Rahasia bisa hidup dengan usia yang panjang

IMG_3110.JPG

Sebagai sesepuh dari jutaan pensiunan pegawai negeri dan pegawai BUMN PWRI, saya selalu mendapat pertanyaan tentang rahasia hidup berusia panjang, alhamdulillah sehat  dan tetap aktif dalam berbagai kegiatan, baik kegiatan resmi yang ada hubungannya dengan pemerintah atau kegiatan kemasyarakatan. Di sekeliling kita secara resmi atau tidak resmi banyak sekali nasehat dan petunjuk yang diberikan oleh banyak orang, termasuk petunjuk dokter yang kita kunjungi, atau ceramah mereka dalam berbagai kesempatan. Pada umumnya ceramah itu diberikan oleh dokter muda yang belum pernah berusia lansia, tetapi ada petunjuk dari dokter atau penduduk yang berusia lanjut yang melakukan berbagai kegiatan atau kebiasaan hidup yang berakibat usianya panjang, sehat dan tetap bisa melakukan berbagai kegiatan hampir tanpa gangguan. Beberapa petunjuk itu telah saya tulis dalam berbagai kesempatan atau saya sampaikan sesuai dengan pengalaman hidup saya yang dalam usia 28 tahun, maaf 82 tahun sekarang ini, selalu saya jalani dengan penuh ceria tanpa merasa pensiun.

Hari ini melalui media sosial WA, saya menerima pesan yang berisi uraian dari seorang muda, berjenggot, mungkin dari India, memegang Buku terbitan dari Okinawa di Jepang, dengan judul “IKIGAI” – “The Japanese Secret to long and happy life” yang dengan semangat tinggi, mengurai inti isi buku yang menarik itu. Menurut pendapat dan pengalaman saya, inti isi buku itu mirip pengalaman banyak sahabat yang aktif secara sukarela menjadi Pengurus PWRI atau Organisasi Sosial lainnya. Tentunya sebagai umat beragama, lebih dari itu ada syarat utama yang kita anut yaitu bahwa kita selalu berdoa memohon limpahan berkah Ridho dari Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa agar kita diberi usia panjang, sehat dan bisa tetap melakukan kegiatan dengan ceria yang membawa banyak manfaat untuk banyak orang, suatu pengabdian sosial kemasyarakatan sebagai rasa syukur menikmati karunia Allah yang Maha Besar.

Menurut anak muda berjenggot itu, maaf tidak tercantum namanya, dalam buku Ikigai disebutkan ada tiga rahasia untuk hidup dengan usia panjang, yaitu tetap aktif dan menikmati hidup bahagia, yaitu pertama selalu aktif bergerak, kedua, Ikigai artinya tidak memberikan kesempatan kepada pikiran dan tubuh untuk beristirahat dan ketiga, memilih lingkungan yang tepat dalam pergaulan atau dalam bahasa yang indah selalu bergaul dalam ibadah menyumbang kepada kegiatan sosial kemasyarakatan yang luas tanpa batas.

Dalam pengalaman kita yakini bahwa ketiganya perlu ditambah dengan prioritas pertama sebagai umat beragama, yaitu selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kedua selalu bersyukur atas segala karunia dan nikmat yang diberikan kepada kita dan keluarga, serta ketiga, selalu ceria dan optimis menghadapi masa depan serta banyak lagi yang intinya adalah hidup penuh dengan sikap positif menghadapi segala masalah yang dihadapi.

Dari uraian anak muda yang muncul melalui WA itu dijelaskan bahwa dari tiga prinsip IKIGAI itu pertama-tama bahwa kita harus tetap bergerak apa saja agar seakan hidup ini tetap seperti masa muda, semua bagian tubuh tetap dirangsang sendi-sendinya melalui kehidupan seperti masa muda penuh gerakan semua bagian tubuh, baik secara perlahan maupun cepat sesuai dengan usia masing-masing.

oRTU1.jpg

Prinsip kedua adalah Ikigai artinya pikiran dan badan tidak pernah pensiun, masih harus bekerja secara teratur, bangun pagi dan siap “pergi ke kantor” atau ke tempat usaha seperti biasa yang secara tidak langsung memberi pesan kepada otak dan seluruh bagian tubuh untuk menjamin “bagian-bagian”-nya tidak berhenti “operasional” karena belum waktunya pensiun tetap hidup seperti sedia kala. Prinsip Ikigai ini, bagi pegawai negeri, menunut setiap orang tetap tidak pensiun sebagai pegawai negeri tetapi menganggap bahwa uang pensiun adalah “gajih” yang tetap dibayar hanya jumlahnya lebih kecil, waktu pergi ke kantor boleh lebih santai dan kantornya bisa berubah sesuai pilihan sendiri, tempat kegiatan bisa di kediaman anggota pensiunan atau kunjungan silaturahmi kepada keluarga atau teman dekat. Atau seperti yang banyak dilakukan oleh rekan-rekan Pengurus Organsasi Sosial, mengikuti kegiatan sosial bersama sesama lansia secara sukarela untuk rakyat kecil yang membutuhkan uluran tangan yang tidak ada habisnya, bahkan waktu dua puluh empat jam terasa kurang karena kegiatan yang banyak sehingga waktu selalu terasa sempit.

Prinsip Ikigai ketiga adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial tempat kita hidup sehari-hari pada usia lanjut perlu dipilih yang membuat hidup ini nyaman, ceria, tidak memberikan tekanan berlebihan kepada pikiran dan tubuh kita yang karena makin tua, “onderdilnya” makin rapuh dan tidak segar seperti pada waktu masih muda. Pilihan lingkungan hidup ini akan memiliki andil yang besar dalam memelihara struktur tubuh dan pikiran seseorang yang akan menentukan panjang dan pendeknya usia. Penduduk Okinawa ternyata memiliki usia yang paling panjang di dunia, tidak sedikit yang berusia di atas 100 tahun aktif dalam kehidupan sosial di masyarakatnya. Bahkan masih keliling dunia menikmati keindahan ciptaan dari Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kalau kita menganut budaya dengan tiga prinsip itu, disertai Ketaqwaan yang tinggi terhadap Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, hidup dalam lingkungan sosial dengan prinsip melihat secara positif kehidupan rekan sejawat dan selalu ceria menghadapi masa depan, Insya Allah Indonesia akan mampu mengejar ketenaran lansia yang melimpah seperti Okinawa di Jepang.

IMG_2830.JPG
Haryono SuyonoComment