Ulang Tahun PWRI ke 58 secara Nasional di Banjarnegara berjalan lancar dan meriah
Peringatan Ulang Tahun Persatuan Wredatama RI (PWRI) yang ke 58, organisasi para pensiunan pegawai negeri RI, dilangsungkan di Banjarnegara di Jawa Tengah, dan dilakukan dalam kombinasi pertemuan di Balai Pertemuan Kabupaten dan secara virtual diikuti oleh seluruh anggota dari Sabang sampai Merauke, berjalan lancar. Sejak pukul 8.00 pagi para tamu yang diundang melalui sistem Zoom telah berdatangan dan dalam waktu singkat jatah untuk 100 undangan melalui sistem Zoom telah terpenuhi. Para tamu lain yang tidak bisa masuk dalam sistem mengirim WA kepada Ketua Umum Prof. Dr. Haryono Suyono bersama Ibu Masni Rani dan kawan-kawan lain, termasuk Pak Setyanto, Pak Sutarto Alimoeso, Pak Sudarmadi, Pak Mazwar, Pak Mulyono dan lainnya ikut serta dari kediaman yang sejak pagi pukul 8.00 telah masuk forum Pertemuan. Sayang karena keterbatasan sistem, banyak tidak bisa masuk ke sistem yang mengambil batas seratus peserta. Oleh Ketua Umum dan Pak Setyanto dijanjikan pertemuan lain dengan sistem yang lebih luas akan digelar agar minat para anggota untuk bertemu bisa di akomodasi dengan baik.
Acara dibuka dengan sajian Tari Gambyong serta Panembrono dan nyajian Hymne, Mars PWRI dan Mars Kerta oleh gadis-gadis dari Banjarnegara. Sedianya nyanyian itu akan di sumbang oleh peserta dari daerah tetapi karena alasan tehnis yang diperkenankan datang ke Banjarnegara hanya di batasi sekitar lima puluh orang saja, maka segala sumbangan dari berbagai daerah itu terpaksa di batalkan, suatu keterpaksaan akibat serangan Virus Corona yang belum mereda.
Sesudah acara tarian dan nyanyian yang selalu mengingatkan para anggota PWRI pada komitmen untuk berjuang selama hayat di kandung badan, Ketua PWRI Jawa Tengah Bapak Drs. Hendro Martoyo, MM memberikan Sambutan Selamat Datang di Pendopo yang diikuti oleh sekitar 70 orang peserta yang terbatas dengan sekitar 100 yang menjadi tamu melalui sistwm Zoom yang juga terbatas menceritakan bahwa Peringan Ulang Tahun secara Nasional yang ke 58 tersebut adalah untuk pertama kali diadakan di tingkat daerah dengan dukungan penuh Bupati yang sejak akhir-akhir ini para Bupati dan Walikota ditetapkan sebagai Pembina PWRI di seluruh Indonesia.
Sesudah itu dilanjutkan oleh Gubernur Jawa Tengah yang memberikan Sambutan tertulis di bacakan oleh Plt Sekda secara virtual yang menghargai semangat para pensiunan yang biarpun “sudah sepuh” tetapi tetap mendampingi dengan setia para yunior di pemerintahan dan masyarakat luas membantu mengawal pembangunan bangsa dalam melaksanakan pembangunan sebagai pengamalan Falsafah Pancasila untuk sebesar-besar kemakmuran bersama yang adil dan merata.
Sambutan dilanjutkan dengan Sambutan Ketua Umum PB PWRI, Prof. Dr. Haryono Suyono yang menunjukkan Dokumen MOU bersama BKKBN yang baru saja ditanda tangani sebagai kelanjutan kerja sama pembinaan dan pengembangan keluarga Indonesia. Selanjutnya dikatakan bahwa Tema Nasional tahun ini tidak diulang lagi karena telah dibacakan sejak beberapa bulan lalu dalam kesempatan Peringatan HUT PWRI ke 58 yang diselenggarakan di berbagai Provinsi, Kota dan Kabupaten, sehingga anggota sangat mahir makna Tema Nasional tersebut. Secara khusus Ketua Umum, Prof. Dr. Haryono Suyono, menekankan bahwa Pengurus PWRI bertekad agar para anggota hidup bahagia dalam keluarga, tidak hidup dalam isolasi. Hidup dalam keluarga memberikan suri teladan dan mengawal anak, cucu dan cicitnya menikmati hidup bahagia dan sejahtera dalam Budaya Baru dengan Norma Baru yang dewasa ini sedang dirangsang perubahannya berkat serangan Civid-19 yang sangat ganas.
Setelah menjelaskan Budaya Baru dan Norma Baru secara singkat, Ketua Umum memberi pesan bahwa dewasa ini, para anggota PWRI harus memberi pesan secara sungguh-sungguh kepada anak dan cucunya yang berangkat sekolah atau kerja secara rinci, memberi nasehat agar dengan sungguh-sungguh dan tertib melaksanakan pesan-pesan dengan disiplin tinggi manakala berada di sekolah atau kantor, dan apabila sampai di rumah, segera melakukan bersih diri, pakaian, kaca mata, tas kerja dan segala sesuatu yang dipergunakan di kantor maupun dalam perjalanan sebelum menyentuh anak yang sangat disayanginya demi keselamatan anak tersayangnya. Pesan ini ditekankan dengan sungguh-sungguh karena anak, cucu dan cicit yang ada di rumah akan harus aman menjalani hidup yang panjang sebelum bisa menggantikan dua orang tuanya.
Karena selama enam bulan ini anak-anak dan cucu belajar dan bayak bekerja dari rumah, maka dianjurkan untuk melaksanakan “kurikulum pagi” yaitu mengumpulkan sampah diolah menjadi pupuk organik serta menggarap halaman rumah di sekitarnya menjadi “kebun bergizi”, empang ikan, dan kalau mungkin memelihara unggas dan binatang piaraan seperti ayam dan kambing agar bisa membangun ekonomi keluarga menghemat belanja dan membangun kerja sama dalam ekonomi keluarga sesama tetangganya. Gerakan ini dikembangkan bersama Jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pertanian dan BKKBN, karena itu para Pengurus dan Anggota PWRI, dengan adanya MOU dengan BKKBN mengantisipasi dan memberikan dukungannya yang maksimal.
Setelah Pidato dan Sambutan serta doa, acara dilanjutkan dengan Pemberian Penghargaan oleh PB PWRI kepada Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Bupati Kulon Progo, Bupati Banjarnegara serta para penerima Penghargaan lainnya. Pengurus PB PWRI diwakili oleh Sekretaris Jendral PB PWRI Progo Nurjaman yang datang ke Banjarnegara di dampingi pengurus PB lainnya. Acara ditutup dengan menyanyi dan menari ria bersama, para pensiunan yang hadir merasa sangat bersyukur Acara Virtual dengan kombinasi peserta terbatas berjalan lancar. Selamat Hari Ulang Tahun PWRI yang ke 58, Hidup PWRI dengan segala dedikasinya.