Warga Pacitan bangga warganya memiliki Bintang Republik Indonesia

IMG_3951.JPG

Pada hari Sabtu sore sejuk tanggal 14 September, tanpa disangka Wakil Bupati Pacitan, Yudi Sumbogo didampingi Kepala Desa Sidomulyo,  Kapten (Purn) Tanggono dan beberapa warga Pacitan di Jabodetabek. Keduanya sedang di Jakarta dalam acara silaturahmi warga Pacitan yang pernah dibinanya selama ini. Dalam pertemuan silaturahmi yang disambut pak Haryono dan Ibu Astuty dengan ceria itu secara spontan ditanyakan rahasia yang dimiliki Ibu dan pak Haryono yang selalu segar dan optimis. Secara spontan para ibu diajak ke dapur dan diberi demo sarapan pagi pak Haryono, suatu olahan ramuan resep Prof. Dr. Askandar, Ahli Penyakit Dalam dan Gizi dari Unair di Surabaya yang menjadi sarapan pagi suaminya, yang alhamdulillah tetap bugar dan ceria sampai hari ini.

Wakil Bupati dan Kepala Desa, yang mengetahui bahwa warganya dari Pacitan adalah Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT, secara tidak resmi mengabarkan kemajuan Pembangunan Desa dan masyarakatnya di Pacitan. Setelah Wakil Bupati menceritakan upaya pembangunan Desa dengan menggunakan dana desa, Kepala Desa Sidomulyo Kapten Tanggono, yang di masa lalu mengajak warga Pacitan di Jakarta membangun usaha dengan dukungan Yayasan Damandiri dan Bank Pembangunan (BPD) Jatim sebagai modal utama usahanya dalam bidang Binatu , ternyata berhasil dengan baik. Usaha itu dewasa ini sangat meluas di Jakarta sehingga dapat dikatakan hampir 90 persen usaha Binatu di Jakarta dilakukan oleh warga dari Pacitan. Usaha binatu itu juga berkembang ke kota-kota lain di Jawa Barat, Banten dan kota-kota lainnya lagi.

IMG_3948.JPG

Setelah sukses di Jakarta, Pak Tanggono, yang pensiunan TNI dengan pangkat Kapten (?) atau lainnya, merasa terpanggil untuk kembali ke kampung halaman. Segera setelah kembali ke Kampung halaman di Desa Sidomulyo, pak Tanggono ikut dalam pilihan Kepala Desa dan terpilih dengan mutlak. Dewasa ini menjabat Kepala Desa di Desa yang sedang berkembang itu.

Pengalamannya sebagai entrepreneur di Jakarta membangun masyarakat Pacitan yang kemudian menguasai industri jasa Binatu sampai lebih dari 90 persen itu mendorongnya sebagai Kepala ?Desa untuk dalam waktu singkat cancut tali wanda membangun Desanya. Secara kebetulan dengan pengalamannya di Jakarta dan mengikuti pengalaman desa lain melalui berita dalam situs Gemari.id yang selalu di bacanya, Kepala Desa Tranggono segera mengatur pembangunan desanya bersama masyarakat melalui forum Rembug Desa. Berbagai upaya pembangunan desa melalui Bumdes dikembangkan antara lain mengemas air minum dan lainnya yang sekarang mulai memberikan pendapatan desa secara positif.

Silaturahmi singkat sebagai rasa syukur terpilih sebagai Kepala Desa itu juga meminta restu untuk terus mendapat informasi melalui gemari.id sebagai media belajar dari pengalaman desa lain dari seluruh Indonesia untuk diterapkan di desanya. Wakil Bupati yang juga pangamat yang rajin dari laporan dari desa ke desa yang dimuat secara rutin dalam situs gemari.id ikut menikmati dengan antara lain menyebarkan tanaman kelor dan pisang Cavendis ke desa-desa di Pacitan.

Dalam kesempatan silaturahmi sore itu, para tamu diajak melihat koleksi Bintang Kehormatan yang dimiliki oleh salah satu anak Pacitan Haryono Suyono yang tersimpan rapi di suatu lemari kaca di ruang Pertemuan di rumahnya. Mereka melihat Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia yang biasanya dianugerahkan kepada Kepala Negara atau Wakil Kepala Negara Indonesia atau Tamu Negara RI, ternyata pernah dianugerahkan kepada putra Pacitan selaku Menko Kesra Taskin, Haryono Suyono seperti juga dianugerahkan kepada Putra Pacitan lain, Presiden RI untuk dua masa jabatan, Susilo Bambang Yudhoyono. Alhamdulillah, Pacitan memiliki dua orang putra daerah yang mendapat kehormatan Bintang Republik Indonesia.

Haryono SuyonoComment