Upacara Wisuda Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang anggun

mustopo1.jpg

Pada hari Kamis dan Jumat lalu Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang sangat terkenal itu melakukan upacara Wisuda bagi lebih dari 1000 mahasiswa berbagai Fakultas, termasuk Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Informasi, Fakultas Manajemen dan Fakultas-fakultas lainnya, di Gedung Besar Jakarta Convension Center (JCC) di Jakarta. Tetapi karena harus memenuhi syarat Protokol Kesehatan, upacara wisuda itu di lakukan dengan model budaya baru, dibagi dalam dua hari dan setiap hari dilakukan dua kali, pagi dan siang, mendahului diterimanya “budaya baru” itu secara luas dalam masyarakat Indonesia. Acara pertama dilakukan pada hari Kamis pagi untuk 250 mahasiswa rombongan pertama dan rombongan kedua juga sebanyak 250 mahasiswa pada siang dan sore hari.

mustopo2.jpg

Pada hari pertama hari Kamis pagi, acara dimulai sejak pukul 8.00 pagi. Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Prof Dr. Rudy Haryanto MSn dengan pakaian Toga kebesaran guru besar, diiringi sekitar tiga sampai lima puluh guru besar, para Dekan dan Dosen Senior memasuki Gedung dan ruangan upacara besar yang ternyata telah di sulap dipenuhi mahasiswa yang duduk manis dalam jarak yang disyaratkan Protokol Kesehatan secara ketat. Setiap mahasiswa mengenakan Masker yang ditutup dengan pelindung plastik sampai menutup mata dan seluruh muka. Tangan masing-masing mengenakan sarung tangan sebagai pelindung untuk tidak menyentuh apa saja yang ada di mukanya, suatu tatanan baru memenuhi syarat standar protokol kesehatan secara ketat mencegah kontaminasi yang tidak dikehendaki.

Segera setelah para Guru Besar yang mengikuti upacara wisuda duduk manis di tempat duduk masing-masing, Rektor mengetukkan palu membuka acara wisuda yang anggun. Pembukaan segera diikuti dengan Pidato Laporan Rektor tentang acara wisuda yang dibagi menjadi empat bagian karena alasan kepadatan ruang Upacara mengikuti dengan seksama dan ketat syarat Protokol Kesehatan dalam era serangan Covid-19 dewasa ini.

mustopo3.jpg

Setelah sambutan Rektor Prof Dr. Rudy Haryanto, MSn usai, acara dilanjutkan dengan sambutan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III yang langsung disampaikan oleh Prof. Dr. Agus Setya Budi, MSc. secara p[anjang lebar memberikan penghargaan pada Universitas Dr. Moestopo (beragama) serta langkah-langkah pembaharuan yang sedang dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Utamanya dalam rangka mengejar penyediaan tenaga terdidik dan profesional dalam rangka mengisi kebutuhan tenaga pembangunan dalam era 4.0 dewasa ini. Digambarkan juga terbukanya kesempatan Kampus Merdeka dan Belajar Merdeka yang memberi kesempatan kepada Perguruan Tinggi menugaskan mahasiswa, kalau perlu sampai tiga semester, untuk bekerja bersama masyarakat di lapangan, di perusahaan atau di Kota dan di Desa.

Secara ringkas segera setelah Pidato sambutan sebagai pembuka Acara, Rektor dan setiap Dekan yang berhubungan dengan studi mahasiswanya siap menerima mahasiswa guna menerima ijazah dari Rektor dan Ketua Program Studinya. Karena ada banyak Program studi yang mengambil ijazah, maka terkesan sangat menarik karena setiap program studi selalu disebutkan mahasiswa yang lulus dengan Cumlaud, sangat memuaskan atau memuaskan sehingga menimbulkan kebahagiaan tersendiri pada setiap mahasiswa yang disebut namanya.

mustopo4.jpg

Sesuatu “peristiwa langka” terjadi, yaitu segera setelah menerima ijazah, mahasiswa “tidak duduk kembali dengan tenang” di tempat semula, tetapi langsung keluar ruangan sehingga setelah mahasiswa terakhir menerima ijazah dan keluar ruangan, maka ruangan gedung yang besar itu menjadi kosong hanya terdapat para guru besar, wakil rektor dan para dosen senior yang duduk manis di panggung. Suatu disiplin baru guna mencegah kerumunan guna menghindari kontaminasi Covid-19 yang masih tinggi. Semoga tidak ada yang terkena kontaminasi karena Panitia sudah sangat ketat mematuhi Protokol Kesehatan. Menggunakan Masker, sarung tangan dan setiap kali seseorang selesai Pidato, panggung langsung dibersihkan dengan sanitasi secara cermat. Setiap Guru Besar dilengkapi dengan sanitizer guna membersihkan meja dan tempat duduk. Semoga aman dan mahasiswa yang lulus segera mendapat pekerjaan dan melanjutkan sumbangannya untuk membangun bangsa dan tanah air tercinta. Aamiin YRA.

Haryono SuyonoComment