Maporina Bicara Usaha Ekspor
Pada kegiatan sosialisasi dan pendidikan masyarakat melalui kegiatan Diskusi Virtual Maporina ke sepuluh hari Kamis ini Maporina yang diantar oleh Wakil Ketua Ir. Subandrio dan Drs. Fajar Wiryono sebagai Ketua Bidang Pendidikan, mulai mengundang dua orang anggota yang memiliki pengalaman exspor produk ke luar negeri. Biarpun pengalamannya masih sederhana, kedua tokoh muda tersebut diajak membahas usaha export hasil pertanian Organik sebagai usaha meningkatkan minat para anggota yang belum memikirkan usahanya untuk pasar global.
Seperti diketahui selama sembilan seri Webinar sebelumnya Maporina, organisasi para peminat pertanian yang sangat gandrung menggunakan pupuk kompos dan ingin menggeser penggunaan pupuk dengan zat kimia itu getol menjelaskan kepada khalayak ramai keuntungan berpindah pada penggunaan sistem olah lahan untuk menampung sistem pertanian dengan menggunakan pupuk alam agar hasil panennya tidak membawa zat kimia yang bisa mempengaruhi kesehatan konsumennya. Sangat terbatas membahas pemasaran atau usaha ekspor apabila pertanian tersebut betul-betul menhasilkan produk yang diolah dengan sistem yang dianjurkan.
Oleh karena itu tatkala Ketua Dewan Penasehat Maporina Prof. Dr. Haryono Suyono diminta sambutan pembukaan, beliau merasa senang bahwa Diskusi Virtual Maporina mulai mengetengahkan dua tokoh yang memproduksi tanaman tanpa pupuk kimia dan “berani melakukan ekspor”, yaitu Ismed Hasan Putro , mantan Dirut RNI dan Yudhi Martha dari Padimall. Biarpun kedua anak muda itu bukan “konglomerat” yang sangat berhasil tetapi memiliki tekad dan pengalaman menarik dalam eksport komoditas hasil pertanian yang menggunakan pupuk Organik tanpa bahan kimia.
Dalam arahan singkatnya Prof. Dr. Haryono Suyono menekankan bahwa tujuan pertanian Organik tidak saja harus dibatasi bahwa hasil produknya bisa “memelihara kesehatan” konsumennya, tetapi yang lebih penting adalah meningkatkan kesejahteraan petani sehingga dengan “pertanian organik” para petani dan keluarganya bisa meningkat pendapatannya dan bertambah bahagia dan sejahtera. Karena itu para petani yang menganut sistem tanam Organik tidak saja menyehatkan konsumennya tetapi sekaligus membuat keluarga petaninya makin bisa menikmati hasil pertanian sehat tersebut. Karena itu para petani harus mampu beramai-ramai secara gotong royong sesama petani menghasilkan produk bukan hamua untuk konsumsi sendiri atau bersama keluarganya, tetapi juga untuk konsumsi yang lebih luas kepada khalayak ramai. Konsumsi kepada khalayak yang luas itu harus mampu menghasilkan keuntungan yang memadai sehingga merangsang petani lain untuk ikut serta menggarap lahannya sesuai dengan anjuran bebas pupuk Organik.
Makin besar cakupan lahan dan makin besar hasil produksinya maka makin luas pula pasarannya. Dengan demikian akan lebih baik kalau pasaran itu bisa meluas ke berbagai negara dalam bentuk ekspor, maka nilai dari produk itu akan meningkat dan “bisa merangsang” konsumen yang lebih luas untuk membeli, dan kalau perlu dengan harga lebih tinggi sehingga membawa keuntungan lebih besar. Oleh karena itu, biarpun anak muda yang diundang belum menjadi eksportir besar, suka dukanya perlu dipelajari untuk bersama-sama didukung dengan jaringan Maporina yang lebih luas untuk “menggrap pasar ekspor” secara bersama.
Wakil Ketua, Ir. Subandrio yang mewakili Ketua Umum yang sedang berada di Riau menyambut baik kesediaan dua orang anak uda yang berhasil melakukan ekspor komoditas hasil pertanian Organik ke beberapa negara itu bersedia berbagi dengan petani anggota Maporina lainnya. Beliau berharap bahwa kegiatan hari ini akan menambah semangat karena pengalaman dua anak muda yang sudah ekspor itu sangat baik dan kebutuhan komoditas dari Indonesia ternyata memiliki pasaran yang baik di Malaysia dan negara tetangga di dekatnya seperti Thailand dan lainnya. Beliau berhadap bahwa Webinar ini berlangsung lebih lanjut agar para anggota Maporina benar-benar berorientasi produksi yang pasarnya luas dan menguntungkan.
Akhirnya dua orang tamu anak muda yang telah melakukan ekspor ke Malaysia dan negara dekat lainnya memaparkan bahwa minat terhadap produk tanaman Organik Indonesia cukup tinggi dan menguntungkan. Namun karena adanya gangguan Virus Corona dewasa ini kegiatan ekspor kita juga terganggu. Semoga setelah gangguan hilang kegiatan ekspor tersebut bisa di tingkatkan kembali. Diakui oleh kedua pembicara bahwa konsistensi kualitas sungguh memegang peranan yang sangat tinggi. Konsistensi itu juga menyangkut kualitas selama dalam perjalanan dan “menunggu pembeli” dari produk “hidup” yang harus tahan untuk beberapa waktu lamanya.
Setelah dilakukan tanya jawab yang menarik bersama para pengikut, akhirnya Webinar tersebut di tutup dengan janji untuk bertemu lebih lanjut dalam kegiatan Diskusi Virtual Maporina ke sebelas tahun mendatang.