Silver College - Sanggar Lansia Sejahtera mulai marak
Hari ini Selasa 7 Januari 2020, tidak sampai satu minggu setelah tahun baru 2020, Prof. Dr. Haryono Suyono, didampingi oleh Dr. Mulyono Daniprawiro, untuk kedua kalinya melakukan “sidak” ke Panti Sasana Tresna Wreda (STW) RIA Pembangunan di kawasan Cibubur Jakarta. Dalam kesempatan itu Prof. Dr. Haryono Suyono diterima oleh Ibnu Abbas MKep, SKep dengan staf dan berlanjut dengan diskusi yang mendalam tentang usaha menyegarkan Rencana lama membangun “Silver College” atau “Sanggar Lansia Sejahtera” yang lebih marak dengan cakupan lebih luas, syukur bisa menjadi contoh nasional seperti beberapa waktu lalu sudah dicanangkan. Dalam pembicaraan pagi itu diarahkan agar dalam waktu singkat Ibnu Abbas diminta segera melapor kepada Pengurus, khususnya Ibu Rahadi Ramelan dan Ibu Milangoni Subiakto, guna mempersiapkan undangan kepada para Rektor atau Ketua Program Studi beberapa Perguruan Tinggi dan lembaga tertentu di Jakarta yang memiliki program untuk lansia atau pembangunan sumber daya manusia yang kiranya bisa bersama STW membangun program Silver College atau Sanggar Lansia Sejahtera yang telah tertunda untuk beberapa waktu sejak diresmikannya.
Dalam bincang-bincang itu dicatat bahwa STW sesungguhnya telah memiliki modal ruangan yang cukup representatif tidak kurang dari 60 kamar yang bisa menampung para peserta pertemuan, Seminar atau pelatihan guna menginap, ruang pertemuan yang cukup luas, serta peserta tetap untuk kegiatan yaitu para lansia penghuni, atau lansia yang seminggu sekali pada waktu ini biasa datang dan mengadakan kegiatan di STW tetapi kurang teratur, serta sahabat para mahasiswa kedokteran semester tenam atau tujuh yang bersama dosen pembimbingnya selama ini mengadakan kerja lapangan bersama para penghuni Panti atau tamu-tamu yang mengikuti pelatihan.
Diskusi itu dilanjutkan dengan meninjau ibu-ibu dari kampung sekitar yang mendapat pemeriksaan dari Co As yang sedang bertugas dan ada pula yang berlatih menjahit, merenda, berlatih kerajinan dan saling berbagi kebahagiaan sesama lansia lain sehingga hidupnya yang panjang makin berarti serta ceria karena dekat dengan sesama yang berbagi tanpa rasa sungkan karena tidak ada yang ketawa kalau pada usia tua mendapat kesukaran memasukkan benang melalui lubang jarum, yang main tua lubangnya kelihatan makin kecil, padahal seumur-umur lubang jarum sejak dulu memang sudah kecil.
Selanjutnya, Ibnu Abas juga menjelaskan bahwa pada waktu-waktu tertentu ada saja tamu dari luar kota yang mengadakan studi banding ke Panti STW untuk melihat dan mengadakan peninjauan bagaimana mengelola suatu Panti untuk lansia dengan acara rutin atau acara tambahan sehingga lansia tinggal nyaman dengan fasilitas yang memadai. Modal awal ini akan dijadikan bahan utama bersama Perguruan Tinggi di Jakarta untuk dijadikan contoh nasional agar daerah-daerah yang jumlah lansianya makin membengkak bisa belajar dari STW Cibubur, memanfaatkan lulusan berbagai Perguruan Tinggi dengan pengalaman lapangan, atau bahkan garapan kita bisa menjadi mitra dari lembaga internasional yang dewasa ini makin membutuhkan tenaga pendamping untuk lansia karena makin banyak negara yang mengalami penuaan penduduknya karena keberhasilan program KB dan kesehatan yang mendorong penduduk tumbuh seimbang dan makin banyak negara dengan struktur penduduk yang makin muda dan makin tua atau makin banyak negara memiliki penduduk berusia makin panjang.