Posyandu Desa Tinggarjaya Mampu Atasi Kasus Stunting

Posyandu yang secara resmi didirikan oleh Kepala BKKBN Dr. Haryono Suyono dan Menteri Kesehatan dr. Suwardjono Suryaningrat (alm) pada tahun 1983, sampai dewasa ini masih aktif di banyak desa. Melihat manfaat itu, Presiden Jokowi membangun ribuan Posyandu di desa-desa dengan Dana Desa. Karena itu dengan dicanangkan Logo baru, BKKBN perlu menyegarkan partisipasinya dan lebih aktif dalam kegiatan Posyandu di desa-desa dan membantu keluarga prasejahtera mengatasi masalah anak balitanya melalui Posyandu. Sekaligus lebih aktif dalam kampanye program gizi untuk ibu hamil dan anak balita agar kematian ibu hamil dan anak balita turun.

delapan fungsi.png

Menurut salah satu Laporan Akhmad Fadli, Desa Tinggarjaya memiliki jumlah Posyandu yang melayani anak-anak di bawah usia lima tahun relartif banyak di Kecamatan Sidareja. Ada sepuluh Posyandu yang melayani warga desa. Setiap tahun pemerintah desa mengalokasikan anggaran khusus, baik untuk operasional kader Posyandu maupun pemberian makanan tambahan untuk Balita dan Lansia. Pada taqhun 2019 Posyandu mendapat bantuan dana desa sebanyak Rp 53 juta.

Desa Tinggarjaya merupakan salah satu desa di Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Desa ini dipimpin oleh kepala desa perempuan, Suwarni. Program revitalisasi Posyandu menjadi salah satu prioritas guna meningkatkan pelayanan kesehatan di tingkat desa. Hal itu terlihat dari peningkatan alokasi anggaran untuk program-program kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya untuk anak balita, seperti sejak Posyandu seperti di tahun 1983, dilaksanakan oleh kader Posyandu yang biasanya ibu-ibu PKK, dibantu oleh dua bidan desa. Salah satu fokus layanan Posyandu adalah penimbangan dan pemantauan tumbuh kembang balita. Untuk itu para Kader Posyandu dan Bidan Desa bekerja bersama menyadarkan masyarakat berpartisipasi aktif memeriksakan tumbuh kembang anaknya di Posyandu. Hasilnya, angka partisipasi masyarakat Desa Tinggarjaya termasuk peringkat atas di Kecamatan Sidareja.

Selain untuk Balita, seperti diharapkan, Posyandu Desa Tinggarjaya memiliki Program Bina Keluarga Balita (BKB) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kesadaran ibu serta anggota keluarga dalam membina tumbuh kembang balita. Program tumbuh kembang anak, tidak hanya memeriksa anaknya, tetapi juga memperbaiki pola asuh keluarganya. Keluarga diharapkan mempunyai kesadaran pentingnya kesehatan balitanya.

Posyandu Tinggarjaya mempunyai program survei deteksi dini tumbuh kembang anak, sehingga jika ada kasus gizi buruk atau stunting akan diketahui. Ada satu kasus stunting yang ditemukan pada 2018 yakni di Posyandu Melati V Dusun Kedungwringin. Anak tersebut pada usia 33 bulan belum bisa berjalan dan beraktivitas normal layaknya anak seusianya. Penanganan pun dilakukan oleh para kader di Posyandu Melati V Dusun Kedungwringin Desa Tinggarjaya.

posyandu.jpg

Posyandu Melati V biarpun belum memiliki gedung sendiri tetapi merupakan salah satu posyandu yang angka partisipasi masyarakatnya paling tinggi. Untuk penanganan stunting Kader posyandu menggandeng organisasi masyarakat dan tokoh masyarakat untuk memberikan sosialisasi kepada warga. Kasus tsunting ditemukan setelah itu kader bersama bidan desa mengunjungi rumah anak stunting tersebut. Tim segera melihat kondisi anaknya, kondisi lingkungan dan keluarganya, agar bisa di intervensi sesuai kebutuhan. Setelah itu, korban diberi makanan tambahan secara terus-menerus dan dipantau secara terus-menerus. Makanan tambahan yang diberikan berupa biskuit, susu, dan makanan lokal yang mendukung kebutuhan gizi. Hasilnya, pada usia 41 bulan, korban sudah bisa jalan dan beraktivitas normal. Alhamdulillah, Posyandu memainkan peran seperti sebelum tahun 2000.

Haryono SuyonoComment