Saat Maestro Bisnis Dunia Berbagi
Catatan Aam Bastaman
Bagi Rich DeVos, tokoh pendiri Amway Corporation, menjadi salah seorang pemimpin bisnis terkemuka dan terkaya di AS mungkin tidak terbayangkan sebelumnya. Lebih dari empat puluh tahun, bagi Rich, hidup adalah perjuangan tidak mengenal lelah, tapi menyenangkan menuju puncak keksuksesan seperti yang diimpikannya, dan menjadikan kisah sukses American Dream seperti kisah sukses pebisnis AS lainnya.
Banyak pelajaran yang dapat diambil oleh para pebisnis Tanah Air dari perjalanan hidup Rich DeVos, yang pernah mendapatkan penghargaan Horatio Award karena kegigihannya sebagai seorang usahwan AS yang menapak dari bawah sampai menjadikan perusahaannya berskala global, melampaui lintas batas antar negara dengan total penjualan multibillion dolar.
Bersyukur sekali bahwa banyak pimpinan dan pendiri bisnis kelas dunia mau berbagi perjalanan hidup dengan menuliskannya dalam berbagai buku, sehingga bisa memperkaya khazanah pengetahuan kita. Selain Rich yang telah berbagi melalui buku-bukunya, juga tercatat nama-nama seperti Bill Gates (Microsoft), Jack Welch (GE), Michael Dell (Dell Computer), Jack Ma (Alibaba), Soichiro Honda (Honda), Kiichiro Toyoda (Toyota) dan tokoh-tokoh bisnis dunia lainnya. Sebagian diantaranya sudah meninggal dunia, meninggalkan legacy pelajaran kehidupan, baik dalam bisnis maupun pribadi.
Dalam bukunya yang Hope from My Heart, 10 Lesson for Life (2000), Rich DeVos yang sudah meninggal dunia tahun 2018, melakukan sharing atas filosofi hidupnya sebagai pelajaran yang mungkin bermanfaat bagi sesama. Ada 10 pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman hidupnya, yaitu hope (harapan), persistence (kegigihan), confidence (keyakinan), optimism (optimism), respect (hormat), accountability (tanggungjawab), family (keluarga), faith (kepercayaan), dan grace (syukur).
Ke-10 pelajaran tersebut sarat dengan cerita pengalaman bagaimana Rich membangun roda bisnis dan kehidupan pribadinya sejak remaja, dan bersahabat dengan Jay Van Andel yang kemudian menjadi mitra bisnisnya, menjalankan beberapa usaha, antara lain membuka usaha pendidikan penerbangan sampai saat terakhir sebelum dioperasi (transplantasi jantung) dan renungan sesudah operasi.
Mengenai landasan hope, Rich menulis No human life without problem, and I have certainly seen my share, I have always done my best to view problems to challenge and never lose hope. Masalah akan selalu dihadapi oleh manusia hidup, tapi ia memandang masalah sebagai tantangan dan tidak pernah kehilangan harapan.
Dalam kehidupan pribadinya, Rich menceritakan bagaimana ia dalam pertarungan antara hidup dan mati dihadapkan pada pilihan untuk melakukan transplantasi atas jantungnya di sebuah rumah sakit di London. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya ia mendapatkan sebuah donor (kebetulan wanita), yang tidak memerlukan jantungnya lagi (padahal jantungnya masih sehat). Hanya ia mengalami masalah dengan ginjalnya yang menurut dokter, akan lebih baik jika diganti dengan ginjal donor, sekaligus satu set berikut jantungnya dari pada hanya dilakukan transplantasi ginjalnya saja (meskipun jantungnya sangat sehat).
Jadilah transplantasi dilakukan pada Rich DeVos dan mendapatkan jantung barunya dari wanita tersebut, dengan kuasa Tuhan sang donor telah mendapatkan ginjal dan jantungnya, yaitu dari korban kecelakaan lalu lintas yang memang pada masa hidupnya berniat menyumbangkan organnya bagi sesama yang membutuhkannya.
Ada satu adegan surprise saat keduanya bertemu seusai menjalani operasi transplantasi (keduanya sehat dan menjalani operasi dengan berhasil). Saat menuju ke lorong luar rumah sakit ia bertemu pasien lainnya, seorang wanita. Wanita itu bertanya.
“Apakah Anda mendapatkan jantung baru?”
Rich menjawab,”Ya.”
“Kapan,”kata perempuan itu lagi.”Hari apa?Jam berapa?”Lalu Rich menceritakan semuanya kepada wanita itu. Kemudian wanita itu tersenyum.
“You have my heart!”katanya.
Luar biasa. Ternyata dari wanita itulah jantung barunya berasal, dan diapun sehat-sehat saja.
Rich juga mengemukakan bahwa,”Life does not stand still for any of us. It is full of changes, large or small certainly death is the ultimate, each of us will face it at sometimes.” Kesadaran bahwa pada akhirnya kematian menjadi ujung kehidupan dunia yang akan dihadapi semua orang. Kemudian ia melanjutkan. “One of powerful forces in the world is the will of men and women who believe in themselves who dare to hope and aim high, who go confidently after the things they want from life.” Keberanian memiliki harapan dan impian yang tinggi, serta kepercayaan diri untuk mencapainya menjadi kata-kata kunci yang dibagikan Rich, sesuai pengalaman hidupnya.
Dalam kesadaran setelah menjalani operasi jantungnya, Rich banyak mengulas tentang keagungan Tuhan dan kemurahan-Nya atas dirinya. Bagi Rich sesuai dengan keyakinan hidupnya percaya bahwa kehendak Tuhan-lah di balik semua ini dan memungkinkan segala hal dapat terjadi. Untuk itu ia selalu bersyukur.
(Diadaptasi dari tulisan Aam Bastaman sebelumnya, dengan judul Pelajaran dari sang Maestro).