Warung Kopi Jadi Trend Baru Tempat Ngumpul Anak Muda

M1.png

Anak muda di Kota, di pinggir Kota atau di Desa dekat kota dewasa ini sudah mulai hidup seperti di daerah kota, yaitu kumpul-kumpul tidak di rumah salah satu anggotanya, tetapi memilih tempat kumpul netral, yaitu di warung Kopi yang mendadak tumbuh seperti jamur di musim hujan di kota maupun di pinggiran kota. Kalau di jaman lalu harga satu cangkir kopi berada di bawah angka Rp. 5.000,- rupiah, atau bahkan disuguhkan gratis di rumah seorang sahabat, maka di pinggiran kota sudah mencapai  Rp. 15.000,-, Rp. 25.000, atau bahkan di Bandara mencapai harga sampai Rp. 50.000, - setiap cangkir tergantung tempat berjualan atau nama kopinya. Kalau masih memakai nama Indonesia seperti “Warung Kopi”, harga setiap cangkir bisa murah. Tetapi kalau memakai nama pakai Bahasa Inggris “Coffee Shop” harga satu cangkir atau setiap “cup of coffee” naik menjadi Rp. 25.000,- sampai sekitar Rp. 50.000,-, tergantung pula merek kopi yang diolah oleh penjual kopinya.

M2.png

Hari ini 40 mahasiswa S1  Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta yang dipimpin oleh Dekan Dr. Prasetya Yoga Santoso, MM mengambil  Ujian lisan pada Guru besar Prof. Dr. Haryono Suyono, Ahli Komunikasi dan Perubahan Sosial, yang didampingi oleh Dr. Mulyono D Prawiro, Dr. Nasrulah, Dr Adella Yanki Lubis, MSi dan Khatib Umar, ST di Kampus Kebayoran. Dari sekitar 50 mahasiswa Semester ini yang mengajukan hasil penelitiannya sebagai syarat kelulusan sebagai Sarjana Komunikasi, hampir 20 persen memilih penelitian tentang upaya pengembangan komunikasi menarik pelanggan atau pemasaran Warung Kopi di pinggiran kota Jakarta atau Kabupaten di sekitar Jakarta.

Warung-warung kopi yang diteliti itu bukan sekedar Warung Kopi tradisional, tetapi warung kopi yang diberi nama ”Coffee Shop” atau nama masa kini yang menarik minat yang menawarkan tempat duduk bersantai yang nyaman, terang - terang gelap atau gelap - gelap terang sehingga membuat pengunjung duduk bersama kawan-kawannya dengan nyaman di meja yang di kelilingi suasana temaram menjadi betah dan enak santai betah berlama-lama “membahas” topik yang menarik atau sekedar duduk nyaman santai menghirup kopi dengan aneka sajian kue sebagai pendamping agar betah duduk berjam-jam lamanya.

M4.png

B Coffee, Kedai Kopi S, BSA House of Coffee adalah tiga dari beberapa kedai kopi yang menjadi ajang penelitian dari M. Rizky G, Shinta NR serta Meliala yang menuliskan laporannya secara cermat dan berbobot seakan mengungkap strategi komunikasi, pemasaran atau tehnik penjualan yang profesional. Yang menarik adalah para mahasiswa yang melakukan penelitian dengan cermat berhasil melakukan kombinasi penelitian sederhana yang bersifat deskriptif, tetapi ada juga yang berani mengambil sample cukup besar dan mengembangkan penelitian tidak saja bersifat kualitatif yang sederhana tetapi berani mengambil sample survei dengan responden cukup besar dan pengolah data yang terkumpul dengan metoda statistik yang cukup canggih dengan sistem kuantitatif seakan berani mengembangkan penelitian pada tingkat S2 atau S3 dengan penggunaan pengolahan data dengan program paket tes statistik yang biasa dilakukan oleh mahasiswa pada tingkat Pasca Sarjana.

Sebagai mahasiswa program study komunikasi, para mahasiswa tidak segan-segan menggunakan sistem komunikasi modern era 4.0 melalui media sosial yang sedang populer melalui komputer atau perangkat IT modern dewasa ini dibanding komunikasi tradisional yang mengandalkan berita dari mutut ke mulut, atau memasang papan pengumuman di depan Coffee Shop yang menjadi andalan di masa lalu. Tehnik mengundang tamu-tamunya di pesan lewat Twitter, Instagram, atau undangan yang disalurkan melalui media sosial yang akrab dengan generasi muda jaman now yang populer dewasa ini.

M3.png

Para Dosen Pemibimbing seperti Dr. Wahyudi MP, MSi, Dr Bambang Sudiono, MMSi, Drs Fredy Ricardo, MSi, Drs. YS Gunardi MM, Dr. Mutadin, MA, dan Yos Horta, SSos, MSi, dan lainnya telah bekerja sangat keras sehingga anak-anak muda yang menjadi mahasiswa Universitas Dr. Mustopo (Beragama) itu merasa nyaman menghadapi ujian Guru Besar yang akan disusul dengan ujian skripsi mereka sebagai tugas akhir sebelum pada waktunya dilepas oleh Perguruan Tinggi ini dengan kepercayaan bahwa masyarakat akan tidak kecewa pada lulusan yang berkualitas. Semoga topik-topik penelitian dan sistem komunikasi yang diambil oleh perusahaan yang memberi kepuasan kepada para konsumen muda ini bisa mengangkat ekonomi rakyat dengan baik serta memuaskan para pelanggannya karena di songsong melalui modernisasi manajemen serta diundang dengan sistem komunikasi modern yang sangat digandrungi para peminat muda yang terpuaskan keinginannya. Semoga.

Haryono Suyono1 Comment