Alumni SMA 4Be Perjuangan Yogyakarta selalu siap berjuang
Pada hari Sabtu yang penuh barokah minggu lalu, Gedung SMA 3 di Kota Baru Yogyakarta dipadati sekitar “700-an mantan pelajar SMA” yang sebagian pernah pada siang hari belajar di Gedung SMA ini sebagai tempat belajar SMA 4B. Mungkin merasa kasian kenapa sama-sama sekolah Negeri para pelajar itu masuk sekolah siang hari, sehingga pada akhirnya pemerintah menyediakan Gedung baru di Jalan Magelang agar pelajar SMA4B bisa belajar mulai pagi dan tidak rendah diri. Akhirnya sekolah yang siswa awalnya menampung “tentara pelajar pejuang” yang di masa revolusi menyimpan bukunya dan menggantinya dengan pistol dan bedil ikut berjuang mengembalikan kemerdekaan yang direbut kembali oleh Belanda. Setelah Yogyakarta kembali sebagai Ibukota RI, anak-anak muda itu diberi kesempatan sekolah di SMA Perjuangan yang selanjutnya di sebut SMA 4Be. Karena tidak ada gedung sekolah, maka mereka diberi kesempatan masuk sekolah setelah anak-anak SMA 3B selesai siang harinya. Karena umumnya siswa adalah pejuang gigih yang sekolah lagi, konon kisahnya, masih ada yang membawa pistol. Namun karena ketekunan, gurunya selalu memberi nilai lumayan, sehingga lulusan SMA Perjuangan itu “menjadi orang” sesuai perjuangannya.
Setelah menamatkan pendidikan, alumni SMA 4B dan pelajar baru tahun tahun berikutnya mewarisi semangat perjuangan sebagai pelanjar pejuang mewarisi semangat kakak kelasnya. Karena itu sampai lulusan tahun 1957-1958, banyak lulusan SMA 4Be menjadi anggota TNI sampai ada yang mencapai pangkat Kolonel atau Jendral dengan jabatan terhormat pada kesatuannya atau memangku jabatan dalam kariernya sebagai Direktur, Dirjen, Kepala Lembaga, Sekjen atau jabatan sebagai Bupati atau Walikota dan jabatan puncak tingkat Menteri dan Menko.
Melalui perjuangan yang gigih pemerintah memberikan Gedung baru untuk SMA 4B di Jalan Magelang. Peristiwa itu diperingati oleh para senior yang masih kuat dan tetap cinta almamaternya sebagian dengan berjalan kaki menuju gedung baru, tetapi tidak kurang dari 600-san menumpang 60 andong sambil “cekikan guyon maton” sesama angkatan mengenang masa muda sambil naik andong yang sama. Secara kebetulan salah satu lulusan SMA4B, Haryono Suyono, ada hubungan dengan MMTC dan TVRI sehingga Panitia diminta menghubungi Ketua MMTC dan Wakilnya, Bapak Nur Iza dan Ibu Nunuk Parwati guna mendapatkan dukungan dan peliputan. Karena dukungan yang luas itu, beberapa surat kabar dan media sosial lain, Harian Kedaulatan Rakyat, Merapi, Gemari.id dan media sosial lainnya memberikan liputan yang simpatik atas acara meriah yang diikuti ribuan lulusan SMA 4Be perjuangan Yogyakarta yang banyak menghasilkan prestasi unggul tersebut.
