Desa Panjer Kemas Situs Peninggalan Kerajaan Kediri Jadi Destinasi Wisata Baru
Menjelang serangan Virus Corona, Tim Kerja Kementerian Desa PDTT melaporkan berbagai inovasi yang dilakukan tiap-tiap desa di Kabupaten Kediri, salah satunya Desa Panjer, Kecamatan Plosoklaten. Pemerintah desa setempat mengeksplor keindahan alam dan potensi sumber mata air untuk wana wisata baru yang disinergikan dengan sebuah situs peninggalan era Kerajaan Kediri. Pengembangan kawasan wisata itu dilakukan pemerintah Desa Panjer dengan membangun sebuah embung untuk menampung air sumber. Dimana, nantinya tempat tersebut bakal difungsikan sebagai kolam pemancingan ikan, sekaligus sarana rekreasi.
Mata air dari dalam tanah yang jernih ditunjang pepohonan besar yang rimbuh akan membuat nyaman setiap pengunjung yang datang. Tak jauh dari sumber mata air tersebut, ada sebuah situs peninggalan Kerajaan kKdiri yang akan disinergikan menjadi paket wisata alam dan budaya. Penambahan fasilitas gazebo-gazebo tentu akan membuat pengunjung semakin betah untuk berlama-lama di tempat itu, nantinya.
Suhadi, Kepala Desa Panjer mengatakan, pengembangan sumber mata air panjer menjadi obyek wisata tersebut merupakan terobosan desa dalam mensejahterakan masyarakatnya, melalui pemasaran produk-produk unggulan . pihaknya akan melakukan penataan tempat jualan bagi warga sekitar di kawasan wisata alam tersebut. “Kami mengeksplor keindahan alam ini, dari sumber mata air dan Situs Adipati Panjer menjadi paket wisata yang komplit. Pengunjung bisa mancing ikan sembari merasakan suasana hutan dengan pepohonan besar, sekaligus bisa datang ke situas peninggalan kerajaan,” kata Suhadi.
Sementara itu, Pemerintah Kecamatan Plosoklaten mendukung inovasi desa wisata panjer tersebut. “Kami berpesan agar pengembangan wisata mampu melestarikan sumber mata air yang selama ini dipergunakan untuk sarana irigasi bagi masyarakat setempat, hingga luar wilayah kecamatan,” ungkap Mohammad Sa’roni, Camat Plosoklaten.
Proyek pengembangan wisata alam sumber mata air dan Situs Panjer ini dibiayai oleh dana desa (DD) sejak tahun 2019 lalu. Proyek dikerjakan secara bertahap hingga rampung. Pada tahun 2020 ini, pekerjaan proyek diwujudkan dalam bentuk pembuatan embung, penambahan sesek untuk perluasan jalan, penambahan gazebo, renovasi bangunan di kawasan situs dan plengsengan penahan erosi. Situs Adipati Panjer sendiri sudah terkenal hingga luar pulau. Selama ini, wisatawan yang berkunjung didominasi dari Pulau Dewata Bali, Yogyakarta, Solo, Jombang, Mojokerto dan daerah-daerah sekitar. Dengan pengembangan wisata sumber mata air yang dinsegikan dengan situs peninggalan kerajaan kediri tersebut, diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisata lebih banyak lagi.