Program baru setelah Logo diluncurkan

delapan fungsi.png

Kepala BKKBN dr. H. Hasto Wardoyo SpOG (K) pada awal bulan ini meluncurkan Logo BKKBN baru yang dimaksudkan untuk mengambarkan dan mengajak publik, utamanya rekan-rekan para pelaksana program di seluruh Indonesia, bahwa sasaran program dewasa ini sudah berubah, dari penduduk dengan pasangan usia subur yang dulu menganut budaya keluarga besar, menjadi anak muda modern yang termasuk dalam kultur Millenea dengan budaya  serba instan sehingga segala sesuatu harus di selesaikan dengan cara yang praktis dan cepat. Anak-anak muda Millenea tersebut adalah anak-anak para Akseptor KB hasil pengembangan BKKBN selama tahun 1970- 1990 yang diteruskan dengan hasil tahun 1990 – 2020 dengan tingkat fertilitas yang dulu 5,6 anak kepada keluarga baru dengan fertilitas hanya 2,4 anak, suatu keluarga yang dalam suasana rumah tangganya sangat berbeda dengan lingkungan sekitar yang juga bertambah instan.

Anak Muda.jpg

Dulu anak-anak menerima keadaan memperebutkan satu telur dadar untuk seluruh keluarga, sekrang mereka tidak lagi menyerah seperti itu, bahkan akan angkat telepon memesan dari juru masak di luar rumah melalui sistem antar yang hanya di tunggu dalam hitungan menit keinginannya terpenuhi. Anak-anak muda itu mengetahui bapak ibunya hanya mempunyai jumlah anak yang sedikit karena ikut KB, sehingga jangan dianggap mereka itu tidak tahu tentang KB atau pengetahuan reproduksi, tetapi sebagian kecil dari mereka ingin santai dan melakukan hubungan di luar nikah karena tergoda pasangannya yang bergaul bebas setiap hari, jauh lebih sering dibanding orang tuanya dulu. Kita alpa karena tidak memberikan alternatif lain sebagai hiburan yang menyenangkan kepada anak-anak muda itu, sehingga mereka melakukan hubungan seksual dengan mengabaikan akibat kehamilan yang mestinya bisa dicegah kalau ada alternatif kegiatan dan hiburan bagi anak-anak muda Millenial yang tingkat dinamika dan tuntutan kenikmatannya sangat instan dan tinggi.

Karena itu Kepala BKKBN dengan seluruh Deputynya perlu segera mengadakan Rapat Koordinasi dengan jajaran Kementerian, Lembaga Pemerintah dan Mitra Organisasi Sosial Kemasyarakatan lainnya guna menyusun dan melaksanakan kegiatan yang menarik dan diikuti kelompok Millenial yang jumlahnya sebagai Bonus Demografi sama banyaknya dengan Pasangan Usia Subur Muda yang melimpah. Sebagian besar sasaran itu belum menikah atau akan segera menikah, dan banyak sekali pasangan muda yang menunda anak pertama atau anak kedua tetapi memerlukan acara kegiatan atau hiburan untuk anak pertama yang sedang tumbuh agar tidak kesepian dan atau memaksa orang tuanya segera menghasilkan anak yang kedua.

gula.jpg

Di samping itu, tidak saja kegiatan, tetapi perlu dikembangkan hiburan segar agar anak-anak muda dapat mengaktualisasikan dirinya dalam “pesta anak muda” tanpa harus lari pada hubungan seksual yang berakibat kehamilan di luar nikah atau “terpaksa” menikah semata karena menghindari rasa malu karena terjadi kecelakaan seksual yang tidak terkendali. Suatu rentetan program yang sangat berbeda dengan program KKB di masa lalu tetapi suatu program memenuhi kebutuhan kegiatan anak muda untuk berjuang membangun bangsa yang sekaligus meningkatkan mutu fungsi keluarga yang akan menyertai kelompok Millenial dalam wujud kegiatan baru yang produktif dan hiburan seni budaya yang membawa nama baik keluarga dan bangsa yang berbudaya tinggi. Mari kita nantikan gebrakan BKKBN dengan logo barunya. Semoga.



Haryono SuyonoComment