Pesantren Attaqwa siap mengembangkan Kebun Bergizi dengan Mengajak Masyarakat sekitar

at1.jpg

Dalam rangka membangun kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat luas, sejak jaman dahulu kala Pemerintah selalu mengedepankan pembangunan bangsa ini bersama masyarakat luas. Dalam usaha   mengembangkan “Kebun Bergizi” untuk memperkuat daya tahan keluarga Indonesia, suatu Tim Yayasan Anugerah terdiri dari Prof. Dr. Haryono Suyono selaku pembina, Drs. Fajar Wiryono selaku Ketua dan Drs Rudi Lubis selaku Sekretaris,  minggu lalu diantar oleh Ir. Sutarto, mantan Dirjen Kementerian Pertanian, Kepala Bulog dan Pengurus PB PWRI, dan staf lainnya, minggu lalu mengadakan seri pertemuan dengan para Dirjen dari berbagai Kementerian di Jakarta  guna memperoleh gambaran rancangan dan pelaksanaan program pembangunan, khususnya dalam rangka pemberdayaan keluarga, lebih khusus lagi dalam rangka pemberdayaan masyarakat agar mampu meningkatkan nilai kesehatan, gizi dan membebaskan kasus stunting yang sejak beberapa waktu lalu melanda keluarga Indonesia. Tim tersebut hari ini mengadakan kunjungan pada berbagai Pesantren di Bekasi dan keluarga sasaran.

at2.jpg

Kunjungan pertama dilakukan pada Pesantren Attaqwa di Bekasi yang diterima dengan sangat ramah oleh Pimpinan Pondok Bapak KH Dr. Abdul Jabar Majid  didampingi bapak KH Ali Anwar Somad serta Pengurus lainnya. Rombongan diantar oleh Ibu Sapto Yuli Isminarti yang selama ini mendapat tempat bekerja di Pondok Pesantren itu dalam rangka pengabdian masyarakat yang luar biasa. Secara kebetulan pda kesempatan itu kita juga bersama rombongan lain, Bapak Faishal Ishaq dari Jombang dan Pimpinan Pondok, Bapak Naim dari daerah Bekasi sehingga pertemuan yang secara khusus akan membahas kemungkinan kerja sama dengan Pondok Pesantren Attaqwa berkembang lebih luas menyangkut berbagai gagasan lain yang menarik.

 Dalam kesempatan itu Prof. Dr. Haryono Suyono menjelaskan hasil dari seri pertemuan dengan para Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan para Dirjen dan Kepala Badan dari Kementerian Pertanian menyangkut kemungkinan kerja sama dengan Pesantren Attaqwa di Bekasi. Setelah menyimak dengan seksama penjelasan itu, termasuk kemungkinan kerja sama bisa dimulai dengan mengembangkan Kebun Bergizi dan Kebun Buah-buahan pada lahan milik Pesantren agar para santri dan penduduk setempat bisa mengembangkan Kebun Halaman rumah masing-masing sebagai kesempatan perbaikan gizi keluarga dan menghapuskan stunting, secara spontan KH Dr. Abdul Jabar Majid sebagai Pimpinan Pondok Pesantren secara spontan memberikan tanggapannya.

Beliau menegaskan bahwa selama ini lahan milik Pondok Pesantren sebagian dikerjakan bersama masyarakat di sekitar Pondok, sehingga kalau ada kerja sama pemberian bibit dari pemerintah, dengan sendirinya pengerjaannya juga akan dilakukan bersama masyarakat, suatu pendekatan agar masyArakat mendapat manfaat dari pekerjaan yang dikerjakan di atas tanah Pondok Pesantren tersebut. Prof. Hryono menambahkan bahwa dari para Dirjen juga dikandung maksud agar mereka yang bekerja di atas tanah   Pondok bisa menyebarkan pengalamannya untuk menggarap tanah rakyat, atau tanah milik mereka sendiri, sehingga muncul gerakan yang luas ke seluruh desa di sekitar Pondok.

at3.jpg

 Pihak Pesantren memerlukan bantuan untuk mengolah tanah misalnya dengan traktor atau peralatan lain sehingga bisa dianggap siap untuk di tanami dengan hasil yang maksimal. Masalah penggunaan hasil sebagian dari sayur dan buah hampir opasti dapat digunakan untuk para santri Pondok dan sebagian lain siap di pasarkan untuk konsumsi umum. Bahkan pada Dirjen dan staf dalam pertemuan yang lalu menggambarkan bahwa kegiatan dengan Pondok di Bekasi itu bisa menjadi model untuk pengembangan Pondok Pesantren di seluruh Indonesia yang memiliki lahan hibah untuk kegiatan pertanian atau Pesantren yang di samping belajar agama juga belajar bertani secara efisien dan modern atau bahkan mengembangkan suatu “agro wisata” yang menarik berisi sajian tontonan sistem pertanian modern dan pengolahan hasil pertanian.

Setelah dilakukan diskusi panjang lebar secara santai, Pimpinan Pondok Pesantren dan staf sepakat akan mengumpulkan data yang lebih lengkap tentang luas lahan yang bisa digarap, letak lahan yang terpencar pencar serta kesiapan lainnya guna bersama-sama menemui Bapak Menteri Pertanian RI, atau beberapa Dirjen yang ditunjuk untuk membahas usulan konkrit agar kegiatan ini bisa dimulai dalam waktu singkat sepeti di janjikan oleh para Dirjen dalam pertemuan sebelumnya.



 

Haryono SuyonoComment