Gerakan PKK dan Posdaya menjadi mitra Bumdes di Desa

Mujahirin.jpg.png

Gerakan PKK dengan UPPKnya dan Gerakan Posdaya dengan UPPKS-nya nampaknya masih tetap marak dan diperlukan masyarakat luas di desa untuk membantu masyarakat luas. Gerakan yang dilahirkan oleh ibu-ibu PKK di desa dengan usaha gotong royong mulai dari sangat kecil, sebagian ada yang berkembang dengan pesat menghasilkan waung-warung pribadi milik anggota PKKyang rajin menabung dan menjadikan warungnya menjadi Warung favorit di esanya tidak harus di matikan karena adanya gerakan koperasi atau gerakan Bumdes yang dibantuk oleh masyarakat desa dewasa ini. Gerakan warung PKK yang melahirkan waung-warung masyrakat desa atau Gerakan Posdaya yang melahirkan juga warung-warung atau usaha lain di desa rupanya menjadi sarana kelahiran usaha swasta mulai dari kecil-kecilan menjadi usaha menengah yang berkembang pesat. Ada juga yang melahirkan PAUD dan dewasa ini menjadi PAUD yang didukung dengan dana pemerintah sebagai subsidi. Salah satunya ada di Pucang Sewu Pacitan, ada di Loji di Sukabumi dan ada di Banung Barat di Jawa Barat. Semua PAUD itu dilahirkan oleh Posdaya dan berkembang pesat karena dikelola dengan baik.

Rupanya Bumdes yang tumbuh di desa bisa memanfaatkan lembaga sosial ekonomi yang tumbuh terlebih dulu dan justru menjadi unit awal atau bahkan menjadi Unit terpercaya dari Bumdes yang tumbuh kemudian di bantu oleh kesepakatan desa secara kompak. Banyak pula Srikandi-srikandi Posdaya yang tumbuh subur tetap menjadi penggerak Bumdes secara tidak langsung dan menjadikan Bumdesnya berkembang pesat dengan usaha awal yang telah marak dan terbukti memberi bantuan terhadap tumbuhnya ekonomi rakyat di desa.

Tenaga-tenaga penggerak yang dulu masih berstatus sebagai Sarjana S2 tidak sedikit yang meneruskan menjadi Sarjana S3 atau bahkan tidak sedikit yang kemudian meraih gelar Guru Besar yang berbobot karena pengalaman yang luas bergaul dengan masyarakat pedesaan, seperti diamanatkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang memberi kesempatan berekembangnya Kampus Merdeka dan Kuliah Merdeka di luar kampus. Tenaga-tenaga Srikandi dan Gatot Kaca itu ikut kuliah Merdeka di Desa dan mengikuti arus perkembangan masyarakat di desa dalam Kulaih Merdeka di luar kampus.

Salah satu tokoh yang baru saja mendapatkan penghargaan sebagai Guru Besar adalah Prof. Dr.Muhajirin dari UIN di Palembang  yang dewasa ini tercatat sebagai salah satu calon Rektor UIN yang sangat maju dengan gerakan mengirim mahasiswa ke desa tersebut di Sumatra Selatan. Pengalaman Guru Besar muda tersebut bukan sendirian kaena di tempat lain ada juga seseorang dengan pengalaman sebagai Ketua LPPM dengan gerakan Posdaya yang membawanya ke jenjang akademis lebih tinggi karena pengalaman beliau membawa mahasiswa kuliah merdeka di Kampus Merdeka di desa. Semoga makin banyak tenaga akademisi seperti di gagas oleh Mendkbud Kuliah Merdeka di Kampus Merdeka di Desa serta membawa kemakmuran dan pemerataaan pembangunan jauh di desa-desa dan pada masyarakat luas di seluruh pelosok tanah air. Semoga mebawa manfaat untuk semua. Aamiin.

Haryono SuyonoComment