Acara Plengkung Gading di TVRI Yogyakarta diundur

Plengkung02.jpg

Dengan sangat menyesal, berhubung maraknya kasus Virus Corona, Pak Haryono Suyono bersama mbak Sari Nainggolan sebagai Sutradara, mbak Siwi, mas Dibyo, pak Mulyono dengan persetujuan Kepala Stasiun TVRI Studio Yogyakarta, Pak Tri Widiarto SE, MM, terpaksa mengambil keputusan acara yang sangat populer itu diundurkan sampai waktu yang belum dapat di tentukan. Para penyelenggara meminta maaf kepada para penonton setia, termasuk sekitar 1700 sampai 1800 penonton yang rajin mengirim SMS menjawab pertanyaan quis yang digelar setiap ada acara yang menarik tersebut. Salah satu alasannya adalah bahwa tontonan itu selalu disaksikan dalam acara siaran hidup oleh puluhan penonton dari kawasan sekitar Yogyakarta yang memadati Studio TVRI Yogyakarta. Para penonton yang terdiri dari mahasiswa yang kegiatannya di lapangan ditayangkan, para pengurus Bumdes yang keberhasilan Bumdesnya selalu menjadi topik pembahasan, para ibu-ibu anggota PKK yang dalam Posdaya dan Kelompok PKK selalu menjadi topik yang menarik serta para petani dari desa yang dengan bangga memamerkan keberhasilannya serta pengurus Wisata Desa yang akhir-akhir ini maju pesat berkat mengalirnya semangat dan dana desa membangun wisata desa yang makin marak.

Plengkung2.jpg

Tidak terhitung bulan ini beberapa Rektor, Bupati dan aktivis desa direncanakan menggelar diskusi yang asyik tentang keberhasilan upaya membangun desa dan kegiatan masyarakat yang sangat maju berhubung kegiatan pembangunan desa sudah mulai merambah kepada kegiatan ekonomi desa. Kegiatan ini adalah kelanjutan kegiatan pembangunan infrastruktur yang menghasilkan fasilitas jalan desa, embung desa dan sarana olah raga yang makin menjadi idaman rakyat desa. Upaya membangun ekonomi desa biasanya tidak muluk-muluk, tetapi mulai dari yang sangat sederhana berkembang menjadi makin canggih dan mengejutkan. Suatu contoh pembangunan wisata desa yang menyulap sawah tadah hujan menjadi suatu Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dalam ukuran mini telah melambung menjadi obyek wisata yang sangat menarik. Di tempat itu ada kesempatan generasi muda “memancing” pacarnya untuk makin akrab gara-gara jembatan bergoyang yang membuat “sang pacar” ketakutan. Pacar yang takut spontan menggantung di tangan yang dianggap “kokoh” karena jembatan yang mau ambruk. Padahal jembatan itu sengaja di goyang agar merangsang sensasi yang menarik. Suatu gagasan turisme yang menarik berasal dari impian masyarakat desa yang sederhana tetapi sangat inovatif dan mendatangkan untung.

Plengkung1.jpg

Kegiatan acara yang semula bersifat menghibur tetapi akhir-akhir ini menjadi tontonan yang memberi teladan dan inspirasi sehingga mendatangkan penghargaan yang sangat membesarkan hati. Kepada para sponsor diucapkan terima kasih dan permohonan maaf semoga derasnya tekanan merebaknya Virus Corona segera dapat diatasi sehingga tontonan yang menarik itu bisa ditayangkan kembali. Semoga.

Haryono SuyonoComment