Setibanya para alumni di Gedung Sekolah di Jalan Magelang, para Allumni tapak tilas melihat kembali kenangan di masa muda, ada yang menengok mbok Bon penunggu warung dan “membayar” tempe atau tahu yang dimakan tanpa bayar sebelumnya, ada yang kecewa karena mbok Bonnya sudah ganti karena “sudah tamat SMA” atau “dipanggil kembali” oleh Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga alumni yang berhutang itu langsung berdoa semoga di muliakanlah kuburnya. Ada yang berbaik hati bertemu Kepala Sekolah Bapak Joko Tumuruno serta guru yang semua mengenakan kaos seragam merah menyala sehingga agak sukar membedakan mana guru SMA atau mana alumni, karena ternyata sama-sama “pernah muda”. Tim SC Panitia bersama yang dipimpin Agus Awali dan pasukannya menjadi sangat sibuk mengatur acara dan persiapan ruangan untuk Munas bersama Ketua SC Panitia Pusat yang dibantu oleh Panitia OC yang dipimpin Wawan Hermawan, angkatan 1984 yang kebetulan adalah Ketua Kadin Sleman. Dengan senyum yang menawan, Ketua Alumni Prof. Dr. Edy Suadi Hamid yang pernah menjadi Rektor UII yang berhasil, sekarang menjabat sebagai Rektor Universitas Widya Mataram, merasa puas melihat gairah yang menggebu dari kawan-kawan alumni antar generasi datang kembali ke sekolah yang dicintainya.
Segera setelah beristirahat sejenak, para Alumni langsung diajak masuk ruangan guna mengadakan Musyawarah Nasional guna membahas upaya mendengarkan laporan Pengurus dan memilih pengurus baru Periode berikutnya karena Pengurus lama sudah dua kali masa jabatan. Dengan dihadiri Ketua Pengurus lama Prof. Dr. Edy Suadi Hamid, Ketua SC Agus Awali dan anggotanya, Ketua OC Wawan Hermawan memimpin Sidang Pembukaan yang mulai menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya oleh seluruh alumni yang hadir bersama Kepala Sekolah dan para guru SMA yang ikut hadir pada Pembukaan Munas tersebut. Setelah sambutan Kepala SMA 4Be Joko Tumuruno tentang kemajuan dan prestasi SMA 4Be sampai sekarang, termasuk yang sangat menonjol dalam Bidang Olah Raga, acara dilanjutkan dengan sambutan singkat yang memberi semangat pada para Alumni yang cinta Alma Maternya untuk “membuka sekolah” bagi pelajar SMA 4Be di lingkungan masing-masing sesuai anjuran Mentieri Pendidikan dan Kebudayaan agar tumbuh “Link and Match” antar sekolah dan dunia kerja dari Alumnus tertua Prof. Dr. Haryono Suyono. Tanpa basa basi yang berbelit Munas Alumni segera di buka oleh Ketua OC yang memimpin Sidang secara aklamasi dipilih sebagai Ketua Munas.
Konon Munas yang diikuti wakil-wakil tidak kurang dari 1800 Alumni yang hadir itu berjalan lancar dan akhirnya lima formatur memilih Wawan Hermawan lulusan tahun 1984 sebagai Ketua Umum baru yang dalam waktu 45 hari diminta segera melengkapi Pengurus Alumni secara lengkap. Suatu musyawarah yang lancar penuh kekeluargaan yang akrab dalam kasih sayang sesama Alumni SMA 4Be Perjuangan Yogyakarta.
Malam harinya di Gedung JCC para alumni sudah mulai berkumpul sejak jam 18.00, tetapi agak mengesankan kurang gairah karena saat Ketua Panitia memberikan sambutan, hanya ada sekitar 950 tamu membuat Panitia sedikit berkecil hati. Tetapi makin malam makin berdatangan tamu-tamu baru lain sehingga Gedung JCC dipenuhi para Alumni sekitar 1.200 orang yang bernostalgia sampai larut malam seakan hari tidak pernah ada akhirnya. Sungguh membesarkan hati dan membuat Reuni Akbar SMA 4Be 2020 suatu kenangan indah yang disertai tekad saling bersilaturahmi membulatkan tekad menyukseskan perjuangan bangsa melepaskan diri dari lembah kemiskinan dan maju bersama menjadi bangsa besar yang mandiri, bahagia dan sejahtera. Semoga.