Pewarta KKB Pak H Harun Nurochadi Telah Berpulang ke Rahmatullah
Salah satu pewarta KKB sangat senior, Bapak H. Harun Nurochadi wartawan Gemari, mantan Sekjen IPKB, KNI dan banyak Kantor Berita lain serta pengisi berbagai surat kabar dan majalah nasional di masa lalu, terakhir bermukim di Depok, tadi malam dipanggil oleh Allah, Tuhan Yang Maha Esa dalam usia 74 tahun karena sakit. Bapak H. Nurochadi termasuk seorang wartawan yang sangat loyal, gigih dan tidak kenal lelah, memberikan bantuan kepada Program KB sejak tahun 1970 semasa Pimpinan Biro Penerangan masih di pedang oleh Almarhum Mardhani Saryono Dipo, Almarhum Bambang Suryopranoto serta banyak penjabat lain silih berganti, pak Nur karena jabatannya sebagai wartawan Kantor Berita, maka tulisan dan laporannya selalu ditunggu oleh wartawan daerah dan tersebar hampir di seluruh media masa, surat kabar dan majalah yang mengutipnya di seluruh Indonesia. Pak Nur, beliau sering di sapa, setiap hari selalu datang dan meminta bahan karena tuntutan wartawan yang mendapat tugas mengisi kolom di surat kabarnya atas bahan berita dari Kantor Beritanya dari seluruh penjuru tanah air pada jaman program KKB harus “jadi berita” setiap hari karena dituntut oleh masa yang sedang gandrung atau digandrungkan pada upaya menyadarkan masyarakat akan program yang dianggap sangat vital. Kalau sehari saja, Deputi KB atau kemudian Kepala BKKBN Haryono Suyono tidak memberi umpan berita, sampai malam Pak Nur akan tetap menunggu karena Pimpinan Redaksinya akan menegurnya. Suatu tanggung jawab yang ditekuninya dengan sabar dan ceria.
Pak Nur adalah salah s atu yang bersama Pak Ngatidjo almarhum, wartawan Senior dari Harian Berita Yudha, yang bersama dengan beberapa wartawan lain dan Deputi Kepala BKKBN Haryono Suyono pada tahun 1970-an mengadakan perjalanan beberapa hari sepanjang tidak kurang dari 1000 km di wilayah Kalimantan Barat dari desa ke desa menumbuhkan Gagasan dan Gerakan Safari KB di seluruh Desa di Indonesia. Perjalanan yang diliput dengan sangat baik itu mengesankan bahwa KB di desa yang jarang penduduknya juga sangat berguna bagi masyarakat. Kehamilan di daerah jarang penduduk perlu juga dibantu di jarangkan dengan KB sehingga di mana saja apabila pasangan usia subur siap, harus dan bisa langsung di layani di rumah penduduk yang memenuhi syarat. Kebutuhan itu mendorong Gagasan brilian yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Masyarakat KB berbasis masyarakat yang mengubah pelayanan KB bertempat di klinik menjadi pelayanan di mana saja asalkan memenuhi syarat kesehatan yang bersih. Pengalaman itu menjadi awal dari Gerakan KB ala Indonesia yang sangat luar biasa dan dikemudian hari di tiru di seluruh dunia dan menjadikan Indonesia suatu negara yang dianggap Pelopor Program KB yang berubah menjadi Gerakan Kemasyarakatan KB yang sangat dinamis dan berhasil.
Pak Nur adalah pekerja ulet yang bersama kawan-kawannya mengorganisasi wartawan dan penulis yang biasa meliput kegiatan KB dalam satu wadah IPKB atau Ikatan Penulis Keluarga Berencana, satu wadah yang menghasilkan tulisan dan berita yang tidak ada habisnya. Spiral, pil dan kondom yang sesungguhnya alat kontrasepsi biasa, bisa dilihat dari berbagai sudut pandang dan menjadi berita yang tidak ada habisnya. Melalui gerakan para penulis dan wartawan itu kegiatan KIE, Komunikasi, Informasi dan Edukasi yang dilakukan oleh BKKBN ditambah dengan kegiatan advokasi bisa melebar luas ke seluruh Indonesia. Para pejabat dan masyarakat luas seakan di datangi sesuai kepentingan dan harapan masing-masing sehingga mereka diajak mengambil tanggung jawab yang membawa program KB segera di cintai rakyat banyak, dan masyarakat merasa memiliki program sehingga suksesnya program KB tidak lain adalah hasil kerja sama gotong royong yang di ramu dengan kasih sayang karena pendekatan yang sangat berhasil mengajak setiap orang menjadi sahabat yang sangat mencintai masa depan keluarga yang harus berubah menjadi keluarga yang bahagia dan sejahtera, Alhamdulillah anak beliau ikut mendapat berkah ada yang menjadi dokter. Dan lebih dari itu ada karangan bunga dari Kepala BKKBN dr H Hasto Wardoyo, SpOG(K) dan banyak sahabatnya hadir dari Yayasan Anugerah Kencana Buana Mas Fajar Wiryono, mas Rudy Lubis, mas Triadi P Suparta dan mbak Yeni Heryani serta dari Damandiri pak Hendro B Setiawan, mbak Ary Yusnita, dan banyak dari kalangan lainnya.
Pak Nur dan kawan-kawan beliau yang sebagian telah mendahuluinya adalah pahlawan yang ikut mengukir persahabatan dan rasa memiliki Gerakan KB yang sangat mendunia dan berhasil dengan sangat gemilang. Semoga arwah beliau diterima sesuai jasa-jasanya dan kepada arwah beliau diberikan tempat yang sebaik-baiknya di sisiNya. Amin.