Kepala Perwakilan BKKBN DI Yogyakarta dan Sulteng Dilantik
Minggu lalu Kepala Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng dilantik, masing-masing Kepala Perwakilan BKKBN DI Yogyakarta Dr. Ukik Kusuma Kurniawan, SKM, MPS, MA oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkuwuono X, Wakil Gubernur Sri Paku Alam didampingi Deputi Litbang BKKBN, Prof Dr Drh M Rizal Martua Damanik, MRepSc, PhD sebagai Pembina Wilayah. Di Palu Sulawesi Tengah Dra. Maria Ernawati, MM dilantik oleh Gubernur Sulteng, Longki Djanggola yang didampingi Deputi KBKR BKKBN, Dr Dwi Listyawardani, MSc. Dalam pelantikan di Yogyakarta Dr. Ukik Kusuma, MA semula adalah pejabat senior di BKKBN Pusat dan mendapatkan gelar doktor dari Universitas Indonesia itu adalah keluarga besar BKKBN Pusat, karena bapaknya almarhum adalah Deputi BKKBN dan sekaligus Pejabat Eselon I di Kantor Menko Kesra Taskin pada masa Prof. Dr. Haryono Suyono masih menjabat sebagai Kepala BKKBN/Menko Kesra dan Taskin. Sedangkan Ibu Maria Ernawati adalah pejabat senior dari BKKBN Jatim yang berhasil pada masa Kepala Perwakilan BKKBN Jatim dipegang oleh Yenrizal Makmur, SP, MM yang selesai masa tugasnya karena memasuki masa pensiun.
Kedua pejabat yang minggu lalu dilantik di Yogya dan Sulteng itu adalah pejabat yang tangguh, rajin bekerja dan sangat menguasai teknik dan strategi operasional di lapangan. Tugas keduanya relatif berbeda karena Provinsi DI Yogyakarta termasuk sangat maju di mana tingkat fertilitasnya sudah mencapai 2,1 anak atau kurang sehingga pertumbuhan penduduk di Yogyakarta sudah seimbang. Karena itu tugas BKKBN di Yogyakarta adalah membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera, keluarga yang dinamik dan harus segera menyiapkan anak-anaknya menjadi kader pembangunan yang cerdas, tangguh dan mampu menempa dirinya mengikuti irama bangsa yang Pancasilais serta mengembangkan pendekatan pembangunan gotong royong yang dinamis. Oleh karena itu cocok sekali pesan yang disampaikan oleh Gubernur DIY agar kepala BKKBN yang baru ini langsung terjun melihat secara cermat pengembangan dan pemberdayaan keluarga di Yogyakarta.
Kepala BKKBN harus bersatu dengan berbagai instansi lain agar upaya membangun keluarga tidak terkesan membangun hanya dari sudut penggunaan kontrasepsi, tetapi delapan fungsi keluarga harus secara seimbang menjadi program operasional membantu setiap keluarga, utamanya keluarga muda dengan anak-anaknya menjadi insan yang handal dan mewarisi sifat-sifat keluarga Indonesia yang bersatu dan dinamik.
Sedangkan ibu Maria Ernawati masih menghadapi pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi dengan kesertaan KB yang belum merata karena masih ada keluarga yang merasa bahwa daerahnya masih luas sehingga karena merasa masih banyak ruang bergerak belum juga menerima konsep keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Tantangan itu akan segera lenyap karena suasana pembangunan dewasa ini mengambil sikap nasional sehingga seorang dari Sulawesi Tengah bisa dengan mudah menjadi warga daerah lain yang dinamikanya tinggi. Kita ucapkan selamat kepada kedua pejabat yang dilantik tersebut dengan harapan sukses dengan tugas-tugas yang dipertanggung jawabkan kepada kedua pejabat tersebut.