Seminar Nasional Pembangunan Desa
Jambi, 3September. Rektor Universitas Negeri Jambi, Prof. Johni Najwan, SH, MH, PhD, pada hari Selasa 3 September 2019 membuka Seminar Nasional di Aula Universitas yang megah itu mengambil tema Pembangunan Desa dan Masyarakat Desa dihadiri oleh tidak kurang 500 undangan yang memenuhi Aula Perguruan Tinggi ternama di daerah itu. Tema pokok itu di kembangkan secara khusus pada kebutuhan listrik dalam pembangunan yang dibawakan oleh Tim Pakar Menteri Desa dari Jakarta, Prof. Dr. Ilya Avianti SE MSI AK, Dr Aviliani, Prof Dr. Haryono Suyono serta Dosen muda dari Universitas Jambi Nazarudin PhD lulusan Perguruan Tinggi Inggris. Paparan para Nara Sumber diantar oleh Modertator Ketua LPPM Dr Ade Oktavia SE MM dan jajaran Dosen Srikandinya yang acara bergiliran sekaligus menjelaskan tujuan Seminar. Dari pusat para anggota Pakar dikawal oleh Tim Asisten Abdullah Kamil, Hilmi, Sukma Wulandari dan Yudha yang dengan gesit mempersiapkan segala logistik dan materi Seminar secara sempurna. Peserta Seminar yang memadati Aula dengan antusiasme yang sangat tinggi dalam mengajukan pertanyaan terdiri dari para dosen, mahasiswa senior dan lebih dari lima puluh Kepala Desa yang berasal dari Desa-desa tidak jauh dari Kampus Universitas Jambi. Panitia juga menjelaskan bahwa sesungguhnya peserta lebih banyak lagi tetapi karena ruangan berjubel, sebagian ada yang mendengarkan dari luar Aula yang megah tersebut.
Setelah mendengarkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang diantar oleh Paduan Suara Perguruan Tinggi Jambi, disusul dengan Pidato Ketua Panitia, Ketua LPPM, akhirnya pembukaan Seminar diantar oleh Rektor menjelaskan bahwa Universitas Jambi yang memiliki kerja sama dengan Kementerian Desa PDTT melalui Pertides memiliki komitmen yang tinggi membantu pembangunan desa dan masyarakat desa melalui penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan berbagai penelitian, pengembangan dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat lainnya. Tidak jarang perguruan tinggi yang dipimpinnya bersama Pemerintah Daerah menyelenggarakan berbagai pertemuan ilmiah dan terlibat dalam pertemuan membahas masalah pembangunan yang penting lainnya di provinsi ini.
Setelah Pidato Rektor, Seminar langsung dimulai dengan paparan Prof. Dr. Ilya Avianti SE, MSI, AK, anggota Tim Pakar Menteri Desa PDTT, yang kebetulan juga Ketua Dewan Komisaris PLN, menjelaskan tentang kebutuhan listrik secara nasional dan provinsi Jambi yang secara bertahap dipenuhi melalui penyaluran listrik oleh PLN. Karena luasnya wilayah dan kebutuhan yang meningkat berkat kemajuan pembangunan, maka dirasakan bahwa kebutuhan listrik itu belum seluruhnya mencukupi. Oleh karena itu digambarkan dengan contoh-contoh kasus melalui slide dan uraian yang jelas bahwa masyarakat diundang dan diberi kesempatan mengembangkan listrik secara mandiri bekerja sama dengan PLN, atau bahkan listrik yang dikembangkan bisa disalurkan oleh PLN untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau usaha industri. Pengembangan listrik mandiri itu dicontohkan juga bisa menggunakan bahan baku yang berasal dari sampah melalui pengolahan yang dapat dikerjakan oleh masyarakat luas memiliki dampak ganda menyegarkan lingkungan dan menghasilkan olahan sampah yang membawa berkah kepada rakyat.
