Karangrejo Menjadi Sentra Sandal di Pasuruan
Awal bulan lalu Gedhe Nusantara secara khusus melaporkan Warga Desa Karangrejo, tepatnya Dusun Karangbangkal, memproduksi sandal sebagai mata pencaharian andalan. Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT Prof. Dr. Haryono Suyono ssependapat bahwa Sandal selalu menjadi teman setia, baik saat di rumah maupun bepergian. Bisnis sandal terbilang menggiurkan.
Dusun Karangbangkal terletak di Desa Karangrejo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Hampir seluruh warga dusun ini menjadi pembuat sandal. Tidak salah kalau desa ini dinamakan “Desa Sandal”.
Keterampilan membuat sandal tidak diajarkan khusus. Pengrajin sandal belajar dari orang tuanya secara turun-temurun. Tidak heran, banyak warga yang telah menekuni pembuatan sandal hingga puluhan tahun. Umumnya, pembuat sandal merangkap sebagai penjual sandal. Bahkan ada yang pengrajin yang memiliki belasan karyawan untuk memproduksi sandal.
Para pengrajin sandal bekerja sistem kerja borongan. Namun, pengrajin sandal Desa Karangrejo jarang yang menjual produknya langsung ke pasar. Umumnya, pengrajin melayani pemesanan dalam jumlah besar, baik dari Gresik, Pasuruan, Mojokerto, Batam, bahkan Ujung Pandang.
Sebagian besar pengrajin adalah perempuan. Mereka dapat mendapatkan keuntungan, tanpa meninggalkan kewajiban sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anak. Bahan membuat sandal adalah spon bekas yang dibeli warga dari pabrik di Gempol. Harganya pun murah, yakni Rp 7500 untuk 1 kilogram. Belanja bahan umumnya dalam jumlah banyak atau disesuaikan dengan jumlah pesanan yang datang.
Sebagian besar sandal yang dibuat pengrajin menyasar konsumen anak-anak dan perempuan. Setiap sandal dihargai sesuai dengan jenis, contoh sandal ubur-ubur dan sandal OP, dipatoknya dengan harga Rp 7.500 dan Rp 6.000. Rata-rata, setiap minggunya para pengrajin dapat meraup keuntungan bersih Rp 2 juta atau bisa Rp 8 juta sampai Rp 10 juta perbulan. Di desa pendapatan itu tergolong lumayan dan bisa menyekolahkan anak-anak ke sekolah tinggi yang mengantar anak-anak itu hidup bahagia dan sejahtera.