 20 -25 persen, sebaliknya, keluarga sejahtera III Plus atau sekitar jumlah tersebut relatif mampu. Dari posisi ini apabila bantuan pemerintah dikaitkan dengan amal ibadah dari keluarga mampu maka kebersamaan antara keduanya dapat dipadukan dan bersama-sama bisa membangun usaha mikro, kecil dan menengah secara sederhana.

Usaha makanan pribadi, Sayur.sastro@upri.ol, suatu nama “usaha pribadi” dengan model era 4.0 yang memproduksi keperluan keluarga di sekitarnya seperti masakan “sayur dan lauk pauk” atau keperluan lain yang dapat di produksi secara pribadi di rumah sendiri, ditawarkan dan diantar ke rumah pemesan dengan sistem on line atau oleh jasa on line. Karena harus bekerja di rumah atau dari rumah, maka keluarga yang pandai masak sayur tidak perlu membuat restoran tetapi dapat mengantar produknya kepada pelanggan.

Pelanggannya bisa keluarga mampu di desa atau di sekitar desa, keluarga yang biasa menjadi pegawai atau pedagang yang tidak terlalu mahir masak, anak-anak kos yang tidak boleh pulang kampung, tetap tinggal di rumah dan biasanya pergi ke restoran di kampus atau di tempat kerjanya. Karena tidak kerja dan tidak pulang kampung, maka mereka akan sulit mencari rumah makan buat makan siang, makan sahur atau buka puasa.

pacitan2.png

Usaha bersama, Masker.aliadi@uber.ol, suatu usaha bersama antara pak Ali penjahit dan pak Adi keluarga tetangganya di mana pada saat musim Virus Corona ini banyak sekali dibutuhkan Masker penutup hidung dan mulut yang dibuat dari kain biasa dan diproduksi oleh penjahit di desa. Karena biasa menerima jahitan dari konsumen dan sekarang banyak yang tidak bisa datang ke tempatnya menjahit, maka kesempatan ini bisa diisi dengan menjahit alat tutup hidung dan mulut. Temannya Adi tetangganya di tugasi cari kain dan memasarkan melalui sistem “on line”. Kegiatan ini sebagai awal dari kegiatan setelah masa Virus nanti menjadi kegiatan yang menerima pesanan melalui sistem on line dari pelanggan.

madiunJ.jpg

Belanja bareng, Belanja.bareng@jareng.ol, keluarga yang berdekatan belanja ke pasar saling menitipkan kepada salah satu dari anggota kelompok secara bergantian agar mengurangi jumlah keluarga yang berbelanja ke pasar titip bareng bergantian ini bisa akhirnya menjadi protype warung di desa yang melayani pembelinya melalui sistem on line sehingga antar tetangga dan warung ada hubungan melalui sistem on line yang bisa dikembangkan untuk keperluan lain.

Dan masih banyak kemungkinan lain yang memungkinkan ibu-ibu rumah tangga secara bersama-sama dalam suasana gotong royong yang “dijadikan model modern” bisa membangun usaha industri mikro atau usaha jasa dan usaha dagang mikro, kecil dan menengah dalam kesempatan terjadinya wabah Virus Corona dewasa ini. Di tingkat desa sudah ada dikembangkan Bumdes, ini tidak berarti bahwa usaha mikro dilarang, tetapi justru usaha yang dikembangakan oleh aparat desa itu membuat kemanmpuan daya beli rakyat makin tinggi sehingga seperti halnya di kota, ada usaha BUMN, usaha pribadi dan usaha bersama kaum usahawan lainnya. Semoga masyarakat desa makin maju dan menggunakan kesempatan dewasa ini secara positif.

Haryono SuyonoComment