Kepala Badan Ketahanan Pangan Dukung “Kurikulum Pagi” hijaukan Halaman Rumah

agung1.jpg

Gagasan “Kurikulum Pagi” guna memperkuat program Tanaman Halaman yang selama ini menjadi garapan Kementerian Pertanian, khususnya Kepala Badan Kethanan Pangan yang dipimpin oleh Dr. Ir. Agung  Hendriadi, M. Eng dan jajarannya mendapat tanggapan positif. Pernyataan itu terungkap sewaktu Prof. Dr. Haryono Suyono Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT, mantan Menko Kesra Taskin, sekaligus Pembina Yayasan Anugerah Kencana Buana,, Anugerah, didampingi Ir. Sutarto Alimoeso, mantan Dirjen dan Kepala Bulog, Ketua dan Pengurus Yayasan Anugerah, Drs. Fajar Wiryono, Drs Rudi Lubis dan Dr. Mulyono D. Prawiro pagi ini mengadakan silaturahmi di kantor beliau di Pasar Minggu.

T1.jpg

Dalam suatu pertemuan yang akrab Prof. Dr. Haryono Suyono membuka pertemuan dengan menyatakan bahwa karena gangguan Virus Corona atau Covic-19, anak-anak pelajar SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi terpaksa belajar dari rumah, karena bahaya Virus itu memaksa semua kegiatan di lakukan dari rumah atau di rumah saja guna menghindari berkumpulnya banyak orang. Ini semua karena menghindari penularan yang sangat berbahaya sehingga pemerintah dan kita semua melakukan protokol kesehatan yang mengharuskan setiap orang memakai Masker dengan disiplin tinggi, tidak bersalaman kalau bertemu satu sama lain, mengambil jarak sekitar satu setengah meter atau lebih, tidak berkumpul dengan banyak orang dan tidak melakukan bepergian ke keluar rumah atau keluar kota kalau memang tidak sangat diperlukan.

agung3.jpg

Keharusan belajar atau bekerja dari rumah itu telah menggelitik Prof. Dr. Haryono Suyono, yang dewasa ini adalah Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT, dan semula untuk waktu yang lama menjabat sebagai Kepala BKKBN, Menko Kesra dan Taskin, serta di masa lalu melaksanakan Program UPGK, Program Gizi Keluarga dan mendapatkan pengalaman yang luas dalam pengembangan “Kebun Bergizi” dengan memanfaatkan halaman rumah penduduk, terpanggil untuk mengingatkan masyarakat menggunakan kesempatan yang terbuka, merangsang dan menyegarkan kembali kebiasaan UPGK, khususnya merangsang pengembangan “kurikulum Pagi” dengan mendorong jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberlakukan “kurikulum pagi” atau “kuliah pagi” dengan lebih dulu di rumah masing-masing “mempersiapkan halaman rumah” dengan mengolah tanah dan mengumpulkan sampah. Tanah diolah untuk siap menjadi lahan siap tanam dan sampah dikumpulkan untuk membuat pupuk organik sehingga tanah yang tidak subur bisa di beri pupuk organik tersebut. Apabila telah siap maka tanah yang sudah subur bisa di tanami sayur dan buah-buahan sehingga keluarga bisa memanfaatkan hasil tanaman itu menambah gizi keluarganya.

Untuk itu sengaja dilakukan penjajakan kepada tiga instansi dengan sungguh-sungguh, yaitu pendekatan dengan Dirjen Pendidikan Tinggi Prof. Ir. Nizam MSc, DIC, PhD yang menyambut gagasan ini dengan sangat baik. Penjajakan yang sama juga dilakukan dengan jajaran Kementerian Pertanian, khususnya dengan Direktorat Jendral Hortikultura, Dr. Ir. Anton Prihasto Setyanto MSc dan bersama Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Dr. Ir. Suwandi MSc yang menyambut gagasan “kurikulum pagi” dengan sangat baik.

Pada hari Kamis ini pertemuan dengan Kepala Badan Ketahanan Pangan, Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng yang memberi penjelasan panjang lebar tentang kegiatan yang beliau pimpin dalam lingkungan Kementerian Pertanian selama ini.

Beliau menyambut baik gagasan bahwa anak-anak sekolah dan mahasiswa dalam “kurikulum pagi” disa dipadukan dengan kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Tani di desanya sehingga garapan mengolah halaman bisa dipadukan pula, lebih-lebih di daerah rawan stunting atau gizi buruk. Penanganan terpadu itu menjadi prioritas penting tahun ini dan lebih-lebih akan diperluas ke wilayah dengan jangkauan lebih luas tahun 2021 mendatang.

agung4.jpg

Menyambut gagasan melibatkan Pesantren dengan ribuan santri yang memiliki lahan luas dan mengajak para santri diberikan juga “Kurikulum Pagi Bertani” pada lahan yang dimilikinya sehingga konsumsi sayur dan buah-buahan dapat di supply dari Kebun Pesantren, beliau menyambut gagasan itu dengan baik. Bahkan siap untuk segera mulai dengan kegiatan itu tahun ini juga dengan memberikan bantuan bibit sayur atau keperluan pengembangan yang sangat signifikan. Beliau juga sangat antusias apabila Kelompok-kelompok Posdaya yang dibetuk berbagai Perguruan Tinggi, hasil dari KKN Mahasiswa dilibatkan dalam Kampanye Tanaman Halaman agar konsumsi gizi keluarga di desa dan di kota bertmbah baik. Dianjurkan agar keompok dalam Posdaya itu ikut menjadi anggota PokTan yang ada di desanya.

Secara kebetulan Kepala BKKBN Pusat Dr dr Hasto Wardoyo SpOG, konon minggu lalu mengadakan pertemuan dengan Presiden Jokowi yang intinya adalah penugasan agar BKKBN menjalankan fungsi koordinasi program dan kegiatan menagani masalah stunting yang akhir-akhir ini melanda banyak daerah di Indonesia. Peristiwa ini mirip dengan kerja sama antara BKKBN bersama Departemen  Kesehatan di masa lalu melakukan koordinasi dan kegiatan operasional Usaha Peningkatan Gizi Keluarga atau UPGK di desa-desa bersama jajaran PKK di seluruh Indonesia. Kegiatan mereka sangat tepat apabila dipadukan juga dengan kegiatan “kurikulum Pagi” yang dikembangkan menggarap halaman rumah keluarga sendiri.

agung5.jpg

Melalui Program UPGK tersebut dengan sabar keluarga-keluarga desa bisa menurunkan kasus gizi buruk termasuk stunting melalui partisipasi dan arahan penggunaan produksi padi dan berbagai makanan lokal yang mengandung nutrisi untuk melenyapkan stunting. Alhamdulillah, jenis padi ini tahun depan akan di tanam pada hamparan sekitar 50.000 ha lahan di seluruh Indonesia. Semoga berbagai upaya terpadu itu meringankan koordiasi yang akan dilakukan oleh BKKBN dan berbagai instansi lainnya dengan baik.

Haryono SuyonoComment