Kalau Lansia Bersatu dan Membangun Kebersamaan

Wulan1.png

Tidak kurang dari 100 wulan, warga usia lanjut, umumnya di atas usia 70 tahun, pagi ini sejak jam 8.00 sudah berkumpul rapi dengan dandanan yang sangat menarik untuk bersama-sama membahas visi dan misi baru dari Organisasi WULAN yang selama ini menyatukan mereka dalam gerakan bersama yang sangat akrab dan menarik. Hadir tokoh-tokoh senior yang juga rata-rata sudah usia lanjut, Bapak Yanuar Darmawan, Pendiri dan Pembina, Bapak Titus Kurniadi, Pembina, Ibu Lanny Soewandi, Ketua Yayasan PDW, Bapak Subagyo, Ketua Umum PP PDW, Bapak Bob Hage, Ketua I PP PDW dan Bapak Sudarsono, Ketua II PDW. Pagi itu mereka datang berkumpul sangat pagi karena umumnya telah datang sore hari sebelumnya dan menginap di fasilitas pertemuan yang dilengkapi dengan penginapan yang nyaman dan memang di kembangkan sebagai hunian untuk penduduk usia lanjut. Pertemuan wakil-wakil dari seluruh Indonesia itu khusus menghadiri pertemuan penting dalam rangka menyegarkan visi dan misi yang pagi itu sengaja mendengarkan pengantar oleh Prof. Dr. Haryono Suyono yang konon puluhan tahun lalu sewaktu Pak Titus dan kawan-kawannya mau mendirikan organisasi ini masih menjabat sebagai Menko Kesra Taskin yang ikut mengatur gerak langkah para penduduk usia lanjut.

Wulan2.png

Tidak diangka bahwa langkah Pak Titus, Pak Yanuar dan para sesepuh yang waktu itu masih muda sungguh sangat menakjubkan. Organisasi kumpul-kumpul oleh penduduk lanjut usia muda dengan arisan dan urunan serta acara yang menarik bagi penduduk lanjut usia muda itu, hasil arisan tidak diambil tetapi dikumpul menjadi modal yang sangat besar. Karena persatuan yang sangat akrab, salah satu tokoh warga usia lanjut memberi hibah tanah dan dengan modal yang terkumpul dibangun fasilitas pertemuan dan “hotel lansia” yang sangat megah. Pada masa kini Hotel itu telah menghasilkan cukup untuk pemeliharaan gedung, fasilitas dan lingkungannya, sehingga pada saat penduduk usia lanjut makin sepuh usianya, fasilitas yang ada sudah sangat “mewah” sungguh bisa memberikan tempat kumpul dan kegiatan yang nyaman dan terkesan sangat memadai.

Wulan3.jpg

Gotong royong penduduk lanjut usia yang uang arisannya tidak diambil itu merupakan pelajaran yang sangat berharga kalau suatu organisasi bertekad mandiri, sehingga seakan organisasi itu mengumpulkan dana untuk membangun fasilitas yang akan dipergunakan untuk kegiatannya secara mandiri. Kemandirian itu menghasilkan suatu kemampuan untuk merancang berbagai program guna kepentingan anggota dan lebih dari itu sebagai amal ibadah untuk masyarakat luas.

wulan4.jpg

Secara kebetulan anggota WULAN adalah para warga usia lanjut yang relatif mapan, para pemimpin perusahaan atau minimal pengusaha sehingga biarpun kumpulan arisan di simpan, bagi mereka tidak ada artinya yang memberatkan. Tetapi sesungguhnya, andaikan arisan itu tidak besar, kumulatif uang arisan bisa menjadi modal kemandirian seperti halnya simpanan wajib dan simpanan sukarela suatu koperasi, hanya sayang barangkali WULAN perlu mengajak dan mengajarkan kepekaan solidaritas sosial ini kepada khalayak yang lebih luas.

Oleh karena itu pagi ini, Prof. Dr. Haryono Suyono, mengajak para anggota WULAN untuk terjun ke desa menularkan pengalamannya membangun persatuan dan kesatuan dan usaha bersama. Kalau perlu menjelaskan bahwa kematian dewasa ini bukan hanya karena penduduk berusia lanjut tetapi karena kebiasaan hidup yang tidak benar seperti merokok berlebihan, lingkungan yang tidak bersih, dan kebiasaan lain yang merusak masa muda dan menyebabkan timbulnya penyakit lebih dini dari semestinya.

Pembangunan besar-besaran di Desa dengan Dana Desa yang melimpah perlu di masukkan dalam program WULAN dengan kesediaan pendampingan kepada masyarakat desa untuk hidup gotong royong, menabung dan mengumpulkan modal bersama guna membangun modal untuk usaha yang lebih lestari bagi dirinya dan anak cucunya. Kebersamaan seperti ditunjukkan oleh para anggota WULAN telah mampu mendorong kemandirian organisasi dan kegiatan yang tidak ada batasnya. Bahkan majalah yang menjadi alat penghubung telah mendapatkan “Rekor Muri” karena tidak pernah absen terbit, menghubungkan seluruh anggota dengan kegiatan organisasi yang memberi inspirasi kepada semua anggotanya.

Organisasi WULAN tidak saja mampu sebagai organisasi yang tua dan tahan banting, tetapi kehidupannya telah menjadi contoh yang pantas di sebar luaskan kepada masyarakat Indonesia. Selamat untuk para pendiri dan pengurus yang gigih mempertahankan falsafah kebersamaan, gotong royong dan berfikir positif untuk kebersamaan bersama dan amal ibadah bagi masyarakat luas. Semoga menular kepada anak cucu yang hormat pada orang tuanya yang genius dan memikirkan masa depan yang sejahtera. Semoga dan selamat berkarya.

Haryono SuyonoComment