Baby Cafe yang tidak ndesani

Gizi.jpg

Suatu inovasi yang menarik dan banyak gunanya dilaporkan oleh Tim Inovasi Kmentrian Desa PDTT tentang upaya untuk memenuhi gizi setelah pemberian ASI eksklusif oleh setiap ibu yang melahirkan. Gagasan itu dikembangkan oleh Pemdes Pandes yang mendirikan Baby Cafe. Baby Cafe menempati stand sederhana yang digelar setiap pagi pukul 06.00 WIB. Selain menyediakan beragam kudapan untuk bayi selepas umur 6 bulan, Baby Cafe menyediakan konsultasi gratis untuk pembuatan makanan bagi anak di rumah, suatu gagasan yang lepas dari rutinitas seperti biasanya dikerjakan oleh banyak kalangan kesehatan.

Pemdes Pandes merupakan salah satu desa di Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Inovasi Baby Cafe berawal dari kegiatan Posyandu dan pelatihan pembuatan makanan tambahan untuk anak. Para ibu menyadari bahwa masa tumbuh kembang fisik berlangsung antara umur 6 bulan sampai dua tahun. Di masa tersebut, jika anak tidak mendapatkan asupan makanan setelah ASI yang baik, bisa mengalami tubuh stunting, yzitu kekurangan gizi, hingga menyebabkan pendek atau cebol dan tidak langi tumbuh seperti layaknya..

Sebagai realisasi gagasan itu, para ibu-ibu membahas strategi mempertahankan dan meningkatkan gizi anak setelah diberi air susu ibu eksklusif secara enam bulan, atau disingkat pemberian makan bayi dan anak (PMBA). Biasanya, apabila bayi telah selesai meminum ASI Ekslusif, terdapat kecenderungan berat badan ataupun nafsu makan bayi menjadi turun.

Kesibukan para ibu di waktu pagi juga memengaruhi pola pemberian makanan. Padahal dari kebiasaan pemberian bergizi, bisa dipergunakan untuk mengisi tenaga seharian. Para ibu seringkali sibuk melayani suami berangkat kerja, menyiapkan sarapan untuk kakaknya yang sekolah, sehingga yang balita hanya mendapatkan makanan bubur dari pabrikan atau yang tradisional.

Lalu, para ibu mengumpulkan dana swadaya dan bantuan dari sebuah badan amal. Setelah genap memilik modal sekitar Rp 3 juta, Baby Cafe pun mulai berjalan pada Juni 2015. Pendirian baby cafe terbilang nekat, terlebih dukungan dana untuk pendirian terbilang kecil. Akan tetapi, stand baby cafe selalu ludes selang satu jam sejak dibuka.

Baby Cafe fokus memperjualbelikan makanan untuk bayi. Kudapan anak yang tersedia di Baby Cafe harus memenuhi empat unsur berupa karbohidrat, sayur-mayur, kacang-kacangan dan sumber protein hewani. Uniknya, setiap kemasan yang diperjualbelikan di Baby cafe harganya lebih rendah dari pasaran.

Selain untuk bayi, makanan di Baby Cafe juga bisa dikonsumsi bagi lansia. Sejak dibuka, ia mengakui telah berhasil mengembalikan modal usaha. Kini, Baby Cafe telah dapat mendulang sedikit untung. Sesuatu yang bisa ditiru oleh masyarakat di seluruh Indonesia untuk kesejahteraan bayi dan lansia yang sejahtera.

 

Haryono SuyonoComment