Mempersiapkan Dukungan Komunikasi Daerah Padat Penduduk di Jateng

IMG_5359.JPG

Menurut teori dan pengalaman empiris di berbagai upaya perubah sosial, utamanya perubahan tingkah laku dari suatu pola dan budaya lama menjadi budaya baru adalah adanya dukungan yang kuat dalam bidang komunikasi, informasi dan edukasi yang disertai dengan dukungan advokasi yang terarah dan tidak ada putusnya. Pengalaman mengubah pola keluarga besar menjadi keluarga kecil dengan anak hanya dua orang yang berhasil adalah karena disertai strategi dan dukungan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yang sangat kuat disertai dinamika advokasi tingkat tinggi dan menengah hampir di segala lapisan masyarakat sehingga semua jajaran bukan hanya meningkat kesadarannya tetapi menjadi pemilik program yang fanatik sehingga dengan suka rela mengorbankan tenaga dan pikirannya. Lebih dari itu kalau perlu setiap keluarga mengeluarkan dana untuk suksesnya program yang sasarannya rumit karena setiap pasangan usia subur diminta mengorbankan pasangannya untuk dipasangi spiral atau setiap hari dianjurkan minum Pil KB biarpun biasanya pil hanya di minum kalau seseorang sakit.

Selama lima tahun pertama Program Pembangunan Desa dan masyarakat desa telah berhasil menyerap dana yang cukup tinggi dibanding dengan dana yang disediakan dan dikirim langsung ke desa. Menteri Desa PDTT Pak Eko Sandjoyo berhasil mempersiapkan tenaga kantor Menteri di tingkat Pusat dan Daerah dengan sangat baik sehingga serapan dana ke desa mendekati angka 100 persen dan membuat semua aparatur yang ada di semua tingkat bangga atas prestasi tersebut.

Tetapi secara jujur perlu dicatat bahwa serapan yang bagus bisa tidak sempurna karena dana yang diserap belum tentu mencapai tujuan mempersiapkan masyarakat desa membangun sesuatu dengan sasaran yang tepat dan target perubahan sosial yang dikehendaki. Dari sudut keluarga yang dientaskan dari kemiskinan ternyata dengan dana melimpah itu  hanya sedikit keluarga yang berhasil lepas dari belenggu kemiskinan dan menjadi keluarga sejahtera. Apabila lebih tepat sasaran dan keluarga miskin diharuskan melewati suatu tahapan yang tepat, pasti jumlah keluarga miskin yang dibebaskan dari kemiskinan akan lebih besar jumlahnya.

Dukungan KIE dan advokasi untuk meningkatkan partisipasi dirasakan lemah sehingga jajaran masyarakat luas yang ikut dalam pengembangan program masih terbatas pada jajaran linear Kantor Menteri Desa PDTT atau jajaran yang erat hubungannya dengan kantor Menteri Desa PDTT. Kalangan Perguruan Tinggi yang potensial masih terbatas atau terkesan dibatasi PT yang menjadi sahabat Kantor Menteri Desa  PDTT. Untuk masa depan di mana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan membuka kesempatan Universitas Merdeka dan Kuliah Merdeka, peran dan partisipasi Perguruan Tinggi perlu dilipat gandakan tanpa pendekatan linier yang kaku.

Untuk itu daerah padat keluarga atau padat penduduk yang jumlah keluarga miskin atau keluarga prasejahteranya tinggi perlu diberikan dukungan KIE dan advokasi yang diarahkan melipat gandakan partisipasi yang efektif secara berlipat ganda. Sebagai salah satu anggota Tim Pakar, kami bersama Dr. Mulyono Daniprawiro telah mengadakan pendekatan kepada Kepala Stasiun TVRI Jateng, Tellman W. Roringpandey di Semarang yang dengan senang hati bersedia mengadakan kerja sama menyegarkan kembali Acara Arum Dalu yang mengundang partisipasi masyarakat dari 35 kabupaten di Jawa Tengah. Kerja sama itu di masa lalu berhasil menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Program KB karena penonton TVRI masih dominan di tingkat desa. Apalagi dewasa ini Siaran TVRI Semarang bisa diikuti dengan sistem digital sehingga cakupannya jauh lebih luas dari Provinsi Jateng saja.

Kami juga telah menghubungi Kepala LPP RRI Semarang, Chrima Rini yang dengan senang hari siap menjadi mitra dari Kementerian Desa PDTT dan jajarannya di seluruh Jawa Tengah sehingga semua Kepala Desa akan memiliki akses langsung dengan rakyat banyak. Keterbukaan dalam penggunaan dana desa akan jauh lebih terjamin. Melalui sistem KIE terbuka tersebut disertai dengan Advokasi yang transparan dengan rakyat dan pemimpin desa, maka Pemerintah akan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat desa bukan hanya dalam menangkap informasi, menjadi lebih sadar tetapi, kalau perlu juga mengeluarkan dana untuk bersama dana pemerintah melaksanakan pembangunan di desa dan keluarganya. Semoga.

IMG_5361.JPG

Haryono SuyonoComment