Statistik sebagai kekuatan untuk membangun Rencana, Proses dan ukur Keberhasilan

IMG_3868.JPG

Hari ini Sabtu 14 September, sekitar 400 aluns lulusan Akademi Ilmu Statistik (AIS), dari angkatan pertama sampai angkatan ke 59, mengadakan Reuni yang diselenggarakan oleh Panitia yang dipimpin oleh Adi Wiriana, di Gedung Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) di Jakarta. Dari Angkatan yang pertama yang hanya menampung sekitar 30 peserta, hadir antara lain Prof. Dr. Supranto MA, penulis berbagai buku ajar Ilmu Statistik dan Dosen berbagai Perguruan Tinggi di Jakarta, angkatan ke tiga hadir Prof. Dr. Haryono Suyono, mantan Kepala BKKBN, Menteri Kependudukan dan Menko Kesara Taskin pada masa Presiden HM Soeharto dan BJ Habibie, Dr. Rusman H, mantan Kepala BPS dan Wakil Menteri Pertanian, para tokoh senior dan para lulusan muda yang masih aktif dalam berbagai posisi, termasuk ada juga Anggota DPR atau bahkan ada yang menjabat Kepala Bappeda pada tingkat Kabupaten.

IMG_3922.JPG

Karena itu ketika pak Haryono Suyono yang dianggap sesepuh memberikan sambutan, dikatakan bahwa Akademi Ilmu Statistik yang biasa disingkat AIS, bisa diartikan sebagai Akademi Ilmu Segalanya karena lulusannya bisa bekerja di hampir segala tempat. Begitu tamat AIS dengan gelar BSt rata-rata dibekali Ilmu Statistik yang kuat, kalau melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, rata-rata lebih lancar karena penguasaan Ilmu Statistik yang kuat tersebut umumnya bisa dengan cepat mendorong nilai yang baik untuk mata kuliah lain sehingga bisa meyakinkan penerima kerja bahwa yang bersangkutan pantas dan bisa dipercaya menjabat jabatan tinggi dengan kepercayaan yang kuat.

Para lulusan AIS, dipesankan lebih lanjut, harus menularkan penggunaan statistik di mana saja mereka bekerja dalam bidang perencanaan, mengikutinya secara seksama dalam proses pelaksanaan dan mengembangkan evaluasi dengan indikator diikuti seri data yang akurat. Dalam proses pelaksanaan, utamanya dalam intervensi untuk mencapai hasil maksimal, seorang ahli statistik harus mampu mengambil beberapa variabel dominan yang mutable, atau dapat diubah, dari indikator keberhasilan yang ditentukan, sehingga mudah para petugas operasional dapat melakukan diintervensi dengan terarah sehingga menghasilkan perubahan positif menuju tercapainya target yang ditentukan dengan lebih akurat. Tanpa adanya petunjuk variabel statistik yang menjadi ukuran keberhasilan target bisa jadi para penggerak operasional tidak akan bisa mempengaruhi perubahan pencapaian dan akan membuang waktu dan dana karena intervensi bantuan guna mencapai target akan berlari ke kiri ke kanan tanpa arah yang tepat. Semoga ahli statistik tidak saja padai menyajikan data untuk perencanaan, proses dan penilaian, tetapi sanggup membantu langkah fokus yang tepat sehingga target membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera, negara yang maju dan mandiri, bisa diarahkan secara tepat mengena variabel yang mutabe untuk mencapai target tanpa harus membuang waktu dan dana yang berlebihan. Peranan yang dituntut dalam era pembangunan seperti itu makin diperlukan dalam era industri 4.0 dewasa ini. Selamat Reuni dan semoga anak-muda statistik makin padai mencipta dan memanfaatkan statistik untuk generasi yang makin canggih dewasa ini. Semoga.

Haryono SuyonoComment