Uraian itu disambung oleh Ibu Dr. Avianti yang secara khusus turun panggung, karena beliau adalah Dosen di berbagai Perguruan Tinggi, langsung memberikan kuliah panjang lebar tentang pengembangan usaha industri antar wilayah yang menggabungkan produk-produk unggulan antar wilayah yang diolah secara modern bekerja sama dengan off taker pembeli hasil produk olahan tersebut. Pengembangan produk unggulan antar wilayah yang di masa lalu sukar dikerjakan karena off taker harus menanggung segala modal usaha, dewasa ini sangat dipermudah karena Pemerintah tingkat pusat dan daerah ikut serta dalam mempermudah ijin, kalau perlu membantu mengolah tanah dan memberikan dukungan modal investasi yang memperingan usaha berskala besar 9menjadi lebih murah dan produknya bisa bersaing dalam pasar nasional maupun internasional.
Pembicara berikutnya, Prof. Dr. Haryono Suyono, selaku Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT, meniru gaya Dr Aviliani, turun panggung dan mendekat kepada ratusan dosen dan mahasiswa serta Kepala Desa yang duduk dengan sangat sopan di barisan paling depan, memberikan gambaran tahapan pembangunan secara ringan yang dapat ditempuh oleh Pimpinan Masyarakat Desa agar muncul berpartisipasi yang tinggi dan aktif mulai dari usaha yang memperingan keluarga agar ikut membangun sampai usaha di desa yang mendatangkan keuntungan masyarakat secara luas. Dengan jelas digambarkan bahwa keluarga muda yang istrinya makin tinggi pendidikannya di beri kesempatan kerja di luar rumah tetapi anak-anak balitanya di desa di sediakan PAUD hampir di semua desa, sesudah sekolah di PAUD diasuh oleh kelompok ibu-ibu PKK yang membentuk Bumdes untuk mengasuh anak balita dengan biaya yang sangat ringan sehingga ibu-ibu muda desa dapat bekerja membangun ekonomi rumah tangganya.
Prof. Dr. Haryono Suyono dengan gayanya yang santai dan penyajian yang kocak mencontohkan Bumdes yang menggali kekayaan dan keindahan desanya menjadi obyek wisata yang dikelola oleh anak muda desa menjadi tujuan wisata penduduk kota bahkan disediakan home stay pedesaan yang nyaman dengan hiburan yang digali dari tarian dan nyanyian serta souvenir kenangan dari desa yang menarik dan tidak mahal. Suatu gagasan turisme pedesaan yang menarik yang bagi banyak desa telah menghasilkan pendapatan asli desa yang sangat tinggi.
Sajian terakhir diberikan oleh Nazarudin PhD yang konon pernah tertahan di airport internasional karena namanya dikaitkan dengan tokoh yang sedang dalam urusan politik dengan paparanya yang memberikan contoh lebih konkrit bahwa listrik pedesaan bisa juga dikembangkan bukan dari sembarang sampah, tetapi dari sisa-sisa tanaman sawit yang daerah Jambi atau daerah perkebunan lain melimpah. Bahan-bahan itu dewasa ini banyak di ekspor dan dijadikan bahan bakar yang kalau di kembangkan dengan baik bisa menjadi bahan baku yang sangat bagus untuk mengembangkan listrik pedesaan. Biarpun secara sederhana disajikan juga proses pembuatan listrik tersebut yang sesungguhnya di berbagai perkebunan telah dilakukan untuk keperluan internal.
Panitia melalui moderator yang cantik dan dengan sopan memelihara manajemen penyajian tidak menutup Seminar dengan kesimpulan yang biasanya menjadi ceramah tandingan dari para nara sumber, tetapi dengan quis singkat kepada para peserta untuk menebak cukilan dari bahan Seminar dengan menanyakan kepada para peserta siapa yang bisa menjawab dengan tepat. Kepada penjawab yang benar diberikan hadiah yang menarik. Suatu inovasi menghindari Moderator sebagai pesaing penyaji malah. Selamat Universitas Jambi dengan kreatifitasnya, semoga bahan Seminat membawa manfaat untuk pembangunan desa dan masyarakat desa di Jambi untuk maju dan mandiiri.