Upacara Peringatan Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta

Maret1.jpg

Pagi ini, menurut rencana di Monumen Yogyakarta Kembali di Yogyakarta, Pemerintah Daerah DI Yogyakarta menggelar Upacara Peringatan Mengenang Serangan Umum 1 Maret membebaskan Yogyakarta, waktu itu di tahun 1949 sebagai Ibu Kota RI, yang diduduki belanda. Seperti diketahui pada akhir tahun 1948, secara mendadak Belanda mengadakan serangan membabi buta merebut Ibu Kota RI yang pindah dari Jakarta ke Yogyakarta.

Maret2.jpg

 Serangan Belanda itu berhasil mengalahkan pertahanan TNI yang relatif lemah sehingga seluruh pasukan TNI dan pemerintahan berpindah ke desa-desa di sekitar Yogyakarta menyusun kekuatan dan mengatur pemerintahan dari desa bersama rakyat. Logistik banyak mendapat bantuan dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX serta dari rakyat banyak di desa. Di desa-desa prajurit TNI mengadakan pelatihan bagi anak-anak muda dalam melakukan gerilya yang tidak putus-putusnya di malam hari mengganggu keberadaan pasukan Belanda di Kota Yogyakarta.

Maret3.jpg

Pada bulan Februari dipandang sudah tepat waktunya karena jaringan logistik dan kesiapan rakyat secara sukarela mengatur dan menyediakan logistik dianggap siap, pasukan TNI bersama para pemuda, rakyat biasa dengan dukungan logistik yang sangat kuat berkat gotong royong rakyat seluruh pinggiran desa dianggap matang buat menyerang Belanda yang bertahan di Kota. Konon selama enam jam pasukan TNI dan rakyat banyak bertahan di Ibu Kota RI Yogyakarta dipimpin oleh Letkol Sorharto dengan dukungan yang luar biasa dari Sri Hamengku Buwono IX serta Jendral Soedirman yang mengatur strategi secara jitu. Keberadaan prajurit TNI selama enam jam di Yogyakarta yang disiarkan secara luas ke seluruh penjuru dunia, menggegerkan dunia karena membuktikan bahwa Negara RI masih ada dan sanggup menyerang dan memporak porandakan penjajah yang ganas itu.

Yogya5.jpg

Acara pagi ini dihadiri oleh tidak kurang dari 900 tamu-tamu terhormat dan dari Jakarta hadir Bapak Soeharjo, Aris Nugroho, Parikesit, Maulana, lukman, Suyono, serta beberapa anggota pengurus Yayasan seperti Yayasan Dharmais yang didirikan pak Harto dan tokoh-tokoh senior lain yang sehari sebelumnya telah melakukan tabur bunga di daerah pertempuran di Kemusuk. Semoga acara peringatan berlangsung khidmad mengenang para pahlawan yang berjuang tanpa pamrih tersebut demi menegakkan Negara RI tercinta. Aamiin.

Haryono SuyonoComment