Sumur sebagai Ketersediaan Air Desa

sugih.jpg

Melalui Situsnya, Media Sosial yang dikelola Kementerian Desa PDTT, dikeluarkan gagasan yang sebagian sudah dilaksanakan dan bisa ditiru oleh desa atau kawasan pedesaan yang memiliki kesamaan atau minat mencoba gagasan itu di desanya. Berturut turut gagasan yang baik itu akan ditampilkan dalam situs gemari.id sekali kali diberikan editing atau penambahan atau komentar oleh Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT Haryono Suyono sekedar agar makin jelas atau makin mendapatkan perhatian.

Konon di berbagai tempat di Indonesia sering mendapatkan musim kemarau yang lama menyebabkan persediaan air di sawah atau bahkan di sumur-sumur penduduk menjadi kering. Kemarau panjang itu menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia terjadi kekeringan sehingga mereka sulit mendapatkan air bersih.

Selain kekeringan di wilayah kota, wilayah desa pun dilanda kekeringan menumbhkan gagasan di sebuah Desa mengembangkan program inovasi Teknologi Sumur oleh Desa Sugih Waras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang dengan bantuan tenaga profesional yang mendampingi Himpunan Penduduk Pemakai Air Pam (HIPPAM) membuat teknologi sumur yang diperlukan oleh mereka.

Bersama tenaga ahli tersebut, mereka membuat sumur submersible yang memiliki kedalaman 60 meter dan menambah kembali 2 sumur untuk menampung air lainnya. Dengan kerjasama tersebut, pada akhirnya warga Sugih Waras pun bisa mendapatkan air bersi dan bisa didistribusikan ke rumahnya masing-masing. Dengan inovasi tersebut, bisa didistribusikan ke desa lain hingga mencapai 972 pelanggan. Dengan adanya sumur tersebut kebutuhan air bersih dapat dipenuhi selama musim kering dan apalagi padaa saat musim hujan. Semoga ada manfaatnya. Kalau snda ada minat tulislah surat atau hubungi langsung Kepala Desa yang bersangkutan atau kepada Menteri Desa PDTT di Jakarta agar dapat diberikan petunjuk lebih lanjut.

kebumenekspres.com)-Komisi B DPRD Kebumen merekomendasi usulan Desa Sugihwaras Kecamatan Adimulyo untuk Perbaikan saluran irigasi. Hal ini lantaran irigasi yang saat ini menjadi urat nadi pertanian di desa setempat, kondisinya sangat tidak layak. Akibatnya, produksi pertanian pun terganggu.

 Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Komisi B DPRD Kebumen Sudarmaji saat meninjaun saluran irigasi di Desa Sugihwaras, Senin (4/6). Pihaknya yang melihat kondisi saluran irigasi seketika merasa sangat perihatin. Hingga kini kondisi masyarakat desa tersebut pun belum sesuai namanya yakni Sugih dan Waras. “Saya merekomendasi untuk usulan saluran irigasi tersebut, sebab ini sangat penting. Irigasi menjadi hal pokok pada pertanian di Desa Sugihwaras,” tuturnya.

 Sebelum meninjau lokasi, dilaksanakan pertemuan di balai desa setempat. Pertemuan membahas tentang usulan saluran irigasi dan jalan di lokasi pesawahan desa. Pertemuan juga dihadiri oleh perwakilan pihak Kecamatan Adimulyo, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas Pertanian dan Pangan.

 Kepala Desa Sugihwaras Darimin menyampaikan kondisi Desa Sugihwaras memang cukup memprihatinkan. Musim hujan, selalu kebanjiran sedangkan musim kemarau mengalami kekeringan. Hingga kini belum ada solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. “Bahkan beberapa infrastruktur yang ada belum dapat difungsika,” paparnya.

 Bambang (60) salah satu tokoh masyarakat mengemukaan, saluran irigasi tersebut merupakan hal yang sangat penting. Irigasi merupakan hal vital untuk menujang peningkatan produksi pertanian. Saat ini sumber air diambil dari sungai yang ada di desa setempat. Kendati demikian air tidak dapat mengalir dengan baik untuk mengairi 100 hektar sawah. Hal ini lantaran kondisi saluran irigasi yang buruk. “JIka diperbaiki mudah-mudahan menjadi solusi peningkatan pertanian,” jelasnya.

 Sementara itu Sujiman (41) tokoh masyarakat lainnya membenarkan jika kondisi Sugihwaras memang miskin. Bahkan Sugihwaras tidak mempunyai bondo desa sebanyak desa lainnya. Maka dari itulah masyarakat bingung hendak kemana lagi dalam meminta bantuan untuk pembangunan, selain kepada pemerintah. “Kami hanya bisa meminta, sebab jika murni swadaya, masyarakat akan keberatan,” katanya.

 Kepada Perwakilan dari Dinas Pertanian dan Pangan Sudarmaji menyampaikan pihaknya telah merekonendasi usulan tersebut. “Tolong nanti sampaikan kepada Kepala Dinas jika kami telah merekomendasinya,” ucapnya. (mam)

 

Haryono SuyonoComment