Wisuda Model Baru Universitas Trilogi di Jakarta
Prosesi Guru Besar dan Dosen Universitas Trilogi terbatas yang dipimpin oleh Rektor Prof. Mudrajad Kuncoro PhD pagi ini diiringi Wakil Rektor Dr. Kabul Wahyu Utomo serta para Dosen senior dengan anggun memasuki ruang loby di depan patung Pak Harto yang megah yang di sulap menjadi Ruang Upacara yang anggun. Segera sampai di Ruang Upacara, Rektor dan para dosen segera duduk dan upacara Wisuda bagian ke satu dari sekitar 500 mahasiswa berbagai Program studi yang diwakili sekitar 50 mahasiswa dibuka oleh Rektor dengan mengetukkan palu tiga kali. Upacara yang bersifat terbatas dibagi menjadi dua secara sukarela. Bagian kesatu para mahasiswa datang ke tempat upacara secara fisik di halaman depan kampus lengkap dengan pakaian Toga kehormatan yang membanggakan. Bagian kedua mengikuti upacara, demi “aman” dari kemungkinan terkena kontaminasi Virus Corona, mengikuti upacara dari “rumah masing-masing” di saksikan oleh keluarga secara langsung.
Upacara di Kampus yang diselingi dengan “nyanyian merdu dan bersemangat” dari Tim Paduan Suara Trilogi yang setiap tahun berganti anggota karena anggota senior lulus dari Trilogi, tetapi tetap memiliki ”rating tinggi berkelanjutan”, berkat disiplin latihan secara teratur, memelihara kekompakan dan berusaha tampil profesional dalam berbagai festival yang selalu menjadi kebanggaan karena menyabet kejuaraan antar berbagai perguruan tinggi dan tingkat nasional.
Setelah acara di buka Senat Universitas Trilogi, Dr. Ir. Benny Pasaribu, MEc, PhD, , Rektor menyampaikan Pidato Pembukaan yang melaporkan kemajuan dan harapan Perguruan Tinggi ternama peninggalan Bapak HM Soeharto dan dikembangkan pada masa Bapak Prof. Dr. Haryono Suyono memimpin Yayasan Damandiri dengan modal dan dana operasional yang dibantu langsung Yayasan. Berkat komitmen Almarhum Bapak HM Soeharto yang tinggi, sampai sekarang Universitas Trilogi tetap mendapat bantuan Yayasan Damandiri. Seperti diketahui Yayasan ini didirikan oleh Almarhum Bapak HM Soeharto, Prof. Dr. Haryono Suyono, Almarhum Bapak Sudwikatmono dan Almarhum Bapak Liem Swie Liong. Sampai sekarang, biarpun Pimpinan Yayasan di tangani Bapak Dr (HC) Subiakto Tjakrawerdaya, Yayasan Damandiri memberikan dukungan bantuan melalui pengasuh Perguruan Tinggi ini, Yayasan YPPI.
Setelah Pidato pembukaan oleh Rektor, kemudian dilanjutkan Pidato dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakilkan pada Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah III di Jakarta. Pidato Pimpinan LLDIKTI ini disampaikan oleh Prof. Dr. Agus Setyo Budi MSc dengan Pidato yang membesarkan hati karena di samping mengungkap prestasi yang tinggi dari Universitas swasta Trilogi, beliau menjelaskan kesempatan Kampus Merdeka dan Kuliah Merdeka yang sejak satu tahun lalu dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Hanya saja kesempatan untuk menyatu dan bekerja sama dengan masyarakat selama, kalau perlu, tiga semester, belum dapat di laksanakan dengan baik karena berbagai kendala operasional gara-gara serangan Covid-19.
Setelah Pidato yang memberi semangat tinggi tersebut, Rektor segera bersiap menerima prosesi mahasiswa berprestasi dan teman-temannya yang lulus dengan penghargaan. Satu demi satu mahasiswa menaiki podium dan secara simbolis di sibakkan tanda lulus melalui penempatan kucir tutup kepala kehormatan mahasiswa menjadi kucir lulusan dan sarjana Universitas Trilogi dalam berbagai program studi. Tampak sekali muka-muka mahasiswa yang puas mendapat predikat Cum Laude, Lulus dengan sangat memuaskan atau naik panggung dan menatap kamera “selfi sebagai sarjana” di hadapan Rektor yang dengan sabar, biarpun tidak bersalaman, tetap senyum memberikan penghargaan kepada setiap mahasiswa yang berprestasi dan lulus untuk segera terjun berjuang memajukan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
Suasana sangat kondusif karena setiap acara di seling dengan nyanyian oleh Tim Paduan Suara yang sejak awal tanpa jedah minum dan lainnya, tetap bersemangat menyemarakkan acara yang dibayangkan bakal “terkesan kaku” ternyata upacara yang biasanya panjang dan bervariasi, bisa dilakukan dan “diringkas seperlunya” menghindari pola “berkumpul” terlalu lama demi kepatuhan yang tinggi pada “Protokol Kesehatan”. Karena itu, segera setelah semua mahasiswa dari berbagai program studi pada Universitas Trilogi usai diwisuda, Ketuua Senat menutup Sidang Senat dengan tiga ketukan, segera para Guru Besar dan Dosen Senior mengikuti prosesi kembali ke ruang yang ditentukan. Upacara yang anggun berakhir dan para hadirin di mohon tidak bergerombol serta langsung kembali ke rumah masing-masing. Alhamdulilah YRA.