Safari Menangkal Virus Corona
Melalui tukar menukar informasi secara terus menerus antara Kepala BKKBN Pusat Dr.dr. Hasto Wardoyo, SpOG dengan mantan Kepala BKKBN 1983-1999 Prof. Dr. Haryono Suyono dapat dilaporkan dengan rasa haru bahwa Jaringan BKKBN di seluruh Indonesia dewasa ini sedang melakukan kegiatan melindungi keluarga Indonesia yang tersebar luas di desa dan kota. Seperti diketahui BKKBN mendapat amanat untuk membina dan memberdayakan keluarga Indonesia melalui pembinaan delapan fungsi keluarga, yaitu Fungsi Ketuhanan Yang Maha Esa, Fungsi Budaya, Fungsi Cinta Kasih, Fungsi Perlindungan, Fungsi Kesehatan dan KB, Fungsi Pendidikan, Fungsi Wirausaha dan Fungsi Lingkungan Hidup. Secara tidak langsung jajaran BKKBN harus akrab dengan setiap keluarga agar delapan fungsi itu bisa berfungsi dengan baik.
Selama ini fungsi kelima yaitu fungsi Kesehatan dan KB telah mendapat perhatian yang sangat tinggi sehingga banyak provinsi dan kabupaten mencapai kondisi penduduk tumbuh seimbang. Mulai tahun 1990, sejak kita berhasil meraih Penghargaan PBB, utamanya sejak dikeluarkannya UU nomor 10 tahun 1992, BKKBN mulai membantu setiap keluarga mengembangkan fungsi-fungsi lainnya, utamanya fungsi pendidikan, ekonomi dan lingkungan hidup.
Dengan adanya wabah Virus Corona dewasa ini, upaya sungguh-sungguh yang dilakukan sejak tahun 1990 itu, lebih-lebih digencarkan kembali pada masa kepemimpinan Dr. Hasto Wardoyo SPOG dewasa ini, utamanya fungsi kesehatan, KB, pendidikan dan usaha meningkatkan fungsi ekonomi keluarga mengalami gangguan yang tidak kecil. Secara gesit Kepala BKKBN telah memerintahkan dan dilaksanakan di hampir seluruh Indonesia oleh para Kepala BKKBN Provinsi, Kabupaten dan Kota dengan mengerahkan penggunaan Mobil Unit KB untuk menyiarkan ke seluruh desa dalam kegiatan yang dimasa lalu dinamakan Safari KB, sekarang bisa disebut Safari Menangkal Penyebaran Virus Corona atau Safari Cegah Corona dengan menyerukan melalui Mikrofon Mobil Unit keras-keras agar setiap keluarga tinggal di rumah masing-masing, menghindari Pertemuan dengan Orang Banyak dan makan, olah raga dan tidur secara teratur, memelihara kesehatan dan stamina masing-masing. Sungguh sangat mengharukan, pengalaman masa lalu dengan lagu-lagu populer yang isinya anjuran dua anak cukup, mulai diperkuat di berbagai daerah oleh seniman daerah dengan lagu-lagu populer yang dikumandangkan di jalan-jalan desa berisi anjuran untuk tinggal di rumah dan menghindari kumpul dengan orang banyak. Seyogyanya lagu-lagu itu dikumandangkan juga melalui radio atau televisi di daerah.
Baru saja kami sepakat agar para PLKB mengambil prakarsa bekerja sama dengan para Kepala Sekolah, Guru SD, SMP dan SMA membantu memperlancar upaya Sekolah Merdeka yang dilakukan anak-anak dengan belajar di rumah masing-masing, utamanya bagi anak-anak keluarga prasejahtera atau miskin. Bahan Pelajaran bisa di titipkan dalam Acara Radio atau Televisi Daerah, atau pada Pimpinan Kelompok Keluarga Sejahtera atau Posdaya di Desa dengan cara berhati-hati agar diteruskan kepada anak-anak yang mungkin tidak memiliki hp karena termasuk anggota keluarga prasejahtara atau sejahtera I atau miskin. Para PLKB karena sering mengadakan pendataan keluarga, tahu sekali keluarga yang perlu dibantu tersebut, suatu kerja sama yang saling menguntungkan karena setiap keluarga bisa tetap memperkuat fungsi pendidikan bagi anak-anaknya.
Peranan lain yang dapat dilakukan oleh Petugas Lapangan KB adalah menganjurkan kepada keluarga prasejahtera untuk bisa mengakses kesempatan yang diberikan oleh Presiden Jokowi yang ditindak lanjuti dengan instruksi Menteri Desa PDTT yang baru saja diumumkan ijin penggunaan Dana Desa untuk keperluan bantuan ekonomi keluarga dan kesehatan, utamanya melindungi keluarga dari kemungkinan ketularan Virus Corona. Keluarga prasejahtera yang rawan dapat diusulkan kepada Kepala Desa dan Punggawa Desa guna mendapat perhatian dan perlindungan dengan menggunakan Dana Desa, jangan sampai karena miskin tidak mendapat akses informasi tentang adanya kesempatan tersebut. Dana Desa bisa digunakan membantu kalau keluarga prasejahtera memiliki tanda-tanda terserang Virus Corona karena terpaksa masih harus bekerja karena tidak memiliki simpanan khusus seperti keluarga yang lebih mampu. Atau kepada mereka diberikan perlindungan untuk menutup mulut dan hidung atau perlindungan cuci tangannya karena harus sering dilakukan pekerjaan karena sesuap nasi untuk keluarganya. Dana Desa bisa dipergunakan untuk maksud perlindungan kepada keluarga miskin tersebut.
Bahkan para PKB dapat ikut membantu Kepala Desa atau Penggawa Desa membangun Pos-pos di Perbatasan Desa untuk mengontrol keluarga yang keluar masuk ke Desa. Data keluarga yang dimiliki oleh PLKB dan Petanya dapat menjadi basis registrasi desa untuk mencatat setiap keluarga di Pos yang dibangun itu siapa saja yang bekerja di luar rumah atau mondar mandir keluar masuk ke desa setiap hari. Hasil Pendataan Keluarga Desa dan Peta Desa bisa menjadi Peta Induk Desa untuk memonitor dinamika Penduduk Desa. Para PLKB bisa membantu menjadi penyelamat keluarga desa yang menjadi binaannya. Semoga Safari Cegah Virus Corona menyelamatkan keluarga Indonesia dengan baik. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa melindungi kita semua. Aamiin YRA.